[EXTRA PART !]

109K 3.6K 255
                                    

"Dimana Raina Rose?"

"Dimana anakku?!"

"KENAPA BARU SEKARANG KAMU CARI ANAK KAMU HAH ?!" Rose membentak kembali kakak kandung nya itu yang penampilan nya seratus persen berubah.

"Sejak kamu pergi ninggalin dia lima tahun yang lalu, apa kamu pernah nafkahin dia?! dan apa kamu pernah ngasih kabar ke dia?! asal kamu tau hampir dua bulan dia nangis cuman nyariin ibu yang gak jelas seperti kamu! dan aku? apa kamu tau apa yang aku rasain waktu itu? di umur aku yang baru kuliah harus banting tulang untuk nafkahi Raina dan bayar semua hutang-hutang suami kamu yang gak bertanggung jawab itu !" Dada Rose berombak ombak bersama api kemarahan nya yang sedang ia tahan tak lupa juga air jernih yang sudah terkumpul di pelupuk mata nya.

"Dan sekarang setelah dia sudah dewasa nggak ada petir nggak ada tsunami kamu tiba-tiba datang pengen ambil Raina dari aku.. IBU MACAM APA KAMU INI MELANI !!" emosi yang dia tahan akhirnya meledak dengan Rose menunjuk jarinya kewajah Melanie yaitu kakak kandung nya sendiri.

"Sudah Rose.. cukup" Melanie menggelengkan kepala nya.

Yah memang benar kini seorang Melanie yang bergelimang harta pun datang bersama anak tirinya, dia datang dengan baju mewah serta perhiasan yang melekat sempurna di tubuh nya berbeda dengan kehidupan Rose yang hanya sederhana dan apa adanya.

"Saya mohon tante, jangan bentak mamah kayak gitu." Naura memegang tangan Rose, ya dialah anak tiri Melanie pasca bercerai dengan Anton ayah Raina tanpa sepengetahuan Rose.. Melanie pergi dengan alasan ingin mencari pekerjaan di luar kota dan menitipkan Raina bersama Rose

Setiba nya diluar kota dia malah menikah dengan seorang pria kaya yang dia cintai, bahkan pria itu memiliki anak gadis yaitu Naura tapi setelah tiga tahun menikah ayah Naura meninggal dunia akibat serangan jantung, ayah Naura sempat menuliskan harta warisan nya yang jatuh ketangan anak nya dan separuh harta nya untuk istri nya yaitu Melanie, setelah mendapatkan harta tersebut Melanie sangat bahagia dan berfoya-foya dengan uang itu sehingga ia lupa dengan anak gadis nya.

"Kamu pikir Raina bakalan seneng liat kamu disini?" Rose kembali duduk sambil menatap Melanie yang menangis mengingat segala kesalahan yang dia lakukan terhadap Raina, setiap kata-kata yang keluar dari mulut adiknya bagaikan pisau yang menusuk-nusuk jantung nya.

"Aku minta maaf Rose.."

"Aku ga butuh maaf kamu." Rose hendak berdiri meninggalkan Melanie dan Naura tapi dengan cepat Melanie menahan langkah Rose

"TAPI RAINA ANAK AKU! DIA DARAH DAGING AKU! AKU YANG MELAHIRKAN DIA! DAN AKU AKAN BAWA DIA PERGI DARI SINI TOLONG JANGAN EGOIS ROSE!!" Melanie berdiri menatap punggung Rose dengan hati yang memanas, tak lupa Naura yang mengelus pundak nya untuk tidak terbawa emosi.

"Ya sudah, liat aja Raina pilih siapa." Dengan santai nya Rose memutar tubuh nya memandang remeh Melanie.

"Bahkan Raina tidak perlu kekayaan yang berlebihan untuk hidup bahagia." tambah Rose lagi, sindiran halus itu tentu ditujukan untuk kakak kandung nya yang ingin mengambil Raina lalu menghiasi hidup nya dengan harta.

tok tok tok..

Suara ketukan pintu membuat mereka terdiam, Rose tahu itu adalah Raina karna gadis itu sudah berjanji bahwa dia akan pulang pukul sepuluh malam.

"Terimakasih ya Rasd."

"Iya sayang.. habis ini tidur ya jangan main hape lagi."

"Siap !"

"I love you, Assalamualaikum."

"I love you too, Waalaikumsalam." Setelah memberi senyuman manis khas Refano dia langsung menghidupkan mobil nya lalu membela jalan raya meninggalkan perkarangan sang kekasih tercinta.

"Assalamualaikum, mah ada apa ni kok ribut-ribut?" Setelah masuk keruang tamu dia melihat tiga wanita yang sedang berdebat, dia tidak mengenal dua wanita yang berada di depan mama Rose.

"Waalaikumsalam," semua mata tertuju kepada Raina dan beberapa detik kemudian Melanie berlari kearah nya lalu memeluk Raina erat seakan menegaskan bahwa tidak ada lagi yang bisa memisahkan mereka berdua.

"Tante siapa.." Raina melepas pelukan hangat itu, memang terasa nyaman tapi Raina begitu canggung karna tidak mengenali Melanie.

Percayalah hati Melanie bagaikan tertusuk seribu anak panah saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut anak nya, seakan bermaksud bahwa dia melupakan anaknya dan anaknya tidak lagi mengingat sosok ibu sepertinya.

"Dia tidak meningatmu karna kamu memilih melupakan nya." Timpal Rose dengan sangat pedas.

"Dia tidak menyimpan fotomu karna kamu memilih untuk tidak melihat wajah nya." Tambah nya lagi, Raina tampak kebingungan tapi dia kembali menatap wanita di yang sedang menggenggam erat kedua tangan nya.

"Mama.." Raina kembali memeluk Melanie, dia tidak pernah lupa ibu nya bahkan Raina tak pernah marah ataupun kecewa hanya saja dia sedikit bersedih karna ibunya kembali dengan waktu yang sangat lama.

"Kamu gak marah sama mama Raina Clarissa?" Raina menggeleng dan butiran airmata nya pun ikut mengalir menandakan bahwa kerinduan nya amatlah dalam dan akhirnya kerinduan itu pun terlepas.

"Kan mama pernah janji bakal pulang, tapi kok lama banget pulang nya mah?" Raina bertanya dengan segala kepolosan nya, membuat Melanie kembali memeluk Raina erat, disitu Rose mulai sadar memang sakit karna dia harus menjaga Raina juga pelajaran nya sedangkan kebutuhan nya pas-pasan tapi Melanie akan lebih sakit jika anak yang dia lahirkan bahkan harus bertarung nyawa itu dia ambil secara percuma oleh orang lain, mungkin Melanie masih bisa diberi kesempatan untuk yang terakhir agar dia tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.

"Mama pergi jauh karna mama lagi cari uang buat kamu sama tante Rose sayang.."

"Dan cariin aku saudara juga." Rose tertawa mendengar tuturan Raina yang melihat Naura disitu

"Kak aku minta maaf." Rose memeluk Melanie membuat kakak nya itu terharu.

"Nggak, kakak yang harus minta maaf Rose." Melanie kembali memeluk adiknya itu, begitulah saudara sejauh apapun mereka berkelahi tetap mereka berbaikan di akhirnya.

"Aku nggak ada yang meluk nih?" Naura bercakak pinggang menatap saudara tirinya lalu tersenyum.

"Sini aku peluk." Raina menarik Naura sambil tertawa keras

"Tapi mah.. aku tetep mau tinggal disini sama mama Rose." Tuturan Raina menghentikan tawa diruang tamu itu membuat Rose terseny kemenangan.

"Kak kamu denger sendirikan?" Rose tersenyu mengejek kakak kandung nya itu.

"Ya udah gapapa, yang penting kamu senang sayang." Melanie pun pasrah dengan keinginan Raina

Inilah yang diimpikan seorang Raina Clarissa gadis yang menanggung rindu selama lima tahun juga menanggung derita dalam waktu yang sama, tidak diduga secara perlahan kebahagiaan datang kepada nya membuatnya kembali tersenyum lebar.. tiada lagi awan mendung disepanjang hari nya dan tiada lagi kerinduan disepanjang malam nya.. kini hanya ada pelangi dan kebahagiaan yang dia rasakan.

"Terimakasih mamah Rose karna sudah membesarkan aku hingga sekarang, terimakasih untuk kelima bodyguard ku yang tampan karna selalu mendukung dan menjaga ku dan terimakasih banyak Tuhan karna engkau selalu ada di setiap langkahku dan jalan ceritaku biarlah kisah ini ditulis dan dibaca banyak orang agar mereka tahu bahwa tidak semua yang baik adalah baik dan tidak semua yang jahat akan selamanya jahat."

(KERRA'S SEASON 2)

Special Woman [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang