Chapter Two: The Truth Untold Pt.2

12 1 0
                                    

"Aku sengaja tidak merubahnya kembali seperti semula, agar aku memiliki kenangan tentangnya yang sudah tiada akibat perbuatan makhluk kejam berdarah dingin itu"

"Minum wine malam-malam, huh?" kata lelaki berkulit pucat itu. "Iya, aku sedang ingin, banyak pikiran yang menghantuiku malam ini" jawab wanita itu. "Ada apa? Kau memikirkan masa lalu mu lagi? Apa keberadaanku tidak cukup bagimu?" tanya lelaki itu. "Oh ayolah Min, kau tahu kan jika aku memang seperti ini jika malam-malam? Jangan memperburuk keadaan, aku tak ingin menambah beban pikiranku" oceh wanita itu. "Baiklah, baiklah, aku mengerti, aku akan berada di ruang kerja, oke? Datanglah ke sana jika kau membutuhkanku" lalu wanita itu mengangguk pelan.

Malam itu malam yang panjang, karena setelah menemui putri semata wayangnya ia menjadi gelisah, memikirkan bagaimana keadaan gadis itu tanpanya. Kenangan kejadian tak diinginkan yang merenggut nyawa matenya malam itu juga kembali merasuki ingatannya. Kilasan-kilasan kejadian buruk itu pun berdatangan. "Apa yang sudah kau lakukan? Jujur padaku, aku akan menyelamatkan mu dan anak kita. Jangan menangis" ucap Taehyung sambil menenangkan. "Lord Dracula ingin membunuhmu, ia telah memerintahkan seluruh pasukan Alpha untuk mencari dan membunuhmu" lalu muncul kilasan lainnya yang menggoyak hati Taera, "aku akan membawanya ke Seoul, ia akan aman bersamaku" kata Minji, iparnya, dan itu terakhir kalinya ia melihat putri kecilnya.

Hari yang panjang itu ia lewati dengan hati yang terkoyak kembali setelah melihat putri kecilnya tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan sangat mirp dengan ayahnya, sang wolf. Malam itu juga ia mengambil keputusan penting untuk dirinya dan anak gadisnya yang ia sembunyikan keberadaannya itu.

- - - - - - -


"Kau akan menemukannya, kau akan mencium keberadaannya, kau akan merasakan bahwa keberadaannya berbeda dengan yang lainnya. Ingatlah satu hal ini, wolf maupun vampire adalah sama, mereka memiliki mate, dan mate akan selalu terikat selamanya, kecuali salah satu dari mereka telah direnggut oleh maut, ingatlah selalu hal itu Eun Ha, hal itu akan menuntunmu" kata wanita yang terbaring lemah di depannya itu. "DNA mu adalah DNA campuran Eun Ha, suhu tubuhmu seperti manusia normal maka kau bisa bersembunyi diantara mereka, kau adalah mahkluk yang sangat special Eun Ha tapi ingatlah, kau diburu, kau harus berhati-hati. Jangan lengah. jika tidak nyawa mu dalam bahaya besar. Bibi tidak bisa selalu berada disisimu Eun Ha, maka kau harus bisa menjaga dirimu sendiri" dan hal itu adalah hal terakhir yang dikatakan wanita itu sebelum maut merenggut nyawanya.

Eun Ha terbangun dengan kondisi terengah-engah kehabisan napas karena mimpi buruk yang didapatkannya. Minji, bibi satu-satunya yang telah tiada mengatakan beberapa hal yang menghantui gadis muda itu. Sepeninggal Minji, Eun Ha mengetahui beberapa hal yang tidak ia ketahui demi kebaikannya sendiri. Berkat petunjuk dan perkataan Minji, Eun Ha berhasil mengetahui tentang keberadaan ibunya, tetapi setelah bertemu dan berbicara dengan ibunya itu Eun Ha menjadi semakin bimbang dan tersesat dalam labirin kebenaran identitasnya dan tentunya dengan apa yang terjadi dengan dirinya dan orang tuanya dimasa lampau, yang menyebabkan ia harus bersembunyi dengan bibinya.

Setelah terbangun akibat mimpi buruk yang ia dapatkan, Eun Ha melirik jam di atas nakas sebelah tempat tidurnya dan mendapati malam baru berganti menjadi subuh, dan itu menndakan ia baru tertidur beberapa jam, dan ia tidak bisa kembali tidur karena insomnia yang ia derita.

Sementara itu diwaktu yang sama, ditempat yang berbeda, seseorang mengawasi Eun Ha dari kejauhan. Orang itu mengenakan pakaian serba hitam dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dengan mata bermanik biru gelap yang menatap tajam ke arah jendela kamar Eun Ha. "Aku menemukannya Lord, anak campuran itu" batinnya. "Awasi saja dulu, aku yakin sebentar lagi dia akan memasuki masa dewasanya" jawab pria yang dipanggil-panggil Lord itu.

- - - - - - -


Matahari baru malu-malu menampakkan dirinya, tapi tampaknya ada seseorang yang sudah sibuk. "Hyung, aku sudah menemukannya, Morpheus itu" kata Jimin. "Eoh? Katakan padaku ia berada dimana Jim, aku yang akan mengintai ke sana" jawab pria dari sebrang telfon. "Ye, dia berada di flat daerah Gangnam, eh? Aku rasanya mengenali tempat ini, aku saja yang ke sana hyung" jawab Jimin, tetapi dalam hati Jimin memang tau flat itu, itu milik Eun Ha. "Eoh? Baiklah kalau begitu, ku tunggu kabar selanjutnya darimu Jim. Omong-omong, Namjoon mengomel, kau lama sekali katanya, dan ia ingin menemui mu dalam waktu dekat" kata pria sebrang telfon itu. "Jelaskan pada Namjoon hyung, bahwa aku tak akan menemuinya hyung, aku sibuk, sudah ya aku tutup" "Yaakkkk!!! Pab.." belum sempat pria sebrang telfon itu menjawab Jimin sudah mematikan panggilan.

Morpheus itu berada di flat Eun Ha, apa kaitan Eun Ha dengan Morpheus yang dicari-cari para vampire?

Jimin terus bertanya-tanya sendiri dalam pikirannya, ia tak bisa berhenti berpikir tentang Eun Ha dan keberadaan Morpheus itu. Jimin akhirnya memilih mengintai flat itu terlebih dahulu daripada memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain tentang Morpheus itu dan Eun Ha.

By Ji
19 Mei 2020

MorpheusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang