Jung Yoon Oh.
Kalimat sapaan yang baru saja terucap membuat Eunwoo langsung sadar bahwa itu adalah Yoon Oh. Dia muncul tiba-tiba. Hari ini, seakan selama ini dia pergi tidak terjadi apapun.
Eunwoo masih mematung di tempatnya berdiri. Sementara matanya terfokus pada Yoon Oh yang tidak memerdulikannya menatapnya dengan tatapan terkejut begitu. Ia meletakkan lagi gunting di sebelah kasir, lalu bersiap menggunakan seragam pegawainya untuk lanjut bekerja. Sesekali, Eunwoo akan mencuri pandang ke arah Yoon Oh yang tengah membersihkan manekin-manekin dan tiap sudut toko sambil menunggu pelanggan demi pelanggan datang dan pergi.
Sesekali juga, ia akan bertukar tugas dengan Yoon Oh. Tapi, maupun Yoon Oh atau Eunwoo, keduanya belum menyinggung pembahasan kemana selama ini Yoon Oh sendiri pergi. Sampai mereka berada di penghujung hari.
"Hari ini biar aku yang menulis totalannya." ucap Yoon Oh menawarkan diri.
Eunwoo bersyukur, untuk sehari setidaknya ia bisa bebas dari angka-angka rumit dalam laporan yang ia kerjakan tiap hari. Setelah selesai menutup toko, Eunwoo berniat untuk berbelanja kebutuhan. Apalagi sekarang yang ia hidupi bukan dirinya sendiri lagi, tapi ada buronan yang menjadikan rumahnya tempat tinggal. Sebelum hendak berangkat ke supermarket dekat tempatnya bekerja, Eunwoo berniat menanyakan keberadaan Yoon Oh selama ini. Tapi, sepertinya hari ini bukan hari yang tepat.
"Aku pulang duluan, Eunwoo."
Ya, Yoon Oh bersama kertas totalan toko pulang duluan. Meninggalkan Eunwoo yang masih berada di depan toko baju 'Favoritmu' sendirian.
Perlu diketahui juga di planet 2398 hanya memiliki dua musim. Dingin dan hangat. Kebetulan sekarang masih musim hangat, kira-kira begitu mereka menamainya, orang-orang juga masih belum menyiapkan pakaian dan persediaan untuk nanti musim dingin. Kembali pada Cha Eunwoo, ia sekarang tengah berjalan menuju supermarket yang dimaksud. Tampilan supermarket tidak jauh beda dengan yang dahulu di bumi, berbagai bahan pokok organik tersedia di sana, air mineral, beberapa produk-produk makanan, sabun cuci, kecantikan, dan lainnya. Eunwoo berjalan ke arah rak bahan makanan, membeli beberapa saus untuk beberapa waktu mungkin dia akan membuat nasi campur lagi. Kemudian, dia juga membeli beberapa sayuran, bir, dan beberapa kebutuhan untuk membersihkan rumah serta kebutuhan mandi.
Begitu mendapatkan seluruh barang kebutuhannya, Eunwoo mencoba untuk segera menuju kasir tanpa melihat ke kanan dan ke kiri. Bisa-bisa nanti kepengen beli yang aneh-aneh.
Setelah selesai membayar di kasir dan membawa belanjaannya, Eunwoo berjalan kembali ke rumahnya. Dalam perjalanannya kembali, ia melewati berbagai macam bangunan seperti; klub malam, restoran, toko-toko, minimarket, dan lain sebagainya. Ia menghentikan langkahnya begitu melihat di sepantaran jalan melihat salah satu toko bunga. Salah satu bunga menarik perhatian Eunwoo, karena sebelumnya ia pernah sekilas mencari-cari arti pada bunga yang ditangkap indera penglihatannya sekarang.
Adalah bunga Alstroemeria, dimana pada suatu hari Eunwoo pernah mendengar sebelumnya bahwa makna bunga ini adalah; kesetiaan, pertemanan, dan cinta. Alasan Eunwoo membeli sebuket bunga Alstroemeria putih ini ditujukan untuknya sendiri. Kalaupun untuk Jaehyun, itu hanya separuh kecilnya saja. Menurutnya, memberikan dukungan dan cinta kepada diri sendiri lebih penting sebelum dapat mencintai orang lain. Ya, meskipun dia juga punya Yoojung. Maksudnya, untuk memulai yang baru dengan Jaehyun.
Yak, dan Eunwoo baru saja menghabiskan sebagian besar gajinya untuk belanja di supermarket dan membeli bunga yang sudah pasti akan layu.
Sesampainya di rumah, ia langsung disambut dengan bau masakan. Dari tempatnya berdiri setelah membuka pintu rumah, Eunwoo melihat Jaehyun tengah berdiri di depan kompor dengan uap mengenai wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ 2398 [ 𝙅𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣 X 𝙀𝙪𝙣𝙬𝙤𝙤 ]
Fiksi PenggemarBerlatar dimana planet Bumi sudah tidak dapat dihuni lagi, manusia berevolusi dan hidup di planet lain. Seiring berjalannya waktu, mereka tidak lagi memerlukan peralatan luar angkasa dan bergantung tabung oksigen untuk dapat bernapas.