Part 5

86 14 1
                                    

Dirumah Elli dan Eden

Elli penasaran kenapa kakaknya mengemas pakaian nya saat ini. Elli memang baru selesai mengemas bawaannya yang akan diperlukan nya untuk sleep over dan akan pergi ke rumah Ryusha barengan dengan Haruhi, saat ini dia tengah menunggu Haruhi datang saja.

"Kak, kenapa kau mengemas pakaian mu?" tanya Elli didekat pintu kamar Eden.

"Oh, ternyata kau Elli. Aku akan pergi menginap di rumah Ryuho selama 2 bulan." jawab Eden memeriksa bawaan keperluan nya tidak ada yang tertinggal.

"Hah??? Kenapa 2 bulan??" tanya Elli heran.

"Aa... Kami ada rencana sesuatu untuk di kerjakan... Tambah lagi, kau dan Haruhi akan sleep over ke rumah Ryuho juga kan?"

"Darimana kakak tahu itu? Aku tidak pernah memberitahu kakak tentang itu?"

"Ryuho memberitahu ku, dan Ryusha meminta izin dari kakaknya."

"Ooh... Memang nya apa yang akan kalian lakukan nantinya?"

"Sejak kapan kau kepo apa yang akan kami lakukan nanti Elli? Kau seperti kekasih nya saja, bersikap harus tahu segalanya apa yang akan dilakukan oleh cowoknya?"

Elli langsung diam, dan pergi tanpa menjawab pertanyaan Eden. Eden jadi curiga dengan adiknya, entah ini ada hubungannya dengan Ryuho dia benar - benar bingung.

Elli masuk ke kamarnya dan melihat Kak Sonia ada didalam kamarnya.

"Kak Sonia!!! Berapa kali aku bilang pada kakak untuk tidak masuk ke kamarku tanpa seizin ku?!" tanya Elli marah melihat Sonia masuk kedalam kamarnya.

"Tenanglah adik kecil, aku bukanlah cowok mesum tau. Saudara cowok kita disini cuman Eden doang... Tambah lagi ibu meminta ku untuk memberikan sabun wajah padamu, katanya sudah habiskan yang kemarin?" jawab Sonia sambil memberikan sekotak sabun wajah.

"Aku tahu cuman Kak Eden saudara cowok di keluarga ini, tapi aku tidak bisa memercayai kakak! Kakak bisa - bisa saja menginca - inca buku diary ku lagi!" balas Elli menerima sabun wajah itu lalu menyimpan nya kedalam tasnya.

"Kan yang kemarin itu tidak sengaja adik kecil..." balas Sonia sama sekali tidak di tanggapi oleh Elli.

"Elli!!! Teman Haruhi mu datang!!!" teriak sang ayah dari lantai bawah.

"Aku akan turun ayah!!!" balas Elli lalu membawa tasnya dan berjalan langsung kebawah.

Sonia hanya jalan santai saja, lalu melangkah ke kamar Eden melihat apa yang sedang Eden lakukan sekarang. Sonia tahu kedua adiknya akan menginap di rumah dua saudara kembar china itu, jadi dia mau mengecek kalau mereka sudah siap saja.

Elli melihat Haruhi menggunakan baju rumahan biasa saja, sama dengan yang dipakai nya saat ini. Cuman menggunakan baju benang wol ungu dan celana panjang. Sedangkan Haruhi menggunakan baju kaus lengan panjang warna cokelat gelap dan celana olahraga panjang.

"Siap untuk pergi?"

"Mhm! Tapi... Kau sendirian yah?"

"Ya, kau pasti berpikir aku akan bersama kakakku?"

"Tentu saja, kan mereka juga bakal ke rumah Ryusha juga."

"Kakak ku bilang mereka akan datang agak lambat, jadi kita duluan saja pergi dulu. Ryu-chan kita pasti sudah menunggu di rumah"

"Kau mengatakan itu seolah - olah kalau kita adalah suami nya saja"

Haruhi tertawa kecil mendengar perkataan Elli barusan, sama yang empunya juga tertawa kecil.

"Ayah, ibu, aku pergi dulu ya!" pamit Elli lalu melangkah keluar.

"Kami pamit dulu paman, tante," pamit Haruhi lalu menghampiri Elli.

"Hati - hati dijalan anak - anak..." balas sang ibu sambil memberikan air hangat untuk suami nya.

***
"Kakak!! Apa kau melihat bando ku? Rencana aku mau memakai nya untuk besok saat berbelanja dengan teman - teman ku," tanya Ryusha melangkah masuk kedalam kamar kakaknya tanpa mengetuk pintu sama sekali pun.

"Kalau tidak salah tadi bibi meletakkan nya di ruangan perhiasan" jawab Ryuho tengah mengurus berkas - berkas yang diketahui Ryusha itu adalah berkas perusahaan yang kakaknya pegang.

"Baiklah, tapi tidak bisakah satu malam saja kakak tidak ada ngurus berkas itu...?" tanya Ryusha berharap.

"Baiklah, baiklah... Jika itu yang adik kesayangan ku minta, maka harus aku kabulkan... Kecuali mempunyai pacar!" jawab Ryuho lalu berjalan keluar kamar nya diakhir kata yang terdengar tajam oleh Ryusha.

Ryusha mengikuti kakaknya turun ke bawah, dan tepat saat dia sampai di bawah suara bel rumah nya berbunyi.

"Itu pasti Haruhi dan Elli!" ucap Ryusha lalu berlari kecil ke pintu rumah nya, sedangkan Ryuho melangkah ke dapur untuk mengambil air karna tenggorokan nya yang terasa kering.

Ryusha membuka pintu nya, dan benar saja tebakkan nya. Itu adalah kedua sahabatnya yang datang.

"Akhirnya kalian datang juga, ayo kita langsung masuk ke kamar ku!" ajak Ryusha mengizinkan kedua sahabatnya untuk masuk dan pergi ke kamarnya.

"Kamar kakakmu sangat jauh dengan kamar mu ya Ryusha?" tanya Elli penasaran.

"Lumayan, kamar kakakku berada di sebelah sana, sedangkan bagian tengah adalah kamar orang tuaku, tapi selama orang tuaku tidak ada... Kakakku terkadang ketiduran disana saat mengurusi berkas - berkas ayah saat ayah meminta bantu," jawab Ryusha menunjuk kamar Ryuho yang berseberang dengan kamarnya, dan menujuk kebagian tengah yang terdapat pintu putih yang agak besar dibagian tengah.

Haruhi dan Elli masuk kedalam kamar Ryusha dan meletakkan barang bawaan mereka tadi di dekat lemari baju Ryusha.

Ryusha mengambil sisir nya lalu menyisir rambutnya yang panjang dan lebat itu. Haruhi langsung mengambil sisir dari tangan Ryusha dan meminta Ryusha untuk duduk di depan meja hias, agar dia bisa menyisir rambutnya.

"Rambutmu benar - benar sangat panjang dan lebat, ditambah lagi rambutnya juga mengembang. Kelihatan seperti lautan yang indah, dan sangatlah lembut..." ujar Elli kagum melihat rambut Ryusha terlihat mirip seperti gelombang lautan.

"Benar, ditambah lagi rambutmu sangat lembut dan wangi Ryusha... Kau menggunakan shampo apa? Sampai selembut ini?" tanya Haruhi sambil menyisir rambut Ryusha.

"Astaga, kalian terlalu memuji... Aku bahkan hanya menggunakan shampo biasa. Sama dengan shampo kalian berdua," jawab Ryusha.

Seseorang mengetuk pintu kamar, dan ketiga gadis itu menoleh ke pintu dan melihat ada seorang pria yang memegang sebuah berkas kuning di tangannya. Ryusha mengenal siapa orang itu, tentu saja dia kenal. Orang itu kan salah satu karyawan perusahaan yang di pegang kakaknya.

"Maaf aku mengganggu mu Nona Ryusha, tapi apa kau melihat Tuan Muda (Ryuho)? Saya tidak melihatnya tadi dibawah," tanya pria itu dengan sopan.

"Ooh, kau bisa tunggu di dalam ruang tamu saja dulu, kakakku masih di bawah kok, cuman nggak tahu dibagian mana. Tapi tunggu saja di ruang tamu ok?" jawab Ryusha.

"Baiklah, maaf saya mengganggu Nona lagi... Saya permisi dulu," balas pria itu lalu berjalan ke ruang tamu.

"Siapa dia???" tanya Haruhi penasaran.

"Dia adalah salah satu karyawan kakak ku," jawab Ryusha dengan wajah polosnya.

Bersambung

Jangan lupa vote dan comment ceritanya ini ya... 😉

New Life New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang