Mereka berpindah ke teras setelah selesai makan. Ratu Qianna sengaja menyajikan dessert di teras. Karena ingin menikmati pembicaraan mereka. Keluarga Duke Damarion adalah satu-satunya keluarga kerajaan. Jadi mereka spesial.
"Ah.. Kemarilah Earl" Raja Kevlar memanggil Earl untuk mendekat. Dan Earl dengan patuh melangkah maju menuju sang raja.
"Seperti yang kalian sudah dengar, aku menjodohkan Emily dengan pangeran dari Northen." Raja berhenti, memandang Earl dengan bangga. "Inilah orangnya. Calon suami Emily."
Emily hampir saja tersedak banana puding yang sedang disantapnya. Sebenarnya apa yang ayah pikirkan? Bukankah beliau sudah tahu kalau aku dan Earl menentang perjodohan ini?! Kenapa masih mengenalkan Earl sebagai calon suamiku?!
Earl sendiri terlihat tak nyaman di perkenalkan sebagai calon suami Emily. Namun tak ada yang bisa dilakukannya. Mau bagaimana lagi? Tidak mungkin kan dia membalikkan kata-kata sang raja begitu saja?
"Saya Earl de Northen. Suatu kehormatan bagi saya untuk bertemu dengan keluarga Duke Damarion." Earl memperkenalkan dirinya dengan sopan. Aura berwibawanya terpancar dengan sempurna.
Sabrina, sedari tadi tak mampu melepaskan pandangannya dari Earl. Dan Emily mengetahui hal itu. Well, aku tidak bisa menyalahkan Sabrina, bagaimanapun juga, wajah Earl memang di atas rata-rata. Dan lagi, dari kecil Sabrina selalu menginginkan apapun yang aku miliki. Bukan berita baru lagi.
"Ahh! Tapi ku dengar kalian menentang perjodohan ini?" Robert! dengan sengaja memancing emosi Emily. Oh Roby! kamu sudah tahu detail ceritanya. Kenapa masih bertanya lagi?!!!!
"Ah, itu..." Earl terlihat tidak nyaman. Meski itu kenyataannya, tapi membicarakan hal seperti itu dengan orang luar... Untuk diposisi Earl, bisa terdengar kalau dia merendahkan keluarga kerajaan.
"Roby!!" Emily terlihat marah. Robert memang bisa diandalkan. Tapi kalau dia sedang menyebalkan, dia bisa membuat darahmu mendidih dengan cepat.
"Benar." Raja Kevlar memotong kata-kata Emily. Dia memberi isyarat pada Emily untuk diam. "Tapi bukan berarti perjodohan ini dibatalkan."
Semua orang terlihat menyimak. Termasuk Emily dan Earl. Mereka tampak was-was kalau saja ternyata sang raja tidak akan mengijinkan mereka membatalkan perjodohan itu.
"Ini salahku karena tidak membiarkan mereka berkenalan terlebih dahulu. Akhirnya mereka menolak mentah-mentah perjodohan ini." Raja Kevlar memandang Emily dengan sayang. "Dan sekarang, aku sedang memberikan waktu bagi mereka untuk saling mengenal."
Emily sudah akan membantah, namun Raja Kevlar kembali memberinya isyarat untuk diam. "Mereka mengajukan Prince Academy untuk menemukan pengganti Earl. Dan kusetujui. Tidak masalah, jika memang ada orang yang jauh lebih baik dari Earl untuk mendampingi Emily."
Emily dan Earl terlihat kebingungan. Mereka merasa akan ada badai yang siap menerpa. "Tapi... Penilaianku tak pernah salah. TIDAK AKAN ADA kandidat yang lebih baik dari Earl." Raja Kevlar tersenyum puas melihat ekspresi Emily dan Earl. Sudah lama dia ingin mengatakan hal ini. Namun baru hari inilah ada momen yang tepat.
"Jadi... untuk apa ada Prince Academy kalau akhirnya Emily tetap menikah dengan Earl?" Duchess Damarion bertanya dengan kebingungan yang tergambar jelas di wajahnya.
"Aku hanya tidak ingin dicap sebagai orang tua yang memaksakan kehendak pada anaknya. Biarlah mereka mencari jalan mereka untuk jatuh cinta." Kata-kata raja Kevlar di sambut tawa oleh para orang tua.
Earl dan Emily sendiri tersenyum kecut mendengar hal itu. Jadi menurut ayah Prince Academy akan menjadi sia-sia karena pada akhirnya aku akan menikah dengan earl?! Hah.. Tidak!! Aku tidak suka Earl. Aku mau yang sixpack, aku mau yang manly, aku mau yang dewasa. Bukan flower boy seperti Earl!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Academy
Novela JuvenilAku princess Emily, seorang putri dari kerajaan plenamory seperti cerita di novel-novel itu, AKU DIJODOHKAN!!! Tapi kisahku tak akan menjadi se klise novel-novel teenlit Karena pangeran yang di jodohkan denganku justru membantuku untuk menemukan cal...