10. Mencari yang Baru

21 7 5
                                    

•Budidayakan like terlebih dahulu•
•agar author semangat updatenya•

"Berjuang itu menurutku harus memiliki alasan,
Alasan itu lah yang membuat mu mendorong agar ku tidak putus
Ditengah"

-Riky

Enjoy baca guys:)

AS mematikan panggilan kami, Sahla menatap layar handphone nya, berpikir di dalam otaknya, "Temen gue kok gesrek gini si." Begitulah pikirannya.

"Oh iya kan gue mau telfon Bi Ningsih." Sambil Sahla cari kontak 'Bi Ningsih' ketemu lah kontak itu, lalu Sahla dengan cepat menekan tombol bergambar telpon berwarna hijau itu.

Dering demi dering berbunyi dan akhirnya Bi Ningsih mengangkat telfon tersebut.

Bi Ningsih

Halo Bi?

Iya ada apa Neng Sahla?

Bibi ada dimana? Kok dari tadi gak kelihatan?

Bibi ada di tempat produksi nih neng,
Neng Sahla udah beli bahan-bahannya?
Di sini kekurangan bahan-bahannya, pesanan juga semakin banyak.

Sibuk banget ya bi di sana?

Banget neng, uangnya juga sudah ketransfer di neng ya, mungkin kalau di totalin bisa Rp******* , dan juga neng stock bahan yang neng beli kurang.

Hah!! Serius bi? Alhamdulillah,
Semoga makin lancar, iya bi Sahla beli bahanya seperti biasa.
Ya udah kalau kurang besok Sahla beli lagi

Iya neng Alhamdulillah bisnis neng lancar, bibi jadi senang lihatnya.

Oiya neng, tahun ini bisnis kita belum ngeluarin menu terbaru, kata dia, Sahla harus ngeluarin produk terbaru supaya biar tahun ini mengalami penaikan lagi.

Hah... Dia ya bi, masalahnya,
Resep mamah Sahla belum cocok
Untuk dikeluarin di tahun ini
Sahla masih bingung bi... Nanti deh bi
Coba di resep mamah masih ada yang cocok buat tahun ini atau engga.

Oh ya udah neng.

Ya udah bi, pasti bibi di sana sibuk
Udah dulu ya bi

Oke neng.

Tut

Sahla menarik nafas panjang, berpikir makanan apa yang cocok untuk tahun ini, sedangkan resep yang mama kasih masih belum cocok untuk dikeluarin tahun ini, "Susah ya cari resep makanan yang enak." Sambil mengacak acak rambutnya karna pusing.

"Dah lah, mau beresin belanjaan dulu, sekalian mau mengantar ke rumah pabrik," ucap Sahla sambil menuju dapur untuk mengambil bahan makanan itu biar besok dikirim pakai pengantar online deh.

Sahla mengunci tiap pintu depan rumah sedangkan gerbang sudah di tutup oleh pak satpam, Bi Asih seperti biasa sudah pulang kerumahnya, setelah mengunci tiap pintu masuk seperti biasanya, Sahla pun pergi ke kamarnya untuk merapikan apa yang harus dia bersihkan. Melurus foto-foto yang estetik dikamar yang dia hias sendiri. Rasa penat karna berlari mengejar pencopet, ia pun menjatuhkan diri ke atas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar.

Want To Be GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang