Part 3 : How They Met

13.3K 1.7K 27
                                    

Guys, jangan lupa votenya ya! Sedih bgt yang ngevote cerita ini dikit:(


==========

==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==========

"Om, Jeffrey gak habis pikir. Jadi pak Soesanto belum kasi tau anaknya?"

Jeffrey terlihat kesal sembari menyetir, menuju rumah pamannya, di rumah pamannya itu memang sedang ramai karena Nathan--panggilan akrab Jonathan--dan anaknya Alex tengah ia titipkan di sana, sembari satu keluarga kecil itu menghabiskan waktu bersama setelah ini.

"Mungkin memang itu yang terbaik." Ucap pak Darendra sembari menatap jalanan Jakarta yang macet seperti biasa.

"Jeffrey ga terlalu suka sama dia, kalo Jeffrey boleh jujur. Dia terlihat gak sopan bahkan sama ayahnya sendiri."

Pak Darendra tertawa melihat Jeffrey yang terlihat kesal dengan tingkah Kanaya tadi, gadis itu memang tak sopan tapi bukan berarti ia tak baik.

"Kamu jangan menilai orang hanya karena baru sekali ngeliat, kamu kan belum kenal dia secara pribadi."

"Iyasih om, tapi rasanya ga pantes aja dia ngelakuin hal kaya gitu."

"Sejauh yang om kenal, Kanaya itu anak yang baik kok. Cuma ya namanya manusia ga selalu sempurna, dia bisa aja berubah jadi anak manja yang nyebelin, om gak heran kenapa itu bisa terjadi, dia kan anak tunggal. Dia ga punya kewajiban lain selain kewajibannya dia sebagai anak ke ayahnya. Kalo kamu itu beda lagi."

Jeffrey berhenti karena lampu merah, "kamu punya tanggungan yang besar, ke adik dan juga anak kamu. Jadi, kamu ga bisa menyimpulkan dia itu kaya gimana dari sudut pandang kamu."

Jeffrey menganggukkan kepalanya, seperti biasa pamannya ini memang selalu menanamkan hal-hal baik kepadanya, dia bukan orang yang suka menyebarkan hal buruk, dia juga loyal dan bertanggung jawab. Jeffrey banyak belajar dari pamannya itu.

Setelah 45 menit perjalanan akhirnya mereka berdua sampai di rumah. Mungkin jika tidak ada kemacetan mereka bisa saja sampai 20 menit lebih awal, jarak rumah pamannya dan juga rumah Kanaya tak terlalu jauh.

Jeffrey dan pamannya di sambut oleh Kayla, "jadi, gimana?"

Jeffrey tersenyum, lebih tepatnya tersenyum kecut. "Kadang semua ga sesuai harapan, 'kan?"

Kayla menatap ayahnya penuh tanya, "ada apa sih, pah?"

Pak Darendra tersenyum pada putri semata wayangnya, "ada masalah sedikit, kita mesti tunggu telepon dari pak Soesanto. Apa perjodohan ini mesti di lanjutin atau nggak."

Married A Duda || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang