Kesedihan ini masih berlarut.
Aku kira, hati dan pikiranku sudah cukup bisa untuk melupakannya. namun nyatanya tidak sama sekali.
Sampai hari ini, detik ini pun aku masih mengingat tentangnya.Bagaimana ekspresi pertama kali, ketika kami saling bertemu.
Melawati berbagai macam drama yang sulit, namun sekarang telah usai.
Melakukan hal yang bodoh di antara kami berdua.Hal yang paling sulit untuk—ku lupakan ialah ketika kamu berusaha bersikap dingin kepada orang yang mengancam dirimu, tidak peduli dengan omongan orang tentangmu. Ya, perjuanganmu mendekatiku akan selalu ku ingat. Bagaimana dirimu dipermalukan, dijadikan bahan ocehan, dan kamu tidak mempedulikan itu hanya demi mendekati perempuan seperti aku ini.
Aku masih ingat, ketika kamu mengajakku pulang bersama untuk pertama kalinya. Perasaan-ku tidak karuan, apakah aku harus menerima tawarannya? aku tidak ingin semakin dia dekat denganku, akan semakin banyak masalah yang ia dapat dari teman-temanku tetapi kamu selalu berusaha meyakini diriku bahwa semua akan baik-baik saja.
Diperjalanan, rasa panik dan bingung menyatu karena aku tidak tahu apa yang ingin dibahas, namun suasana hening itu berubah. Ia melakukan hal yang membuatku tertawa, sambil menceritakan banyak hal, memandangku lewat spion motornya dengan tatapan yang penuh arti.
Seraya di dalam hati ku berkata,"Tuhan, aku tidak mau memiliki perasaan yang lebih untuknya, aku belum cukup siap membuka lembaran baru. Sedangkan, luka yang lama belum usai."
Aku menyadari, bahwa aku sedang mengajak hati dan pikiranku yang berusaha untuk tidak memiliki perasaan yang lebih untuknya.
Aku tidak ingin menyakiti siapapun, terlebih aku harus fokus menata masa depanku. Aku tidak mau semuanya hancur berantakan, karena cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kamu.
Romancecuma buat ngungkapin perasaan yang udah lama terpendam, hehe.