sekolah baru lagi

7 1 0
                                    

Ngejudge itu ngga Salah yang penting jangan jadikan judge itu bahan dasar menilai orang.
# kirania

"Nana mau kemana kok ninggalin Asa. Asa ngga ada temen" ucang angkasa.
" Na mau ikut mama. Sa di sini aja ya. Nanti Na sering main ke sini kok tenang aja" Kiran tersenyum memeluk Asa nya teman kecilnya untuk terakhir kalinya. Di dalam benaknya ia selalu berfikir untuk mengunjungi angkasa setiap liburan sekolah.

" pulang anak kecil. Main trus bisanya hah?. Di suruh dirumah malah main ngga jelas. Dasar anak bandel" laki-laki berbadan besar dengan penampilan urakan menarik tangan Asa memaksa untuk pulang.

" Bentar Ayah. Aku mau ngomong sama Nana dulu" rengek asa. Namun ayahnya tetap saja memaksa pulang dan menggendong tubuh mungil Asa.

" Ayah turunin yah bentar aja yah turunin " anak kecil itu menangis berteriak-teriak namun tak di dengarkan.

"Naa jangan tinggalkan asa naa" teriak asa. Gadis kecil yang di panggil Na pun tak berkutik. Takut. Ya dia takut.

Nana pun pulang menangis sesegukan.

" hei.. Sayang kenapa kamu nangis?" tanya mama kiran.
"ngga papa ma. Na cuma sedih mau pindah aja. Nanti kalau na ngga ada temennya gmna?." ucap nana sambil menghapus air matanya dengan kasar.

" Nanti pasti Na punya teman yang banyaak sekali. Yaudah sana beresin mainan na. Yg belum mama bereskan tadi. Habis itu kita berangkat " mama Rita menenangkan buah hatinya yg sedang sedih.

Kiran masuk kedalam kamarnya. Memandangi gelang tangan dan boneka kecil pemberian mama Asa sebelum mamanya meninggal dan menjadi hari terburuk Asa.

***
" Asaaa" teriak gadis remaja yang bangun dari tidurnya. Ia bangun dengan pipi yang sudah basah. " mimpi buruk lagi ya?" tanya Mama Rita yang datang ke kamar Anak nya dengan membawa segelas air putih.
"Iya ma. Selalu mimpi yang sama." kiran minum air pemberian mamanya.
"emang mimpi apa?" tanya mama Rita
"lupa ma hehe" kiran tersenyum menampilkan gigi nya. Tentu saja bohong. Dia tidak lupa hanya saja tidak mau membuat mama nya sedih.

" yaudah sana mandi habis itu kita ke sekolah barumu" mama Rita mengusap kepala kiran dan beranjak pergi.
Dan dibalas senyuman oleh kiran.

" pindah lagi adaptasi lagi. Huft" kiran memutar mata malas. Dan berjalan menuju kamar mandi dan melakukan ritual paginya.

Kiran udah pindah rumah 3 kali. Dulu pas kecil, Sd kelas 4 dan sekarang Sma kelas 2. Semua itu ya karena ayah kiran seorang abdi negara. Mereka pindah-pindah sesuai tempat tugas ayahnya.

Selesai mandi sarapan dan mengenakan pakaian Osis sma nya kiran berangkat ke sekolah. Mama nya kemarin sudah mengurus perpindahan sekolah Kiran dan Reza adik laki2nya yang sekarang Smp kelas 1 . dan sekarang tinggal berangkat aja ke sekolah diantar mama Rita. Pertama mama Rita mengantar ke sekolah Kiran terlebih dulu baru Reza.

"Assalamualaikum ma, kiran berangkat sekolah dulu" kiran turun dari mobil setelah menyalami mamanya.
"Waalaikumsalam kak, sekolah yang bener" balas mama Rita. Kiran hanya membalas anggukan dan pergi menuju ke sekolahannya.

" Selamat datang di SMA Pringgondani" Kiran membaca tulisan di gerbang sekolahnya dengan senyuman penuh harap semoga teman-teman nya baik.

Kiran masuk ke kelas XI Mipa A. Kelas yang sudah dipilihkan oleh gurunya kemarin waktu pendaftaran. Kalau dari hurufnya sih kiran memperkirakan isinya adalah anak-anak pintar. Tapi kiran ngga pernah peduli dengan hal itu. Masih sepi karena tadi kiran datang jam 6 tepat sampai sekolah.
Rekorr...
Biasanya gw berangkat mepet jam 7.
Biasala murid baru pindahan.

Simpul dalam Ikatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang