BEAUTIFUL LORETTA | BAB 1

29 3 1
                                    

Ponsel Loretta berdering. Loretta melihat nama yang ada di layar ponselnya lalu mengangkatnya. "Mom." Sapanya pada orang yang menelfonnya. "Retta paman dan bibimu barusan menghubungi ku, mereka meminta tolong pada mu, bisakah kau menjadi wali pengganti untuk Heather selama dua pekan? Mereka harus pergi melakukan perjalanan bisnis. Finn dan istrinya baru kembali besok pagi, kau bisa menjaganya bergantian saat finn sudah kembali ke London." Ucap Maria.

"oke Mom itu tidak masalah untukku. Dimana Heather dirawat?" Loretta menanyakan rumah sakit tempat Heather melakukan perawatan.

"Syukurlah, Nanti akan aku kirim kan alamatnya dan ruang perwatannya. Bisakah hari ini kau mengunjunginya?" Tanya Maria lagi.

"tentu. Setelah aku menyelesaikan semua pekerjaan ku, aku akan langsung menuju kesana."

"terimakasih nak, kau anak yang baik." Puji Maria pada Anaknya. "akhir pekan aku dan dady mu akan mengunjungi Heather sekaligus mengunjungi mu. kau ini jarang sekali pulang kerumah, kau tidak merindukan kami? Yang kau lakukan hanya menelfon kami sehari sekali." Loretta memutar bola matanya selalu begini, setelah memujinya Ibunya langsung memarahi nya karena jarang sekali pulang kerumah. "Mom sudah dulu ya hari ini toko sedang banyak pelanggan." Loretta mencari alasan. "Retta ...." Belum sempat Ibunya menyelesaikan ucapannya Loretta segera memutuskan sambungannya. "Bye Mom."

~~~~~~~

Setelah seharian melayani pelanggan dan menyelesaikan pekerjaannya Loretta bersiap untuk pergi mengunjungi Heather tidak lupa ia membawa bunga yang sudah ia rangkai untuk di berikan kepada Heather.

Tiga puluh menit perjalanan akhirnya Loretta sampai di empat tujuannya. Dirinya langsung masuk ke gedung rumah sakit itu da menuju keruang perawatan Heather.

"Hey sis." Sapanya setelah membuka pintu. "lihat apa yang aku bawa" menunjukan bunga yang di bawanya lalu memberikan kepada Heather.

"bagaimana keadaan mu?"Tanya Loretta lalu mendudukan dirinya di bangku yang ada di sebelah tempat tidur Heather.

"cukup baik. Tapi tangan ku agak sedikit sakit" Jawab Heather sambil mecium aroma bunga yang dibawa oleh Loretta.

Loretta memperhatikan kaki Heather yang di gips lalu meringis ngilu setelah melihatnya. "pasti sangat sakit, ya ampun kau masih sangat muda untuk merasakan ini." Loretta menekan-nekan kaki Heather yang di gips "kau masih bisa berjalankan?" tanyanya.

Heather meringis karena ulah Loretta menekan kakinya lalu memukul pundak Loretta. "apa yang kau lakukan Retta? Tentu saja ini sangat sakit dan tentu saja aku masih bisa berjalan walau harus di bantu dengan Kruk. Ini hanya patah tulang." Ucapanya kesal sambil menjauhkan tangan Loretta dari kakinya.

Tidak lama kemudian perawat masuk untuk mengecek keadaan Heather. Heather memberikan bunga yang ada di tangannya kepada Loretta. Loretta mengambil vas bunga kosong yang ada di sebelah tempat tidur Heather. "aku keluar sebentar untuk mengisi air di vas bunga, jadilah anak baik dan jangan menyusahkan perawat." Loretta tersenyum pada perawat itu lalu segera keluar untuk mengisi air di vas bunga.

Tidak sampai lima menit Loretta kebali lagi keruang perawatan Heather dengan vas bunga yang sudah terisi air. Saat masuk Loretta melihat seorang dokter yang sedang mengganti gips yang baru pada kaki Heather. Loretta menaruh kembali vas bunga di tempat asalnya lalu memasukan bunga-bunga yang di bawanya kedalam vas itu.

"sudah nyaman?" Tanya dokter itu saat sudah selesai memasang gips baru di kaki Heather.

"kupikir sudah nyaman" ucap Heather lalu tersenyum pada dokter itu.

"Walinya apa ada disini? Saya harus berbicara dengannya." Mendengar dokter itu menanyakan paman dan bibinya kepada Heather, Loretta segera menjawab pertanyaan dokter itu. "saya walinya dokter. Bagaiman keadaan Heather?"

"Mrs. Wesley?" Tanya dokter itu, masih sibuk melihat grafik data Heather yang diberikan oleh Perawat.

"iya .."

"cidera yang dialami di kakinya cukup membaik selama Heather patuh melakukan prosedur perawatan"

"syukurlah, beberapa menit yang lalu Heather mengeluh tangannya merasa sakit." Ucap Loretta memberi tahu keluhan Heather.

Dokter itu langsung memeriksa pergelangan tangan Heather. "Ini hanya terkilir biasa, nanti akan saya berikan es batu untuk mengkompres tangannya yang terkilir ini." Loretta mendekat memperhatikan dokter itu memijit tangan Heather untuk mengurangi rasa sakitnya.

"apakah itu baik-baik saja? Dia masih bisa menggunakan tangannya kan ? lalu bagaimana dengan kakinya? Saat gipsnya di buka Heather bisa kembali berjalan dengan normalkan dokter?" Tanya Loretta sedikit khawatir dengan keadaan Heather.

"oh come on" Heather mendecak sebal.

Dokter itu tertawa mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Loretta. "dia akan kembali normal, ini hal yang biasa terjadi pada seorang at......." Ucapannya terhenti saat melihat orang yang ada di sampingnya. Loretta masih sibuk memegangi tangan Heather saat dokter itu sudah melepaskannya. "bagaimana dok?" Tanya Loretta lagi saat dokter itu tidak lagi melanjutkan kalimatnya.

"ini hal yang biasa terjadi pada seorang atlet jadi kau tidak perlu cemas." Loretta mengkerutkan alisnya saat mendengar dokter itu tiba-tiba mengubah nada bicaranya seakan-akan mereka sudah mengenal lama. Loretta memalingkan kepalanya kesamping dimana dokter itu berdiri lalu betapa terkejutnya saat mata Loretta bertemu dengan mata dokter itu, Nick. Ucapnya dalam hati.





Sorry for typo and happy reading

BEAUTIFUL LORETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang