"Hei miskin! Bukankah sudah kusuruh untuk menjauhi Jungkook!?" teriak Hana begitu bertemu y/n di depan kelas. Hana melihat y/n keluar dari ruang musik, dan tentu saja Hana tau kalau di dalam ruang musik tadi ada Jungkook.
"Kau benar-benar keras kepala," gumam Hana lalu langsung menarik tangan y/n.
"Lepaskan! Kau ingin membawaku ke mana!?" kata y/n, namun Hana tidak memedulikannya.
"Kau harus diberi pelajaran," Hana menarik y/n ke sebuah toilet yang jarang digunakan para siswa karena ruangannya gelap.
"Masuk sana!" ucap Hana mendorong y/n masuk ke dalam bilik toilet.
"Tidak! Tidak mau! Lepaskan!" y/n berusaha sekuat tenaga agar tidak terdorong masuk ke dalam bilik toilet.
Namun kekuatan Hana lebih besar. Ia mendorong y/n hingga y/n hampir jatuh, lalu menutup pintu dan mengganjal pintunya dengan kain pel. Toilet itu benar-benar gelap. Y/n terus menggedor-gedor pintunya dan memohon dikeluarkan.
"Berhenti berteriak bodoh! Tidak akan ada yang mendengarmu! Toilet ini jarang dipakai dan jarang dilewati orang-orang!" ucap Hana tertawa lalu berjalan keluar toilet meninggalkan y/n sendirian.
3 jam penuh y/n terkunci di dalam toilet yang gelap. Sekarang sudah jam pulang sekolah, dan tidak ada yang membukakan pintu untuknya. Bagi y/n, mau menangis pun rasanya sudah tidak bisa. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya ada yang membukakan pintu untuknya.
"Y/n! Apa kau baik-baik saja!?" kata mereka dengan sangat khawatir. Mereka adalah Yeseul dan Soomin, teman-teman Hana.
Akhirnya ada yang menolongku.
"Kau bisa berdiri?" Yeseul mengulurkan tangannya, dan membantu y/n berdiri.
"Ayo kita pulang," ajak Soomin."Tapi.. aku masih harus ke ruangan Mr. Park," ucap y/n dengan suara yang masih bergetar karena takut.
"Ah, masalah itu sudah kami bicarakan dengan Mr. Park. Kita sudah bilang padanya kalau Hana sendiri yang meletakkan hp-nya di dalam tasmu," jelas Soomin.
Y/n memutuskan untuk percaya saja dengan ucapan mereka. Mereka bertiga pun berjalan menuju gerbang.
"Y/n, maafkan kami yang selama ini sering mengganggumu," ucap Yeseul yang membuat y/n sedikit kaget. Tapi, bagaimanapun juga mereka bisa dibilang tidak terlalu bersalah karena mereka hanya menjalankan perintah dari Hana.
"Dan y/n, maaf kalau aku bilang begini, tapi bisakah kami menjadi temanmu?" ucap Soomin dengan suara kecil, tapi y/n masih mendengar dan menangkap setiap kata yang dilontarkan Soomin.
"Tentu saja bisa," kata y/n tersenyum manis. Lalu Yeseul dan Soomin langsung memeluk y/n.
"Oh iya, y/n, dan satu hal lagi. Aku tidak tau kau akan percaya atau tidak, tapi ini demi kebaikanmu, dan tentu saja pilihan ada di tanganmu y/n," kata Yeseul.
"Tunggu, Yeseul, kau akan memberitau-nya?" kata Soomin.
"Ya, menurutku dia berhak tau. Dia teman kita dan dia bisa saja sakit hati 'kan?" ujar Yeseul.
"Memangnya ada apa? Kalian membuatku penasaran," kata y/n.
"Pertama-tama aku mau bertanya dulu padamu y/n," ucap Yeseul dengan wajah serius."Apa kau benar-benar menyukai Jungkook?" tanyanya yang membuat y/n diam, lalu perlahan dia mengangguk.
"Maaf kalau aku bilang begini y/n, tapi lupakanlah Jungkook. Dia bukan orang sebaik yang kau pikirkan," ucap Yeseul yang membuat y/n kaget.
"Iya, dia sengaja membuatmu baper dengan perlakuan manisnya, lalu nantinya dia akan meninggalkanmu begitu saja," ucap Soomin.
"Tapi.. apa kalian punya bukti bahwa dia akan begitu?" kata y/n. Bagaimanapun y/n sulit mempercayainya karena menurutnya semua
perlakuan Jungkook terhadapnya, seperti pelukan dan kesabarannya dalam mendengar cerita y/n terasa sangat tulus dan didasari cinta.Yeseul menghela napas.
"Ya, memang aku tidak bisa melarangmu dalam berhubungan, y/n. Tapi, kalau misalnya kau dijauhi oleh Jungkook, jangan ragu untuk menghajarnya, ya. Kami akan selalu ada di pihakmu," kata Yeseul.Mereka sudah tiba di luar gerbang, dan sama seperti hari-hari kemarin, Jungkook ada di sana menunggu y/n.
"Apapun yang kami katakan padamu hari ini, tolong rahasiakan dari semua orang, termasuk Jungkook," ucap Yeseul pada y/n.
"Oh ya, y/n, satu hal lagi. Di sekolah kita akan pura-pura membencimu, tapi tiap ada kesempatan kita akan pergi denganmu y/n," ucap Soomin lalu melambaikan tangannya pada y/n.
"Iya, terima kasih, ya," ucap y/n juga melambaikan tangannya lalu berjalan ke arah Jungkook.
"Y/n kudengar kau terkunci di dalam toilet? Maafkan aku tidak bisa menolongmu," kata Jungkook khawatir lalu memeluk y/n.
"Ya, tapi sekarang aku sudah tidak apa-apa," jawab y/n.
"Kulihat tadi kau berjalan dengan Yeseul dan Soomin. Kau tidak diapa-apakan oleh mereka 'kan?"kata Jungkook.
Apapun yang kami katakan padamu hari ini, tolong rahasiakan dari semua orang, termasuk Jungkook.
"Iya, mereka tidak menggangguku kok," jawab y/n. Jungkook menghela napas lega lalu membukakan pintu mobil untuk y/n, lalu merekapun melesat pergi.
Saat mereka pergi, Yeseul dan Soomin menatap kepergian mereka dengan dingin.
###
"Sampai jumpa y/n! Aku akan menjemputmu lagi besok pagi!" kata Jungkook begitu mereka sampai di rumah y/n.
Tapi appa y/n melihat y/n saat ia turun dari mobil Jungkook. Appa y/n langsung melampiaskan emosinya pada y/n.
"Ngapain saja kau sampai pulang se-sore ini!? Siapa dia!? Orang yang membayarmu!? Apa kau menjual dirimu di sekolah!?" teriak appa y/n sambil memukul y/n. Appa-nya sudah mengangkat botol wine tinggi-tinggi dan akan menghantam kepala y/n.
Jungkook yang melihat hal itu langsung turun dari mobil dan menghajar appa y/n hingga babak belur dan pingsan.
Lalu Jungkook berkata pada y/n, "Sepertinya kau sangat tidak aman di rumahmu. Tinggallah bersamaku di rumahku."
==============================
~TO BE CONTINUED~
Halo reader(s)!Terima kasih sudah membaca karya saya! 💜
Mohon dimaafkan jika ada typo atau kalimat yang kurang berkenan!Jika ada kritik dan saran, silakan tinggalkan di kolom komentar, saya akan sangat menghargainya! :D
Kalau misalnya ada yang mau bertanya atau protes, "kok ceritanya monoton sih?", "ceritanya membosankan!", "lama banget perkembangan ceritanya!" atau semacamnya, silakan tuliskan saja di kolom komentar, itu akan menjadi pembelajaran bagi saya! 😊😄
Please vote and comment! 💕
Harap tunggu dan stay tuned untuk karya berikutnya ya! 💜Terima Kasih 💕☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Popular Boy VS Nerd [Jungkook Imagine]
FanficApa benar semua akan berjalan lancar? Mungkin tidak. Apa benar bertemu dengannya adalah takdir? Atau nasib buruk? Apa benar dia mencintaiku? Atau membenciku? Atau memanfaatkanku? Apa? Ketiganya? Kau bohong 'kan? Happy Reading! 💕