Part 1☘️

5.5K 258 5
                                    

_Happy Reading_  

"Apakah kamu terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan?Hingga sangat sulit kugapai dirimu untuk mendekat."

                                            _Saniandra

*****

Hari ini adalah hari pertama Andra memasuki sekolah barunya,tepat nya SMA TARUNA BANGSA.dia berjalan dengan santai sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana.memandang sekitar dengan pandangan dinginnya

Saat berjalan dikoridor seketika banyak teriakan teriakan histeris orang orang saat melihat dirinya.

"Ya ampun ganteng banget"

"Anjir cogan nambah satu"

"Gila pangeran gue"

"Pacar gue tu"

Dan masih banyak lagi bisikan bisikan tentang dirinya,namun Andra tak menghiraukan itu semua.Dia masih fokus mencari ruang kepala sekolah dan teman temannya.

Teman yang dimaksud adalah FAhri,Daniel,
Yusuf(Ucup),dan Ferdian(Ujang).Andra memang sudah mengenal mereka semua karena mereka semua temannya saat dibangku Sekolah Menengah Pertama.

Saat lulus SMP,Andra melanjutkan SMA ke luar negeri namun sekarang dia pindah ke negeri asalnya yaitu Indonesia.Meskipun kurang lebih dua tahun dia tidak bertemu dengan teman temannya itu namun Andra masih berkomunikasi dengan meteka.Oleh karena itu,mereka juga tahu jika Andra akan pindah sekarang ke sekolah yang sama dengan mereka.

Saat dirinya sampai tepat di depan ruang kepala sekolah tiba tiba dirinya terhuyung ke belakang saat seseorang menabrak tumbuhnya,untung dia tidak jatuh melainkan orang yang menabraknya yang sudah terjatuh dengan mengenaskan.

"Aduh anjirr siapa sih yang naro tembok disini sakit anjir pantat seksi gue,MAMIIII pantat anakmu udah ga seksi lagii"Serunya.Gadis itu terus menggerutu sambil mengelus-elis bokongnya seraya berdiri.
"Heh kalau ja..."Seketika ucapan gadis itu terhenti saat manik matanya bertemu dengan manik mata hitam legam milik lelaki tampan yang masih melihatnya dengan tatapan datar.

"Ya Allah pangeran dari kayangan mana nih yang turun"tutur Sania seakan terhipnotis
melihat betapa tampannya lalaki didepannya itu,mulutnya bahkan secara otomatis terus terbuka.

"Tutup tuh mulut,mulut lo bau"tukas Andra datar membuat imajinasi gadis didepannya itu hancur.

"Hah??"Sania tersadar mengerjakan matanya beberapa kali apa dia tidak salah dengar tadi?lelaki itu?lelaki itu menyebut mulutnya bau?fikirnya gak percaya.Wajahnya seketika berubah garang tak terima ucapan tak mengenakan lelaki didepannya itu

"Apa Lo bilang?mulut gue bau?heh gue tuh selalu rajin gosok gigi ya,nafas gue juga wangi nih HAHH HAHH tuh ga bau.Sembarangan kalau ngomong,untung ganteng Lo kalau engga gue bejek bejek pake ulekan mami gue tahu rasa lo"Cerocosnya kesal

Andra hanya menatapnya datar tak peduli lantas melenggang masuk ke ruangan kepala sekolah meninggalkan Sania yang sejak tadi menggerutu tak jelas.Sania yang melihat itu sontak terbelalak tak percaya memandang laki-laki itu yang pergi begitu saja"Cih ngeselin banget sih dia.Baru kali ini gue diginiin sama cowok,Ishh jangan sampe gue ketemu lagi sama dia.Arhh ngeselin ngeselin ngeselin!!"Geramnya mencak mencak disana menatap pintu ruang kepala sekolah itu dengan kesal,bahkan sesekali dia melayangkan kepalan tangannya kesana seorang hendak memukul wajah pria tadi.Tanpa disadari gadis itu hanya diam disana selama beberapa menit terus menggerutu tak jelas.

"SANIAAAAA KEMBALIIN WOYY,LO UMPETIN DIMANA SEPATU GUE?AELAH SANIAAAAA AWAS LO YA"Teriak seseorang begitu menggelegar membuat Sania terperangah teringat akan sesuatu,dia lantas menengok kebelakang

Sania sontak mendesis pelan"Mampus gue"

Putri menahan lengan Sania yang hendak kabur"Mau lari kemana lagi Lo hah?Lo tuh ya, gue malu tahu lari lari ngejar Lo ga pake sepatu,nanti orang-orang fikir kalau gue ga punya sepatu gimana Sania,Lo kenapa sih suka banget buat gue malu"cerocos putri dengan emosi yang meledak ledak

Sania berdecak pelan mendengarnya"Ya ngapain juga lo ngejar gue keluar?kan jadi banyak yang liat,jadi salah sendiri lah"tuturnya malas

"Lo tuh ya...!!"Geramnya.Putri lantas mengelus dadanya sabar"hufff sabar putri sabar kata bunda kalau orang sabar disayang pacar.Ya udah cepet bilang dimana Lo sembunyiin sepatu gue?kasih tahu ga kalau engga gue kasih tahu Wulan ya!mampus lo"ancamannya.

Sania mendelik malas melihatnya"Ya elah aduan lo mah ga asik"

"Ya udah makanya bilang dimana Lo sembunyikan sepatu gue?"ujarnya semakin geram

"Ga mau ah wleee"ejek Sania sambil memeletkan lidahnya membuat emosi putri kini tak bisa dibendung lagi

"Ya udah sini Lo ikut gue gue aduin Wulan tahu rasa Lo"putri menarik Sania dengan tidak berprikemanusiaan dengan Sania yang terus meronta ingin dilepaskan membuat beberapa orang orang yang melihat mereka terkikik geli.

Tanpa mereka sadari daritadi ada yang memerhatikan mereka dari awal perdebatan mereka siapa lagi kalau bukan Andra.
Dia terus memerhatikan punggung gadis yang sedang diseret itu yang semakin lama semakin menjauh.

Dia tersenyum kecil melihat kelakuan gadis yang dia tidak tahu namanya itu.Andra lantas beranjak meninggalkan tempat itu dan mencari dimana kelas dan teman temannya berada.

*Flashback*

Andra masuk keruang kepala sekolah lalu melihat kesekitar mencari seseorang disana

"Permisi pak,Saya Andra Kian Pranata murid baru di sekolah ini"ujarnya sopan saat melihat seorang pria paruh baya yang dia yakini adalah kepala sekolah disana

Guru itu lantas berdiri"Oh iya jadi kamu murid barunya,ayo silahkan duduk!"titahnya

Andra menurut,duduk berhadapan dengan kepala sekolah

"kenalkan nama saya pak Andi"ujarnya mengulurkan tangannya

"Andra"jawabnya membalas uluran tangan pak Andi

"Sebentar ya,saya ambil berkas kamu dulu"ujar pak Andi seraya mengambil berkas dilaci mejanya.Andra hanya mengangguk sebagai respon.

"Kamu masuk kelas 12-Mia4,mari biar saya antar kamu ke kelasmu!"ujar pak Andi seraya beranjak jadi tempat duduknya

"Ga usah pak,biar saya sendiri yang cari kelasnya sambil keliling juga"tolas andra sopan seraya berdiri

"Ohh baiklah kalau begitu"ujar pak Andi,Andra tersenyum kecil saat hendak mengucapkan sesuatu tiba-tiba terdengar suara teriakan diluar sana
"Suara gaduh apa itu?"tanya pak Andi

Andra menggeleng tak tahu"Ya sudah pak saya izin keluar,Permisi"pamitnya sopan

"Ya..Silahkan!"tuturnya seraya tersenyum kecil

           
 
 

                           ☘️☘️☘️☘️

16-05-2020

             

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang