Achana lagi misuh-misuh gak jelas, besok itu hari dimana dia nikah, dan tadi pas dia mau kabur, ternyata ada bodyguard suruhan si Jaehyun itu. Emosi Achana tuh.
"GAK MAO KAWIN!!!!" Achana guling-guling di karpet kamar mama nya.
"NIKAH DULU KA, BARU KAWIN!" Seru Dodo
Sedangkan Achana hanya mencebik sebal. Dirinya dikunci dari luar sama papa nya, biar gak kabur. Ya mening kalo dikamar dia sendiri, lah ini dikamar orang tuanya, membosankan.
Biar gak kabur, itu kata mama Donna, soalnya dia waktu kabur juga dari jendela kamarnya yang langsung mengarah ke halaman belakang rumah, kalo kamar orangtuanya, jendelanya ngarah ke balkon, masa Achana loncat dari lantai dua? Kan gak lucu.
Setelah mengamuk bosan, akhirnya dengan baik hati, papa Jaka mengirimkan adiknya ke kamar. Dan Achana mendumel sebal.
"Misuh-misuh terus nanti tua kak, kan gak lucu kalo suami kakak awet muda, kakaknya enggak, padahal jauh lebih tua suami kakak." Dodo berhenti main game dan ngeliat ke kakaknya itu.
Dodo menahan tawanya, pasalnya sekarang penampilan Achana dibilang prihatin, dimana rambut acak-acakan, baju sudah tidak berbentuk, dan juga mukanya yang sudah kusut.
"Bacot ya kamu! Kakak doain kamu nikah sama Dewi, ratu bacot sekolah kamu!" Achana menunjuk Dodo lalu berguling-guling lagi.
.
.
.Sedangkan kediaman Rahandika...
"Pah, ngapain sih?" Jeno ngeliatin papa nya yang lagi sibuk merhatiin para pekerja harian yang lagi bersihin rumah mewahnya.
"Ngeliat kekacauan apa aja yang terjadi.." Jaehyun terus memperhatikan para pekerja itu, dan mendengus kala ada banyak debu di furniture rumahnya.
"Idihh,, mentang-mentang besok mau ada mama muda, jadi aja bersihin rumah." Mark datang sambil membawa keripik kentang.
Sedangkan Jeno hanya tertawa mendengar nyinyiran kakaknya itu.
"Masa ya pa, tadi si Achana mau kabur dari rumah." Jeno membuka percakapan setelah terjadi keheningan.
"Bar bar bgt jadi cewek." Celetuk Mark.
"Jangan salah bang! Meskipun barbar, ntar kalo udah kenal terus tau aslinya, wah lu bakal berasa nyaman deh, etapi jangan nikung papa ya!" Seru Jeno
"Berani tikung papa, papa pecat kamu jadi anak." Ujar Jaehyun yang ngebuat Mark geleng-geleng cepet.
"Pa, papa gak nervous atau gimana gitu?" Tanya Mark
"Takut." Jawab Jaehyun seadanya
"Loh?" Jeno dan Mark serentak melihat kearah papanya.
"Takut dia bakal ninggalin papa, takut papa gak bakal kuat buat mempertahankan dia, takut papa oleng ke yang lain... Jujur, papa emang jatuh cinta sama dia, lebih dari bunda kalian, tapi papa juga takut kehilangan dia,, ya.. gitu dah." Jaehyun bangkit dari duduknya dan berjalan kearah seseorang yang sedari tadi memerintahkan banyak pekerja dan memberinya uang.
"Awas lu nikung papa!" Jeno nunjuk Mark
"Pikiran lu itu ya! Enggak lah dobleh!" Mark noyor kepala Jeno.
.
.
.Achana bergerak resah dalam duduknya, sesekali berdoa semoga pria bernama Jaehyun Rahandika salah melafalkan ijab qobul.
Hari ini, tepat pada hari Minggu, Achana dipersunting oleh Jaehyun Rahandika, ayah dari sahabatnya sendiri, tidak, dia tidak senang, tapi dia terus berdoa agar semua ini batal, tak apa Achana mendapatkan cap 'gagal nikah'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Muda [JaeHyuck] -SELESAI-
Fiksi PenggemarIni tentang Achana yang nikah sama duda anak dua, Jaehyun Rahandika. Lokal Gender Switch Crackpair