CERITA

16 2 0
                                    

INI ADALAH CERPEN YA, JADI GAK AKAN ADA CHAPTER 1 ATAU SETERUSNYA. SEMOGA KALIAN SUKA YA, DI JAMIN ENDING NYA MANTAP DEH EHEH. KALAU ADA TYPO MOHON MAAF YA, ATAU BISA KOMEN AJA. 

___

"Elio," teriak orang disaat aku mulai masuk ke dalam lingkungan sekolah yang ramai dengan siswa seperti ku. Bisa aku lihat orang itu lari kearah ku dengan rambut yang sedikit berantakan karena ulahnya sendiri.

Ini adalah aku Stelio Ohm sosok orang dengan paras wajah yang cantik nan imut, walaupun badan ku pendek. Sedangkan orang yang sedang berlari kearah ku adalah sahabat baik ku namanya Fabieel Caezo biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Ezo. Dia sosok laki laki dengan wajah yang tampan dan badan yang tinggi, banyak cewek yang suka dengan dia, namun tidak pernah satu pun ia lirik.

Karena menurut Ezo persahabatan lebih menyenangkan daripada berpacaran. Walaupun aku menyimpan rasa sayang kepada Ezo, rasa sayang yang bukan di kategorikan sebagai rasa sayang seorang sahabat. "Hah, kenapa jalan mu begitu cepat El?" bisa aku dengar helaan napas yang begitu berat dan bisa aku lihat keringat bercucuran hingga membuat seragam yang ia kenakan basah.

"Sebegitu capek kah? Kenapa supir pribadi tidak mengantar mu sampai dalam?" tanya ku dengan keadaan mengelap keringat Ezo dengan tisu yang aku bawa. "Tidak, karena dia akan pergi mengantar Ayah ku ke bandara makanya dia tidak mengantarku sampai dalam," kata Ezo dan hanya aku balas dengan anggukan.

"Ayo masuk sebelum bel sekolah berbunyi," ajak Ezo sambil menggandeng tangan ku. "Ezo, lepasin tangan ku. Aku tidak ingin masuk dalam grup penghibahan duniawi sekolah ya gara gara tingkah laku mu ini," geram ku sebal karena tingkah Ezo, yang selalu bikin aku males.

"Jangan hiraukan mereka. Karena aku ingin menunjukan pada mereka kalau kamu adalah sahabat baik ku El. Yang mau berteman dengan ku tanpa memandang apa yang aku miliki. Karena sesungguhnya yang aku miliki adalah milik tuhan yang dititipkan kepada ku lewat orang tua ku," kata Ezo Panjang lebar, karena dia terlahir dari orang tua yang kaya raya bagaimana tidak banyak orang yang ingin berteman dengan dia.

"Iya kau menang Ezo dan tolong lepaskan pegangan mu karena aku sudah berada di depan ruangan ku. Em dan selamat tinggal Ezo sampai berjumpa istirahat nanti," kata aku dan langsung masuk kedalam ruangan kelas kimia.

"Yak yak kau aneh El," bisa aku dengar gerutu Ezo kesal, yang bikin aku senyum. Dan aku lihat wajah wajah asing dan yak "Ah sia aku salah kelas," teriak aku reflek dan seluruh kelas menatap ku dengan wajah penasaran mereka. Tanpa meminta maaf aku langsung keluar dengan keadaan wajah merah karena malu.

"Ah sial. Kan seharusnya kelas kimia teori bukan kelas praktik," aku menutup wajah ku dengan kedua tangan ku untuk menahan rasa malu yang aku rasakan. Dan secara tidak sengaja aku menabrak sosok tinggi dan aku tahu siapa sosok itu.

"Jalan pakai mata, nubruk orang sembarangan," yak dengan mendengar suaranya aku sudah tahu itu siapa. Dengan rasa malas aku menatap wajah sombong itu, sosok laki laki tinggi dengan paras tampan tapi maaf sifat sombong nan angkuh yang membuat semua kelebihan yang dia punya hilang.

Dia adalah Gavin Andreas kakak tiri dari Ezo, "Maaf, dan biarkan aku pergi jangan halangi jalan ku," kata ku datar dengan menatap wajah ganteng itu dengan tatapan penuh dengan kebencian. "Cih, maaf? Jalan mu? Tidak salah dengar aku," kata Gavin dan mengalihkan pandangan nya kesamping lalu menatapku Kembali.

"Iya kenapa salah? Dan aku mohon sekali lagi berikan aku jalan jangan buat aku marah karena ini masih pagi," ucap ku penuh dengan penekanan. "Oh ok, tapi dengan syarat. Menjauh lah dari saudara tiri ku, karena kamu tidak pantas untuk bersamanya. Status dia dengan dirimu sungguh jauh berbeda, dasar miskin," ucapan kesombongan yang membuat ku muak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENGIKLHASKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang