03. kejutan?

42.7K 3.8K 97
                                    

Sore ini harusnya Selatania bersantai di rumah, harus nya. Tapi rencana nya gagal saat Reyhan mengajak nya keluar.

Langit di luar masih sangat terang, mungkin karena memang cuacanya hari ini sangat bagus.

"Kak, ngapain sih ah?! Besok aja deh, kamu kan lagi sakit sekarang. Mending istirahat, diem diem aja kenapa sih."omel Sela, saat Reyhan terus mengajak nya.

"Sebentar doang Sela, ga akan lama."

"Mau sebentar, mau lama. Tetep nggak, kamu lagi sakit."kekeh Sela.

Sebenarnya ia tidak ingin pergi bukan karena acara santainya yang gagal. Tapi ia khawatir pada kondisi Reyhan.

Tadi pagi Reyhan terlihat sangat lemah, sekarang Reyhan malah terlihat seperti biasa. Segar bugar.

"Saya udah enakan kok. Serius deh, ayo!"

"Eh, eh, tarik tarik aja! Aku ganti baju dulu kak!"cibir Sela, kesal.

"Gausah, udah deh. Gini aja."

Akhirnya Sela pasrah di gandeng Reyhan, ia bahkan tidak membawa telepon genggam nya. Entah, Sela ga tau Reyhan mau bawa nya kemana.

Sampai saat ini satu pun dari mereka belom kembali membahas tentang perdebatan semalam. Pls, Sela juga males banget nginget nya.

"Mau kemana?"tanya Sela.

Sedangkan Reyhan stay cool menyetir. Emang ngeselin, fix!

Sela mendengus kesal, lalu memalingkan wajahnya menghadap jendela. Bete banget, ga bawa handphone.

Lalu tak lama mobil mereka memasuki kawasan perumahan elit, lah? jangan jangan kerumah temen Reyhan. Oke, Sela lagi buluk banget sekarang.

"Kak?! Ih, aku jelek gini masa kita mau bertamu sih?!"kata Sela.

Reyhan menatap Sela sekilas.

"Kak! Aku ga mau turun mobil pokok nya. Ga mau tau!"

Rumah di depan nya ini sangat bagus, Sela sampai berdecak kagum dengan interior design yang di miliki rumah ini.

Rumah berlantai dua ini tidak terlalu besar, sederhana tapi menarik. Berbeda dengan rumah rumah lain nya.

"Ayo!"

Ajakan Reyhan menyadarkan Sela.

"Nggak! Nggak mau!"

"Sela.."

"Aku ga mau turun! Malu! Liat, aku cuman pake piyama doang!?"kesal Sela.

"Sayang, kamu selalu cantik di mata saya."kata Reyhan.

Sela mendengus kesal, kebiasaan Reyhan selalu mengeluarkan kata kata andalan nya jika Sela sedang marah atau merajuk.

Tapi ngga bisa bohong juga kalau pipi Sela bersemu merah.

"Apa sih! Gombal!"cibir Sela.

"Nggak gombal, udah ayo turun."lalu Reyhan keluar meninggalkan Sela di dalam mobil.

Lalu Reyhan berjalan melingkari mobil, dan membuka pintu mobil untuk Sela.

"Ayo."

"Kak, ga mau turun."rengek Sela.

"Mau saya gendong?"

Mau tak mau Sela turun dari mobil, ya dari pada di gendong Reyhan? Tapi sebenarnya ia mau sih, et, tapi kan malu juga!

Alhamdulilah, Sela udah punya malu.

Lalu Sela membelalakkan matanya, "astagfirullah kak! pencet dulu bell nya! main buka pintu aja?! Itu juga kenapa kuncinya ada di kamu?!"

precious wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang