Siyeon mengamati ponsel yg ada di tangannya. Melihat alamat yg tertera di sebuah pesan yg masuk ke ponselnya. Sebuah kafe.Siyeon melihat kafe di depannya memastikan bahwa dia tidak salah alamat kemudian memasukinya. Baru saja dia masuk, seseorang berseru dengan riangnya.
"SIYEON UNNIE" Seorang gadis langsung menempel padanya dan merangkulnya
Siyeon tersenyum kecil menanggapi tingkah gadis cantik di sebelahnya "oh, kau langsung menyambutku?"
Gadis itu mengangguk dengan semangat "aku menunggu unnie dari tadi"
"Aigoo, anak ini"
"Kajja unnie, aku akan menyiapkan kue special buatanku"
Siyeon menurut dan mengikuti langkah gadis itu. Ketika Siyeon duduk, dia baru menyadari jika kafe belum terlalu ramai. Ada beberapa pelanggan yg sedang menikmati makanan atau minuman mereka. Yah untung hitungan kafe baru, tidak terlalu buruk, begitu pikir Siyeon.
"Nah unnie, ini kuenya. Aku yg membuatnya loh" Gadis itu tiba dengan kue dan mint choco di nampannya kemudian duduk di depan Siyeon.
"Kau bisa membuat kue?" tanya Siyeon tak percaya
Gadis itu mengangguk mantap "aku berlatih banyak dengan Sooyoung unnie."
Siyeon mencoba mencicipi kue yg ada di depannya. Tidak terlalu buruk untuk pemula. Siyeon sangat tahu jika gadis yg bersamanya saat ini tidak pernah memasak sama sekali jadi dia cukup terkejut dengan hasilnya.
"Siyeon unnie, kau tampak pucat. Apakah kau baik-baik saja?" Gadis itu terlihat khawatir sekarang membuat lengkungan di bibir Siyeon sedikit mengembang
"Aniyo gwaenchana, Heejin-ah. Aku baik-baik saja"
Gadis bernama Heejin itu menggeleng "aku tahu unnie tidak baik-baik saja. Unnie tidak bisa menipuku"
"Heejin ..."
"Unnie" Heejin memegang tangan Siyeon membuat Siyeon kebingungan "ceritalah padaku. Kau bilang kau percaya padaku kan?"
Siyeon menepuk kepala Heejin lalu melanjutkan kegiatannya mencicipi kue.
"Unnie"
"Aku percaya padamu, oleh karena itu beri aku waktu untuk menjelaskan padamu suatu hari nanti"
Heejin menghela nafas kesal meskipun akhirnya dia mengangguk setuju "arraseo"
*****
Yoohyeon sedang asyik mengerjakan tugasnya sore itu. Sembari mendengarkan lagu favoritnya, dia terlihat tekun mengerjakan tugasnya. Dia bahkan tak menyadari ketika seorang gadis kecil perlahan mendekatinya atau mungkin mengagetkannya.
"NAMU UNNIE!"
"Yak kkamjagiya!" Yoohyeon hampir melompat saking terkejutnya sementara si pelaku hanya tertawa puas melihat hasil keisengannya.
"Gahyeon-ah"
"Hehehe mianhae unnie. Unnie dari tadi sibuk jadi Yeon kan kesepian" Wajah gadis berpipi mochi itu terlihat mendung membuat Yoohyeon serba salah.
"Ah, mianhae Gahyeon-ah. Unnie hanya menyelesaikan ini supaya lebih santai. Apa kau mau main?"
Gahyeon menggeleng "aku ingin mengajak unnie ke suatu tempat. Ada kafe baru dan aku ingin mencicipi kuenya. Kau tahu unnie, kata teman-temanku kuenya sangat enak. Apa unnie mau menemaniku?"
"Baiklah. Tapi tunggu unnie ....... arraseo arraseo tidak ada yg tidak untuk mu Gahyeon-ah. Ayo ganti baju dulu baru kita ke kafe, ok?" Yoohyeon menyerah melihat adiknya mulai menampakkan wajah sedihnya
"YEEE NAMU UNNIE GOMAWO. YEON SAYANG NAMU UNNIE" Gahyeon memeluk Yoohyeon dengan erat. Yoohyeon menepuk puncak kepala adiknya dengan gemas
"Yeon mau ganti baju dulu. Sampai jumpa di bawah Namu unnie" Gahyeon melepas pelukannya dan tak lama adik nya itu sudah menghilang di balik pintu.
"Dasar Gahyeon." Yoohyeon tertawa kemudian memberesi buku-bukunya dan bergegas berganti baju
*****
Yoohyeon memandang kafe itu dengan seksama. Terlihat bagus dan jujur Yoohyeon sedikit terkejut mengetahui jika adiknya bisa menemukan kafe sebagus ini.
"Namu unnie" suara Gahyeon memecah lamunan Yoohyeon.
"Ne?"
"Ayo kita masuk"
Yoohyeon mengangguk lalu mengikuti langkah riang Gahyeon yg tampak tidak sabar mencicipi menu kue di kafe baru itu.
Kafe itu menarik. Begitu pikir Yoohyeon ketika melihat suasana kafe. Mungkin suatu saat dirinya akan mendatangi kafe ini sendiri dan mengetik puisinya di sini.
"Namu unnie, kajja kita duduk di sana" Gahyeon menggandeng Yoohyeon untuk duduk di dekat jendela. Tempat favorit Gahyeon dan Yoohyeon tentu saja.
"Hahahaha Siyeon unnie kenapa kau begitu lucu" langkah Yoohyeon terhenti ketika dia mendengar suara seorang gadis menyebutkan nama Siyeon.
Siyeon?, Yoohyeon bertanya dalam hati apakah Siyeon itu sunbaenya yg selama ini mengganggunya.
"Namu unnie!"
"Ah, ne" Yoohyeon melanjutkan langkahnya menuju ke tempat duduknya.
Yoohyeon duduk dengan gelisah berharap jika memang itu Siyeon, dia tidak tahu bahwa dirinya ada di sini.
Kenapa sunbae itu selalu ada di sekelilingku?!, teriak Yoohyeon dalam hati.
"Unnie, apa kau menyukai kafe ini? Dari tadi unnie melihat sekeliling kafe" Gahyeon bertanya dengan nada penasaran
"Sepertinya iya. Pilihanmu bagus, Gahyeon-ah. Siapa yg merekomendasikan kafe ini?"
Gahyeon tersenyum lebar tampak merasa bangga "temanku. Dia bilang ada kafe baru dan berharap aku bisa datang. Ketika aku sakit kemarin teman-temanku sudah datang mengunjungi kafe alhasil tinggal aku yg belum makanya aku mengajak Namu unnie"
Yoohyeon mengangguk paham
"Kim Yoohyeon?"
Yoohyeon paham betul suara ini. Dia tak menyangka orang itu menyadari kehadirannya. Meski tanpa disengaja.
Tuhan, tolong aku kali ini, batin Yoohyeon lagi
Halo ^^
Sudah berapa lama nih ff kuanggurin?
Adakah yg masih nunggu? Ini belum sampe konflik ya btw baru mau mulai sebentar lagi ^^
Hope you enjoy it
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention
FanfictionSiyeon mungkin tak akan pernah menyangka jika dirinya akan terjebak hubungan rumit bersama Yoohyeon, gadis polos pecinta puisi hanya karena gadis itu berani melawannya. Sedangkan Yoohyeon masih dengan egonya bersikukuh bahwa dia tidak menyukai Siyeo...