Hari ini hujan lagi,cukup nyebelin karna baju yang baru aja gue cuci akhirnya harus dijemur lagi dipagi nanti. Sebagai anak kost gue harus menghemat biaya londri demi mencukupi segala kebutuhan yang ada aja setiap harinya. Namun,bukan berarti gue benci hujan,gue suka ngeliat dedaunan basah,jalanan becek,dan wangi tanah yang terguyur air.
Nama gue Nara Pandhibta Prima lahir bulan Januari sebagai anak pertama dikeluarga Pandhibta. Gue gatau kenapa orang tua gue ngasih nama Nara,Ayah pernah cerita katanya mamah pengen banget punya anak yang terampil.
Setiap gue ngelakuin hal baru gue selalu keinget mamah yang mau gue jadi orang yang bisa melakukan segala hal."Mamahmu kasih nama kamu Nara pandhibta prima karna dia mau kamu jadi anak pertama yang bisa melakukan segala hal di keluarga pandhibta." Begitu kata Ayahku.
Dan sejak saat itu gue jadi ingin terus memulai segala sesuatu yang baru.
Hari sudah mulai sore,namun hujan masih mengguyur kota bandung saat ini.
"Yah masih ujan,"Gerutu Airin teman satu kost gue.
Gue ngelirik kesamping Airin yang sudah rapih dengan dress hitam selutut.
"Mau kemana si rin?hujan gini mending lu tidur." Kataku menggodanya.
"Gue mau ketemu Distan tapi masih ujan,padahal hari ini anniversary kita berdua." Gerutunya menampilkan wajah masam.
"Oh ya?Anniversary ke berapa tahun?"Tanya Nara.
"Dua tahun nar." Katanya.
Meskipun kami berada dalam satu kamar kost yang sama,gue dan Airin jarang banget buat ngobrol berdua,gue sibuk dengan berbagai hal dan Airin asik sendiri dengan dunianya.
Gue gapernah tau seorang Airin seperti apa ,yang gue tau dia oranya cuek,jutek kalo sama orang baru dan yang paling penting gue tau kapan dia ulang tahun.
Sore tanpa senja,kini sudah berganti malam tanpa bintang,ditemani rintik hujan yang masih setia membasahi bumi pasundan sejak tadi siang.
Secangkir teh hangat mendekap jiwa Nara yang sedang dibalut kerinduan kepada sang bunda.
Tepat hari ini,lima tahun sudah bundanya bersemayam di surga,ditemani para bidadari yang cantik jelita pastinya.
"Bun,Nara kangen bunda."ujarnya dalam hati.
Perlahan bendungan itu tak tahan lagi, sebutir air mengalir dari matanya.
"Nar,kenapa?"suara Airin membangunkan Nara dari lamunannya.
"Gue rindu bunda,rin."
"Doain aja,pasti bunda loh juga sama rindunya." Mencoba menenangkan Nara yang kini tangisnya sudah terisak-isak.
"Eh,gue laper nih,beli makan ke luar yuk nar?" Ajak Airin.
"Boleh,"
Kini dua orang anak muda itu sudah berada di alun-alun kota bandung yang baru saja ditinggalkan pergi sang hujan.
"Bang bakso dua ya,"
"Jangan pake sambel."ujar Nara.
"Lo mau minum apa nar?"tanya Airin sambil sesekali menengok layar handphone nya.
"Gue beli air mineral dulu ya,soalnya pengen yang dingin"ungkap Nara.
"Yaudah."
Gue berjalan dengan setengah berlari menuju sebuah warung kopi dipojokan alun-alun. Disana ada beberapa anak muda yang sedang asik berlagu,kebetulan juga ini adalah sabtu malam.
"Yah hujan lagi," ucap nara.
Seorang lelaki didepannya menengok kebelakang dan mata merekapun bertemu.
"Hai mau kemana?" Ujar cowo jangkung itu.
"Gue mau balik ke sana,tapi malah hujan." Ujar Nara.
"Kesebelah mana?"
"Itu ketempat tukang bakso itu,padahal temen gue sendirian disana" Jelas Nara.
"Yaudah bareng aja,gue juga mau kesana,"
"Beneran nih gapapa?numpang dipayung lo ya?"
"Iyah gapapa." Ujar si cowo itu.
Gue akhirnya jalan berdua sama cowo itu, deket banget,sampe-sampe gue bisa ngerasain kulit tangannya yang dingin.
Tiba-tiba cowo itu ngasihin payungnya ke gue,katanya biar gue gak keujanan terus dia pergi gitu aja tanpa ngasih tau namanya ke gue.
"Dasar cowo misterius,padahal guekan cuma mau berterimakasih."Gerutu Nara.
"Semoga bisa bertemu kembali" Gumam Nara dalam hati.
Hallo readers semoga kalian bisa nikmatin tulisan gue kali ini ya')
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen:)
Happy reading♡
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE WHAT I AM LOOKING FOR[ON GOING✅]
Teen FictionTentang sebuah perjumpaan yang aku anggap sepele bak hembus angin malam,kerena sesuatu yang teramat pasif itu membuatku muak untuk berlama-lama memantung membuang buang waktu untuk memikirkan manusia yang bahkan namamu tidak masuk dalam 10 kategori...