Ada yang nungguin nda nih?
Happy reading!
"Kak Dery, bilangan ke mommy kalo Echan pergi sama kak Mark ya?" Haechan baru selesai memakai sepatunya ketika Hendery tiba-tiba muncul.
"Loh emang sama daddy dibolehin?" Dery bertanya. Ia tidak yakin bahwa Jo yang protektif itu akan membolehkan Haechan pergi berkencan.
Haechan berdecak, "jangan bilang kalo Echan pergi kencan. Bilang aja lagi silahturahmi."
"Dek, mana ada silahturahmi berduaanm. Mesra-mesraan lagi."
Manik bulat Haechan berkedip beberapa kali, "emangnya Echan sama kak Mark mesra ya?"
"Kalian setiap hari vc an 3 kali sehari udah kaya minum obat. Panggilannya mesra kakak lion sama baby bear, gimana bisa itu nggak mesra?" Hendery menarik kedua pipi Haechan hingga ia kesulitan bicara.
"Kwaaakk Dwewyy jangwan nwakal!" Haechan bahkan kesulitan untuk berbicara dengan jelas.
"Lucuuu banget sii? Coba kamu nggak nyebelin!"
Haechan memasang wajah galak. Sebuah ide jahil terlintas di kepalanya.
Ia menjulurkan lidahnya, menjilat tangan kakaknya yang masih setia menarik kedua pipinya.
"HAECHAN JOROK!" Haechan hanya menjulurkan lidahnya mengejek.
"Paipaii kakak!"
——
"Adek mau pesen makan apa buat buka?" Mark menatap Haechan yang sedang tidur tengkurap di kasurnya.
"Mau yang pedes Kak Murk. Ceker setan ya? Level 8."
"Dek, buka puasa tuh jangan yang pedes-pedes." Mark memperingati.
Haechan merajuk, bibirnya maju beberapa senti. Ia lalu berguling-guling di kasur sambil mendumal.
Haechan memang berada di kamar Mark saat ini. Berkencan, di rumah.
Jeff dan Tyra mengungsi bagian belakang rumah. Tyra sedang sibuk bercocok tanam, Jeff sebagai seorang bucin sejati menjadi pesuruh Tyra.
Jeff memang memperbolehkan Mark dan Haechan berkencan di rumah. Bagaimanapun mereka berdua harus lebih saling mengenal sebelum menikah.
Sebagai orang tua, Jeff dan Tyra yakin Mark tidak akan melakukan apapun terhadap Haechan walau berada di kamar beduaan.
Semoga saja iman Mark kuat.
"Baby bear, jangan guling-gulingan gitu," Haechan masih sibuk berguling-guling. Tubuh gempalnya terbalut selimut tebal. Hanya wajahnya saja yang terlihat. Buntalan lemak itu nampak seperti kepompong sekarang.
"Mawuuuu mam ceker setaaan Kakkk Murkkkkk!" Haechan merengek.
"Nggak boleh adek, kamu ada maag kan. Nanti lambung kamu kaget dikasi makan pedes habis puasa." Mark memeluk tubuh Haechan, membuatnya kesulitan bergerak lagi.
"Yaudah level 5 aja ya?" Haechan mencoba menawar.
"Level 3 atau makan sayur?"
"Oke level 3, tapi Echa kemusuhan sama kakak." Haechan lalu memunggungi tubuh Mark. Tubuhnya masih berbalut selimut.
Mark langsung memeluk tunangannya itu erat-erat.
"Gumush banget sii tunangan kakak!" Mark lalu membalik tubuh gempal Haechan. Membuat mereka berhadapan.
Haechan dengan wajah garangnya, dan Mark yang menggigit bibirnya untuk menahan gemas.
Wajah Mark tiba-tiba berubah serius. Matanya menggelap.
"Dek, kakak boleh cium nggak...?" Tatapan Mark tertuju pada bibir Haechan yang berbentuk hati.Mark menjilat bibirnya yang terasa kering.
Tubuh Haechan menegang, wajahnya memerah hingga ketelinga. Ia menunduk, memainkan jari-jarinya.
"K-kak Mark, belum mukhrim. Lagi puasa, belum buka puasa juga."
Mark menaikkan alisnya, "kemaren siapa ngambek bahas kawin?"
"Kak kebelet kawin ya?" Haechan bertanya.
"Dek, kamu tau kawin itu apa?"
"Nikah kan? Jadi suami istri. Terus jadi keluarga cemara."
"Kawin itu proses buat anaknya, dek."
Mulut Haechan menganga kaget.
Mark menyeringai, "mau cepetan kawin?"
Haechan langsung memukul tubuh Mark heboh.
"Ngaco banget kak Murkkk!"
Mark masih diam walau tubuhnya dipukuli Haechan. Wajahnya masih serius.
"Kak Mark mukanya jangan gituu! Seremmm kaya om-om!"
Mark terdiam.
"Beneran kaya om-om?" Haechan mengangguk.
"Apa keturunan Daddy ya? Muka daddy juga kaya om-om..."
"Om Jeff kan emang om-om..."
Tiba-tiba, suara adzan terdengar. Sudah waktunya buka puasa.
Mark menyeringai lagi, "udah buka dek."
"Berbukalah dengan yang manis-manis." Mark lalu memeluk tubuh Haechan erat. Bergulingan di atas kasur berdua, hingga tubuh mereka tertutup selimut.
Mark mengecup pipi Haechan berkali-kali.
"Kakkkkk Markkkkkk!"
"Aa'! Haechannya diapain?!" suara teriakan Tyra terdengar. Disusul suara pintu yang dibuka.
Mark dan Haechan mengintip dari balik selimut. Tyra dan Jeff ada di depan pintu kamar Mark. Berdiri mematung.
"Aa', Haechannya jangan diperkosa..."
"Aa' jangan buru-buru buat anak..."
"Mark, kepalamu bakal dipenggal Jo kalo dia tau ini."
"Dadd!"
——
Tbc
Sha's space
Long time no cii 🐥
Kangen nda? Sha kangen nih sama kalian 😭Kemaren keasikan nonton nct 127 beyond live. Terus ini baru mood update setelah kemaren ghibahin Jaeyong sama kak jeci 😭👍🏻
Anyway...
Support Jaehyun terus ya? Sha yakin dia udah intropeksi lah, udah bisa lebih bijak lagi kedepannya. Ini bisa dijadiin pembelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
√ Keluarga Masa Gitu?
Fanfiction[END] Ini cerita tentang keluarga Jung, besannya, dan menantu-menantunya. KMG side story > Pasutri Gaje Jaeyong, Johnten, Markhyuck, Nomin, Yuwin. 🏅#1 di tag #Nomin 130620 🏅#2 di tag #Markhyuck 260220 🏅 #1 di tag #Markhyuck 🏅 #1 di tag #nct 040...