Warning : ini chapter terakhir, guys. Gua minta maaf kalau kalian tidak suka dengan chapter ini, karena scene Hiro dan Tari yang tidak sebanyak pemain lainnya. Tapi gua selalu mengusahakan yang terbaik. Jika suka, silahkan baca. Jika tidak, silahkan tinggalkan lapak gua. Thank you before... 😇😇
*
*
Sepulang dari camping, para couple mulai melaksanakan tugasnya masing-masing. Tapi, sekali lagi Hira meminta kepada para couple dan anak-anak CAL untuk berkumpul di warung kota.
" Ada apaan, Ra?" tanya Jay heran.
" Gini... ada yang bisa ngatur untuk foto pre-wedding Hiro ama Tari gak? Soalnya, gua ama Gino udah punya tugas, Satfer udah punya tugas juga, Jefgan juga, Moccano juga udah. Tinggal untuk pemotretan foto pre-wedding aja lagi belum ada yang ngurus..." jelas Hira.
" Kalau untuk urusan foto pre-wedding, biar gua ama Sheila aja yang ngurus. Kebetulan, gua ada teman, dia fotografer handal..." ucap Andra pada Hira.
" Oke deh. Gua percayain sama lu ya, bro..."
Andra mengacungkan jempolnya pada Hira.
" Nah.. Jay, lo bisa minta tolong gak sama abahnya Naya untuk membacakan doa saat acara akad nikah Hitari?" tanya Hira pada Jay.
" Ohhh... Bisa. Nanti gua kasih tau abahnya Naya. Semoga aja beliau bisa dan sedang tidak ada keperluan..." jawab Jay.
" Oke. Kalau misalnya abahnya Naya sibuk, maka Arik adalah solusi terakhir. Gimana, Rik? Lo bisa kan?" tanya Hira.
" Insha Allah, Ra.." jawab Arik yang di sambut acungan jempol oleh Hira.
" Oke. Lalu untuk MC, gua percayakan sama Sasha. Lo bisa kan, Sha?"
" Insha Allah.. Gua bisa, Ra. Lo tenang aja..."
" Oke. Rapat selesai. Acara akad nikah Hitari di gelar satu bulan dari sekarang, jadi mari semua bekerja sama dan bekerja keras demi mewujudkan pernikahan yang sederhana tapi wow untuk leader kita, Hiro dan Tari..." ucap Hira pada semuanya.
" Anak Langit... SEMANGAT!!!" teriak mereka bersama-sama.
" Oh iya... gua lupa. Jay, lo dan anak-anak CAL bagian keamanan.." ucap Hira.
" Oke. Lo tenang aja. Nanti gua bakal koordinasiin anak-anak..."
Mereka pun bubar jalan. Hira dan Gino pergi menemui EO yang mengurus bagian dekorasi acara pernikahan Hitari. Mocca dan Alvino pergi untuk mengurus catering, yang artinya mereka harus memilih catering yang tepat. Lalu, Satria dan Jennifer pergi ke butik salah satu perancang busana ternama di Indonesia. Jeffri dan Megan pergi ke percetakan untuk membuat undangan pernikahan Hitari.
Ketika semuanya sibuk mengurus persiapan pernikahan, Hiro dan Tari justru tampak asik mengobrol di rumah. Hiro tampak heran, karena rumah terlihat sepi tak berpenghuni.
" Pada kemanaan nih orang-orang? Sunyi amat nih rumah..." ucap Hiro seraya melihat ke sekeliling rumah.
" Hira ama Gino lagi pergi. Andra ama Sheila juga lagi pergi. Mamah ama Babeh lagi pergi ke pasar. Mang Maul ama Mang Karjo lagi nemenin teh Alis jaga butik..." ucap Tari seraya menepuk pelan Abiandra yang tertidur lelap.
" Lha buseeettt... jadi kita berdua doank nih di rumah?" tanya Hiro seraya menaik turunkan alisnya.
" Apaan sih, Ro. Berdua apanya? Kita berempat ama si kembar..." jawab Tari seraya menunjuk Abisatya dan Abiandra.
" Oh iya..." ucap Hiro pelan.
" Kenapa? Kamu berharapnya kita cuma berdua doank gitu? Dasar comes!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Cinta (COMPLETED)
ActionSanggupkah Hiro dan Tari mempertahankan hubungan mereka setelah tiga kali putus? Bagaimana reaksi Tari dan Hiro ketika tahu siapa pendonor ginjal yang sesungguhnya? Dan bagaimana cara Hiro meyakinkan keluarga Tari, jika dirinya adalah lelaki yang pa...