Part 4

92 13 6
                                    

Wajah Elli langsung memerah dan menjauh dari orang yang menangkap nya tadi itu. Elli berusaha untuk tidak memperlihatkan wajah memerah nya, tapi itu tetap saja terlihat oleh orang itu. Orang itu hanya melihat wajah Elli yang diperlihatkan marah padanya sambil tersenyum.

"Kau seharusnya tidak menyentuhku tanpa seizin ku!!" bentak Elli dengan wajah yang masih memerah.

"Maaf, tapi aku hanya menangkap mu saat dimana kau menabrak ku... Nanti kalau tidak ku tangkap, bukankah kau akan jatuh ke lantai? Pria seperti apa aku membiarkan seorang wanita terjatuh begitu saja." balas orang itu dengan santai nya.

"Cih!" Elli memalingkan wajah nya dengan kesal, memang ada benarnya juga apa yang dikatakan orang itu padanya.

"Kau tahu? Kau yang menabrak ku, dan aku yang menangkap mu... Ya, karna mu juga baju ku ternodai saat kau menabrak ku" ucap orang itu yang berhasil membuat Elli kembali menatapnya kaget.

Elli melihat ada noda air cappucino yang mengenai baju orang itu, dan juga gelas cappucino nya tadi sudah berserak di lantai. Sungguh Elli tidak bisa berkata lagi, itu memang salahnya, bukan salah orang yang didepan nya ini.

"Jadi, apa aku harus membayarnya? Atau... Menggantinya? Ryuho?" tanya Elli dengan ragu harus mengatakan apa dan melakukan apa lagi.

Yup! Orang yang menangkap Elli tadi itu adalah Ryuho. Ryuho yang tadi tengah berjalan di koridor sambil meminum cappucino nya, jadi hancur karna Elli menabraknya secara tiba - tiba.

"Aku tahu dia tidak sengaja, tapi perkataan nya tadi membuat ku malah seperti orang egois yang hanya mempedulikan hartanya..." gumam Ryuho dalam hati sambil menilai diri sendiri sesuatu yang buruk.

"Tunggu dulu... Kau akan melakukan apa yang dia tanyakan tadi... Bukankah itu artinya aku bisa melarikan diri dari wanita jalang itu? Keberuntungan benar - benar sedang di pihak mu sekarang Ryuho~" gumam Ryuho dalam hati jadi mendapatkan ide memanfaatkan permintaan Elli tadi.

"Baiklah, memang seharusnya kau membayarnya... Karna baju ini bukanlah baju dari Jepang, ini baju dari Amerika. Dan harga 100 ribu Dollar satu baju tanpa pasangan." jawab Ryuho yang langsung membuat Elli terbelalak kaget mendengar harganya.

"Kau pasti bercanda... Hanya satu baju?! Harganya 100 ribu Dollar?!!... Bahkan aku tidak pernah memiliki baju semahal itu... Apa yang membuat baju ini harganya jadi semahal itu coba?" batin Elli benar - benar ingin pingsan mendengar harga baju yang ternodai karna nya tadi.

"J-jadi... Kau ingin aku membayarnya deng-"

"Jadilah kekasih ku"

***
Haruto masih bingung apa yang ingin Ryusha bicarakan padanya, sudah 10 menit mereka berdua hanya diam saja. Padahal sekarang hanya ada mereka berdua saja, tidak ada siapa pun selain mereka berdua sekarang.

"Jadi..."

"Apa kau bisa mengajari ku untuk mengetahui yang mana orang tidak baik dan baik nya?" potong Ryusha membuat Haruto sama sekali tidak mengerti dengan permintaan nya.

"Maksudmu, waspada...?"

"Ya"

"... Bukankah kau pandai ahli beladiri seperti kakakmu?"

"..."

"Dengar Ryusha, aku sama sekali tidak mengerti kenapa kau meminta itu padaku... Kenapa kau tidak meminta pada kakakmu saja?"

"Haru-kun... Kau tahu kan kalau aku tidak bisa menyakiti siapa pun, dan aku tidak mau merepotkan kakakku terus... Aku ingin menjaga diriku sendiri, tanpa bantuan kakakku..." jelas Ryusha ingin menangis.

Haruto benar - benar bingung harus berbuat apa. Dia takut kalau nanti Ryuho melihat dia bersama dengan Ryusha berdua dibelakang sekolah, dan Ryusha yang hampir ingin menangis ini. Pasti mayatnya sekarang akan berjalan menuju kuburan.

"H-hei... Aku bisa mengajari mu untuk waspada pada orang - orang... Tapi, aku harap kau... Mengertilah, maksudku apa..." ujar Haruto bingung harus mengatakan nya seperti apa.

"Maksud Haru-kun tidak terlalu memperlihatkan kewaspadaan itu, dan tetap bersikap normal tapi waspada?" tanya Ryusha mencoba menebak apa yang dimaksud Haruto.

"Pintarnyaaa Ryusha candy ku ini"

"Apa?"

Haruto langsung salah tingkah melihat kepolosan Ryusha. Untung Ryusha tidak mendengar apa yang dikatakan nya tadi.

"Bagaimana kalau aku mengajari mu secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun?" tanya Haruto mencoba mengubah salah tingkahnya tadi.

"Kau tidak ingin merepotkan kakakmu kan? Mestinya kau ingin memperlihatkan padanya kalau kau bisa melindungi dirimu sendiri." sambung Haruto.

Ryusha langsung menggangguk manis dengan setuju, sumpah sikap Ryusha rasanya pengen dikarungin dan dibawa lari pulang oleh Haruto. Tapi tidak mungkin juga dia melakukan itu, tambah lagi dekat dengan Ryusha saja Haruto sudah tahu nyawa nya bakal terancam karna Ryuho. Dia tahu seberapa protektive nya Ryuho pada Ryusha.

"Apa kau akan mengajari ku ditempat mu? Atau ditempat lain?" tanya Ryusha dengan wajah polosnya dan senyuman imutnya itu.

"Tidak... Aku akan mengajari mu ditempat aku sering menyendiri saat lagi ingin sendiri" jawab Haruto merasa jawaban nya kedengaran bodoh.

"Ok! Terima kasih Haru-kun~" Ryusha mencium pipi Haruto lalu pergi dengan sikap ceria khas Ryusha biasanya.

Haruto langsung pingsan saat Ryusha pergi meninggalkan nya sendiri dibelakang sekolah. Haruto memang sudah lama memiliki perasaan dengan Ryusha, tapi dia tidak bisa mengungkap nya. Karna Ryusha masih sangat polos, dan tambah lagi dia harus menghadapi kakaknya yang sangat dia ketahui seberapa sadisnya orang itu kalau tahu ada yang membuat adiknya menangis, bahkan siapa pun orang yang berani jatuh cinta pada adiknya.

"Seandainya saja aku bisa bilang kalau aku menyukai mu dari awal Ryusha" ucap Haruto pada dirinya sendiri.

"Cieee, jadi si Ryusha ya? Orang yang berhasil membuat mu sampai sekarang tergila - gila padanya?" ujar Eden tiba - tiba membuat Haruto ingin copot jantung nya karna Eden.

"Sejak kapan kau ada diatas sana?!" tanya Haruto langsung berdiri dan melihat Eden yang tengah bergantung di batang pohon dengan terbalik.

"Sejak tadi, baru saja berhasil keluar" jawab Eden langsung turun dari batang pohon tadi.

"Baru saja berhasil keluar?..."

"Pffft! Kau tersangkut lagi?! Hahahaha!!!"

Haruto langsung tertawa mendengar Eden mengatakan kalimat tadi, sedangkan Eden hanya menunjukkan wajah masamnya ditertawakan.

"Berhenti menertawai ku terus Rockbay!"

"Hahahaha! Kenapa kau sering tersangkut akhir - akhir ini? Hahahaha! Dan bagaimana kau bisa ada diatas sana? Hahaha..."

Haruto jadi sulit untuk berhenti tertawa karna Eden yang sering tersangkut dimana - mana dan entah bagaimana caranya dia bisa tersangkut ditempat dia tersangkut.

"Itu karna para Fans Fanatik yang membuatku terus berlari dan melarikan diri dari mereka! Aku bahkan tidak sadar kemana aku melangkah, dan akhirnya aku TERSANGKUT DI POHON!!!" jawab Eden yang semakin membuat Haruto tertawa terbahak - bahak mendengar nya.

"Astaga... Ryuho akan suka mendengar ini nanti saat aku memberitahu nya... Hahaha!"

"Ya, ya, ya... Kalian terlalu suka menertawai ku saat aku tersangkut _-"

"HAHAHA!!!"

"Geez, aku rasa sebaiknya kau pergi ke rumah sakit jiwa saja sekarang sebelum kau benar - benar jadi gila karna tertawa."

Bersambung

Jangan lupa vote dan comment ceritanya ini ya... 😉

New Life New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang