chapter 6.

1.2K 92 3
                                    


   Budayakan vote dan follow aku WP author!!
Selamat membaca~~~~

================================

   ''Akhirnya aku bisa makan"kata sakura dengan memakan makanan yang dibawa Ino tadi ke kamarnya.
"Pelan pelan makannya kau bisa tersedak nanti, aihhhh" Kata Ino namun sayangnya tak dihiraukan sama sekali oleh sakura.
"Kau seperti seorang gelandangan yang baru makan saja" Kata Ino.
"Biarin. Yang penting aku bisa makan dengan tenang sekarang" Kata sakura acuh.
"Memangnya Kakashi-sama tak mengijinkan mu untuk makan sedetik pun? " Tanya Ino.

Sakura kembali mengingat saat ia makan bersama pria itu.
Ia selalu disuruh makan setengah porsi dari porsi makan biasanya.
Sakura tak habis pikir bagaimana bisa ada seorang pria yang tega melakukan itu padanya, apa jangan jangan si Hatake itu mau membunuh sakura dengan perlahan.
Dia benar-benar mengerikan tapi disisi lain ia juga merasa kasihan padanya yang selalu sendirian saja. Dia lebih mirip seseorang yang kesepian dan tak punya siapa siapa dalam kehidupannya.

  "Kura... "
"Sakura..... "
"Hoy kau melamun apaan sih" Kata Ino heran yang mulai tadi panggilannya tak dihiraukan.
"Tidak ada kok" Kata sakura dengan melanjutkan makanannya yang sempat tertunda.

   Sasuke mencoba menggerakkan tubuhnya yang baru saja pulih. Ia juga mengasah pedang nya yang menurutnya masih kurang tajam.
Setelah itu dia melakukan beberapa gerakan dengan pedangnya dan mengarahkan nya ke batang bambu dan menebasnya dengan sekali tebasan.
"Kau berlatih lagi? Memangnya kau mau melawan siapa sih" Tanya karin.
"Tentu saja melawan musuhku" Kata Sasuke dengan tetap fokus pada gerakan pedangnya.
"Siapa musuh mu?, aku punya 2 teman yang ahli beladiri mungkin kau mau bergabung dengan mereka dan membalas dendam mu" Kata karin.
"Hatake Kakashi. Kau kenal dia" Kata Sasuke.
"Aku tidak kenal, tapi rumornya dia adalah jendral besar kepercayaan kaisar yang menguasai wilayah barat" Kata karin.
"Kenapa kau mau membalas dendam padanya? " Tanya karin.
"Karna dia telah menculik tunangan ku dan menghancurkan kerajaannya" Kata Sasuke dan tanpa sadar ia menggenggam erat gagang pedangnya.
Karin terdiam mendengar perkataan Sasuke.
"Kau sudah punya tunangan? " Kata karin pelan dengan kepala menunduk
"Iya. Kenapa? " Tanya Sasuke dengan menatap karin.
"Tidak apa. Kalau begitu aku akan menghubungi temanku nanti. Kau lanjutkan saja latihan mu" Kata karin.
Lalu ia meninggalkan Sasuke dengan perasaan sedih dan kecewa.

*********

   "Ternyata disini tak ada perubahan sedikit pun ya" Kata seorang pria paruh baya berambut putih panjang.
"Memangnya apa yang kau harapkan hm? " Tanya seorang wanita paruh baya yang ada disamping nya.
"Seorang wanita muda sexy dan ber oppai besar" Kata nya dengan seringai mesum.
"Dasar Jiraiya mesum" Kata Tsunade.
"Kalian pasti akan terkejut setelah tau ada seorang tamu spesial nanti" Kata Naruto .
"Tamu spesial siapa? " Tanya Tsunade.
"Lihat saja nanti" Kata Naruto dengan seringai jahil.

    "Apa paman dan bibi sudah sampai Yamato? tanya Kakashi yang masih sibuk dengan tumpukan pekerjaannya.
"Mereka baru saja sampai. Apa kau mau menemui mereka taichou? " Tanya Yamato.
"Nanti saja setelah aku menyelesaikan semua pekerjaan ini" Kata Kakashi.
"Kau bisa melanjutkan nya nanti. Sekarang temuilah mereka. Mereka sudah datang jauh jauh kemari untuk bertemu dengan mu taichou" Kata Yamato mencoba membujuk Kakashi.
"Baiklah" Pasrah Kakashi.

     "Yo~~~akhirnya aku bisa menemui mu Kakashi" Kata Jiraiya dengan merentang kan kedua tangannya berharap agar sang keponakan memeluk nya.
"Hn kenapa kalian datang kemari? " Kata Kakashi acuh.
"Kau tak mengharapkan kedatangan kami? Ouh~~~ kau membuat kami kecewa saja" Kata Jiraiya dengan raut wajah yang dibuat buat.
Kakashi mendesah malas melihat tingkah laku paman angkat nya ini.
"Ayo masuk dulu,  kami sudah menyiapkan makan siang untuk kalian" Kata Naruto.

   "Kakashi kudengar kau punya tamu spesial selain kami? Siapa tamu itu? " Tanya Tsunade.
"Bukan orang penting, kalian tidak perlu tahu dan tidak usah bertemu dengan nya" Kata Kakashi
"Kenapa? Apa jangan jangan dia itu kekasih mu ya" Kata Tsunade dengan memicingkan matanya curiga.
"Tidak juga" Kata Kakashi dengan memalingkan muka.
"Mungkin... Suatu saat nanti.. " Lanjut Kakashi dalam hati.
"Hhaa.... Yasudahlah kalau begitu. Ngomong ngomong dimana Hatake kecil mu" Kata Tsunade dengan celingak celinguk.
"Dia ada bersama Hinata dan Shikamaru sedang mengikuti kelas khusus" Kata Kakashi.
"Ouhh" Kata Tsunade ber'ohh' ria.

  "Nenek" Teriak Obito dengan berlari menghampiri Tsunade dan langsung memeluknya.
"Huaa cucu tersayang nenek sudah besar" Kata Tsunade dengan mengelus surai perak jabrik milik Obito.
"Nenek datang bersama kakek? " Tanya Obito.
"Tentu saja tapi kakek mu masih ada urusan tadi dengan ayahmu" Jelas Tsunade.
"Nenek mau Obito ajak menemui seseorang tidak" Ajak Obito dengan bersemangat.
"Siapa? " Tanya Tsunade bingung.
"Ayok. Nanti nenek akan tau sendiri kok" Kata Obito dengan senyum lebar.

   "Pelan pelan nanti dia akan bangun" Bisik Obito dengan berjalan mengendap-endap di depan salah satu kamar.
"Siapa sih yang mau Obito kasih tau pada nenek? " Kata Tsunade.
"Nenek. Lihat hahaue cantik kan" Kata Obito dengan mengintip sakura yang sedang tertidur dikamar nya.
"Ha-hahaue? Dia i-ibu mu? " Kata Tsunade kaget dan tak percaya.
"Kata ciciue dia adalah hahaue Obito. Cantik kan" Kata Obito

   Tsunade berjalan mendekat kearah sakura yang terbaring dikasur futon nya. Dia menatap wajah sakura lekat lekat dan mengamatinya.
Sakura membuka matanya perlahan
Dia terduduk dan mengusap matanya
"Kau baru bangun saat matahari sudah berada tepat diatas kepala mu huh! " Kata Tsunade.
"Eh!? Siapa kau?"Kata sakura bingung
" Aku adalah bibinya Kakashi. Apa kau benar-benar ibunya Obito? "Kata Tsunade dengan menatap sakura dari atas sampai bawah.
" Bukan"kata sakura.
"Eh? " Kaget Tsunade.
"Hahaue kau kan ibuku" Kata Obito dengan mata berkaca-kaca
"Siapa bilang aku ibumu. Aku masih terlalu muda untuk dipanggil ibu olehmu" Kata sakura
"Tapi kan.... Huhuhu.... Nenek. "Tangis Obito sambil menarik tangan Tsunade.
" Sudah sudah jangan menangis. Hahaue hanya bercanda tadi"bujuk Tsunade.
"Ajukan serius kok" Kata sakura kesal.
"Hahaue tak menginginkan Obito huhu.... Obito kan cuma mau punya ibu sama hiks seperti anak anak yang lain huhuhu.... " Tangis Obito
"Iya iya nenek tau, dia adalah ibu Obito cuma sekarang nenek rasa ada sedikit masalah pada Kepala ibumu makanya dia bersikap seperti ini pada Obito, nah sekarang Obito berhenti menangis ya" Bujuk Tsunade sedangkan sakura melotot pada Tsunade masa dia di bilang sedang bermasalah dengan kepalanya.

******

   "Haa jadi kau laki-laki yang diselamatkan oleh karin ya" Kata pria berambut putih dan bergigi runcing.
"Kau nampak seperti bukan orang biasa" Kata pria berambut oren.
"Sui Juugo ini adalah Sasuke yang aku ceritakan pada kalian kemarin" Kata karin.
"Kenapa kau mau kami membantu dia untuk balas dendam.? Kita kan tak ada sangkut pautnya dengan masalah dia" Kata juugo acuh.
"Iya Juugo benar . Lagipula kami terlalu malas berurusan dengan clan Hatake" Kaya sui dengan melipat tangannya dibelakang kepala.
"Kau terlalu malas atau takut hmm? " Kata karin.
"Tentu saja malas lah" Kata sui.
"Sudahlah tak apa jika kalian tidak mau membantu ku. Aku akan pergi sendirian lagipula apa yang dikatakan mereka benar karin, mereka tak ada sangkut pautnya dengan masalah ku" Kata Sasuke.
"Ta- tapi Sasuke.. " Kata karin.
"Sudahlah karin biarkan saja dia" Kata sui santai.
"Kalau begitu biarkan aku ikut dengan mu. Aku bisa membantumu Sasuke" Kata karin yakin.
Sui dn Juugo terkejut mendengar keputusan dari karin.
"Ku serius karin!! " Kata sui.
"Clan Hatake adalah clan terkuat di wilayah barat jika kau berurusan dengan clan Hatake hidupmu tidak akan  tenang" Kata Juugo.
"Aku tidak peduli. Ku tetap akan ikut dengan Sasuke" Kata karin.
"Tidak perlu karin. Aku tidak bisa membawa mu kedalam masalah ku. Biarkan aku yang menembus semua urusanku sendiri" Kata Sasuke.
"Aku tetap akan ikut dengan mu Sasuke. Itu adalah keputusan ku dan tak ada yang bisa mengubah nya''kata karin.
" Terserah "kata Sasuke dengan meninggalkan mereka bertiga disana.
" Karin kenapa kau bisa senekat ini cuma demi laki-laki itu. Clan Hatake terlalu kuat untuk kita lawan"kata Juugo dengan menatap karin tajam.
"Tak peduli. Aku bisa menjaga diriku sendiri" Kata karin tetap kokoh dengan keputusan nya.
"Ck kalau begitu aku akan ikut dengan mu" Kata sui
"Sui kau juga" Kata Juugo tak percaya
"Kita adalah teman kan. Dan aku tak bisa meninggalkan temanku dlam kesulitan sendirian" Kata sui.
"Hufft..... Baiklah kalau begitu aku akan ikut kalian" Kata Juugo.
"Kaliann...... ''Kata karin terharu
" Merepotkan saja"kata sui malas


TBC...........

TAKDIR BENANG MERAH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang