Emosi yang Terkuras

363 54 9
                                    

Selamat membaca!
Semoga menghibur kalian diwaktu luang ya:)
Jangan lupa vote dan komentarnya dong😚

Setelah kejadian semalam, Alicia terlihat nampak canggung berpapasan dengan Miguel. Bahkan, Jacob merasa heran sendiri. Dirinya sedikit ingin mengulik, apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua saat ia tidur dengan nyenyaknya.

Mereka kini tengah duduk melingkar di meja makan, sembari menyantap lezat hidangan sarapan.
Alicia sibuk dengan pikirannya sendiri, dirinya tidak terbawa perasaankan semalam?

Betapa malunya ia jika mengingat wajahnya yang merona. Sialan! Ia tak pernah seperti ini sebelumnya.

Ia memang bukan gadis polos. Tapi juga bukan gadis nakal yang suka tebar pesona dan having sex semaunya. Alicia Valeria hanyalah gadis bandel yang ceroboh. Sebandel apapun dirinya, ia tetap tau aturan dan batasan dalam pergaulan.

" Apa yang kau pikirkan Alicia? Cepet habiskan sarapanmu! " Jacob menegur Alicia yang sedari tadi diam melamun.

" Ha? Oh iya makan, sarapan. " Alicia menepuk jidatnya, dirinya sama sekali tak menyadari tatapan mata yang Miguel beri.

Miguel menatap dalam Alicia. Entahlah, harus berapa lama ia akan merahasiakan diri dibalik ini semua. Perihal luka yang Miguel dapat, sepertinya lukanya berangsur membaik dengan cepat. Ia tau, kehadiran Alicia di sisinya yang membuat lukanya cepat pulih. Sebab itulah, ia berada di sini bersama Alicia-nya.

" Apa kau menyukai adikku? " Jacob berbisik lirih saat mendapati Miguel menatap Alicia dalam tanpa kedip.

Miguel berdehem keras, mendadak ia bisa merasakan gugup dan suasana canggung.

" Tak apa kalau kau menyukainya. Itu hakmu, adapun aku merasa kau cocok dengan adikku yang bar-bar dan tak kenal diatur. " Jacob kembali berbisik.

Alicia mendadak curiga mendapati kakaknya yang sangat sibuk berbisik dengan Miguel, tamunya.

" Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? " Alicia membatin penuh penasaran.

Entahlah apa yang terjadi pada pikiran Jacob saat ini. Alicia merasa Jacob sedang berada diluar kontrol diri. Bisa-bisanya ia pergi bekerja, dan menyuruh Miguel menemaninya di rumah.

Berdua dengan Miguel? Bahkan hal itu tak pernah Alicia bayangkan sebelumnya. Akan jadi apa degup jantungnya nanti? Lama-lama ia bisa mendadak terkena serangan jantung.

Selepas sarapan dan Jacob berpamitan kerja, Alicia berpura-pura sibuk membereskan bekas sarapan mereka bertiga. Miguel terkekeh kecil mendapati Alicia yang menghindari tatapannya saat ini.

" Gadis bandel yang manis. " Gumam Miguel lirih bahkan sangat lirih.

" Ash!! Sialan, kau Jacob! Apa yang sedang kau rencakan, hah? Tak taukah kau, aku sedang berusaha mati-matian untuk mencoba menenangkan debar jantungku saat berdua dengan si kunyuk ini? Kakak biadab!! " Umpat Alicia lirih, namun dapat Miguel dengar dengan jelas dari tempatnya saat ini.

" Apa membereskan bekas sarapan akan membutuhkan waktu selama itu? "

Alicia kaget mendapati Miguel yang sudah berdiri tegak di sampingnya. Detak jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya. Mata hitamnya hanya mampu berkeliarkan menatap segala arah, ia benar-benar merasa panik dan gugup kini telah bercampur aduk.

" Ahh.. Itu, bi bisakah kau bergeser ke samping? "

Sialan mulutmu Alicia! Kenapa pula ia harus gugup seperti ini? Memalukan sekali mendapati bibirnya bergetar saat berbicara.

The Blue Sea ( Slow Update hampir HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang