Latihan?

44 12 2
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi

"Oke guys, kita siapkan diri sebelum menjalani hukuman hari ini" Aulia menghembuskan napasnya sambil menunduk lesu

Ketiga gadis itu sedang berjalan di koridor sekolah menuju lapangan basket dengan langkah lesu

"Waah, lihat siapa ini, cewek-cewek centil akhirnya dapat karma nya!" Sindir Nindi dan disambut tawa oleh teman-temannya

Tapi ketiga gadis itu mengacuhkannya, mereka tetap berjalan seperti tak terjadi apa-apa

"Woy! Tuli lo?" Bentak Reena kasar sambil menarik tangan Zia, karena gadis itu berjalan di samping dekat mereka

Zia yang terkejut karna ditarik dengan kasar dan tiba-tiba akhirnya jatuh dan menyisakan luka di lututnya

"Woy anjiing! Ngapain lo!" Aulia yang juga terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba langsung saja melepaskan cekalan tangan Reena dan mendorong gadis itu hingga terjatuh, tak sakit sih seharusnya

Karena geram mereka memutuskan meninggalkan ketiga gadis itu di koridor yang sudah sepi

"Aww!" Zia meringis sambil mengusapi luka di lututnya yang kini mengeluarkan darah

Nada menghampiri Nada dan membawanya untuk duduk di bangku sekolah dekat koridor. Dengan cekatan, Nada membersihkan luka Zia dan memberinya obat merah lalu menutup nya dengan plester yang selalu ia bawa.

Nada cukup ahli dalam menangani luka kecil seperti itu, karena sewaktu SMP ia pernah menjadi anggota PMR.

Aulia menghampiri mereka dan duduk di samping Zia

"Zi, lo gapapa?"

"Uhh- udah gak terlalu perih kok. Ya udah yuk ke lapangan"

"Lo yakin bisa jalan?"

"Yakin lah. Kan cuma luka kecil, nanti juga sembuh" Zia hanya tersenyum tipis dan dibalas senyuman oleh kedua sahabatnya.

Mereka berdiri dan berjalan perlahan menuju lapangan, Zia agak kesulitan berjalan karna luka di lututnya, alhasil, kedua temannya membantu nya dengan memapahnya.

Ketiganya mendudukkan diri di bangku lapangan ketika mereka baru saja sampai di lapangan

"Huaah! Capek!" Nada mengeluh sambil meluruskan kakinya

"Heeh" lanjut Aulia sambil mengelap peluh di pelipisnya

"Thanks guys udah bantu papah gue, maaf ngerepotin" Zia tersenyum kecut

Nada dan Lia hanya tersenyum sambil memijit kakinya,

"Gapapa kok" balas keduanya

Mereka tersenyum riang dan kembali bercanda ria sampai latihan basket usai

"Hey, kok lama datengnya?" Celetuk Arka tiba-tiba karna seharusnya mereka telah tiba sebelum latihan dimulai, tapi mereka malah datang setelah sepuluh menit latihan dimulai

"Biasalah, fans!"

Dan kini teman-teman Arka datang, Dylan, Ray, Alvin dan Dava.

"Lah, kalian ikut basket juga?" Tanya Nada sambil memperhatikan keempat pria yang baru saja tiba

"Gua mah ogah! Noh si Arka maksa ikut" Balas Alvin sambil menyilangkan tangannya di depan dada

"Sama, gue juga ogah" lanjut Ray

"Lah, anggota ekskul lo kemana ka?"

"Mereka belum terlalu jago, apalagi untuk tanding lusa sama SMA Merah Putih, bisa kalah telak SMA kita" jelas Arka sambil membuka tutup botol air mineral nya

a PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang