2.

41 3 0
                                    

Saat keluar gerbang, Byan melihat Tasya sedang berdiri di pinggir jalan,Tasya merupakan sahabatnya yang kebetulan rumah mereka satu komplek.

"Sya ngapain berdiri disitu?." Tanya Byan

"Eh Byan gue lagi nunggu taksi." Jawab Tasya

"Bareng gue aja sya dari pada nunggu lama." Ucap Byan.

"Engga usah yan, gua nanti mau mampir ke cafe mama dulu." Jawab Byan.

"Beneran nih ngga mau bareng?" Ucap Byan. Tasya pun menggelengkan kepala.

"Yaudah gue duluan, jangan lupa nanti kerumah Aldo kyak biasanya ya sya". Ucap Byan sambil senyum.

"Iya nanti gue juga ajak Sheza juga". Jawab Tasya.

"Gue duluan ya sya, hati-hati" ucap Byan sambil meninggalkan Tasya. Dan dibalas anggukan oleh Tasya.

"Andai lo tahu perasaan gue yan" ucap Tasya.

🌱🌱

19.00 p.m

Ica sekarang duduk di balkon rumahnya sambil menatap langit gelap yang di penuhi gemerlap bintang. Entah kenapa dia keinget kejadian waktu disekolah saat bersama Byan.

"Kenapa jantung gue kayak lampu disko tadi ya" gerutu Ica.

"Ihh Ica loo nggak boleh suka sama si Byan ya walaupun dia pinter, inget ca dia tuh suka baperin cewek Ica, inget itu..." monolog Ica

Tiba-tiba terdengar suara dari belakang Ica, Ica pun langsung menoleh kebelakang, ya siapa lagi kalau bukan Bima -kakak Ica-

"Woe ca ngapain sih lo teriak-teriak, kalau ada masalah tuh cerita." Ucap Bima.

"Terserah gue lah, mulut-mulut gue," ucap Ica

"Ngapain lo kak kesini, kalau masuk kamar orang tu setidaknya ketok pintu kek, ucap salam kek, bukannya main masuk aja" kesal Ica.

"Yeilah maaf dah, gitu aja ngambek" ucap Bima

"Kak gue mau tanya dong, jantung lo pernah kayak lampu disko nggak sih saat ketemu cewek?" tanya Ica.

"Kayak lampu disko gimana sih ca?" Ucap Bima tanya balik.

"Dihh sok enggak tahu ni orang, jedag jedug gitu kak, kayak habis lari kenceng banget padahal engga lari sama sekali" jawab Ica

"Ohh pernah lah, semua orang kan jantungnya jedag jedug" ucap Bima dengan entengnya.

"Eh udin gue tanya serius nih" kesal Ica.

"Gue juga serius upil badak". Jawab Bima sambil terkekeh saat melihat tingkah adiknya.

"Oh pasti lo lagi jatuh cinta ya kan?". Tanya Bima

"Dih sok tau lo kutil onta" jawab Ica

"Gue cuman ngetes doang kok, apakah seorang Bima Adelard Nasution itu pernah suka sama seorang cewek, soalnya lo tu dinginnya kyak kutub utara kak kalau sama cewek, ya kecuali sama gue dan bunda" ucap Ica sambil tertawa

"Kampret lo ca" kesal Bima
"Dah ah gue mau tidur, sana keluar lo" perintah Ica.
"Iya iya, selamat tidur kutil onta" ucap bian sambil mencium pipi Ica.
"Ihh apaan si lo, dah sono keluar". Kesal Ica sambil mendorong badan Bima menuju pintu.

Setelah Bima keluar dari kamar nya, Hp ica berbunyi, Ica langsung melihat siapa yang menelfonnya, dan ternyata Ara yang  menelfon. Ica pun langsung mengakatnya.

"Hallo ra ada apa?" Tanya Ica

"Icaa gue putus sama Dika ca huaaaaa hiks hikss dia selingkuh sama anak SMA Satria hiks hiks" ucap Ara.

"Udah la ra gue sama nda kan udah pernah ngomong sama lo, kalau si Dika itu bukan cowok baik-baik, lo sih nggak percaya sama kita" ucap Ica

"Maafin gue ya ca udah nggak percaya sama lo dan Nda" tutur Ara.

"Yaudah sekarang lo nggak usah nangis lo istirahat aja, nggak usah dipikirin kita lanjutin besok di sekolah ya ra. Masih ada Aldo kok tenang aja hahaha" ucap Ica sambil tertawa

"Ih Ica, gue gak mau sama Aldo hiks hiks yaudah bye Ica" jawab Ara

🌱🌱

Dirumah Aldo

"Yan si Tasya sama Sheza kok belom dateng" ucap Aldo
"Iya ya tumben-tumbenan mereka telat, biasanya nomer satu datengnya" sambung Saka.
"Gue juga nggak tau mereka dimana" jawab Byan

Aldo dan Saka sudah berteman dengan Byan cukup lama, bisa dibilang masih dalam kandungan engga heran kalau dimana ada Byan pasti disitu ada Aldo dan Saka

Selang beberapa menit akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.
"Hai guys maaf telat hehe. Soalnya tadi kita mampir kesupermarket dulu beli cemilan, gue tahu pasti di sini nggak ada cemilan kan soalnya tante Dina lagi pergi" ucap Tasya.

"Iya nih maaf, pasti kalian nunggu lama. Tadinya mau ngabarin eh hp gue lowbat dan hpnya Tasya nggak ada signal" tutur Sheza

"Yee tau aja lo kalau mama gue pergi" ucap Aldo

"Eh si Alex nggak kesini?" Tanya Sheza. Dan dijawab gelengan dari teman-temannya.

"Katanya dia nganterin nyokap kerumah neneknya" jawab Saka

"Oh gitu, nggak lengkap lagi deh" ucap Sheza sambil mengeluarkan cemilan dari plastik
"Gue kedapur dulu ya sama Sheza, mau nyiapin makan dulu". Ucap Tasya sambil jalan menuju dapur

"Yan, lo yakin mau nembak Sheza?" Tanya Aldo

"Emng kenapa do, gue deket sama dia juga udah lama dan gue juga sayang sama dia" jawab Byan sambil menatap ponselnya

"Ya iya sih, gue tau tapi gimana nasib fans-fans lo di luaran sana" tutur Aldo

"Iya tuh benerr gimana nasib mereka, nanti bakal jadi hari patah hati nasional dong" celetuk Saka

"Ya mau gimana lagi do, ka. Kalau enggak segera gue tembak, nanti diambil orang, gak mau gue". Ucap Byan.

"Kapan rencana lo buat nembak dia" ucap Aldo.

"Kayaknya sih besok aja setelah pulang sekolah gue bakal ajak dia ke suatu tempat" jawab Byan

"Good luck bro, semoga berhasil" tutur Saka

Pantengin trus gais
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading💚💚💚💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

W A K T UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang