TQ | 05. Dia bersemangat.

2.7K 25 3
                                    

“Bagaimana Ayahmu mengenal wanita itu?”

Jay menggelengkan kepala, dengan jarah wajah mereka yang masih sangat dekat. “Aku tidak tahu. Ayah mengenalkan pada kami, lalu mereka menikah.”

“Bagaimana dengan keluarganya?”

Jay menelan saliva sesaat sebelum lanjut bicara. “Dia bilang, dia memiliki keponakan. Keponakannya itu kini hidup di Jerman dan sudah memiliki keluarga sendiri. Aku tidak pernah melihatnya sama sekali.”

“Tuan, ada yang ...” sekretaris Jay yang masuk ke ruangan, entah kapan dia mengetuk pintunya. Dia seketika menundukkan kepala begitu melihat posisi bos dan tamunya. “Maaf, saya akan kembali nanti.”

Dia meninggalkan ruangan itu tanpa permisi.

Jay melepaskan tangannya dari pipi Abi. Abi sendiri menjauhkan diri dan tersenyum. “Aku senang tatapanmu padaku sudah sedikit berubah. Cukup untuk sekarang.”

Abi mengambil tas lalu berdiri, dia memasukkan kontrak yang baru saja di tandatanganinya ke dalam tas. “Kamu tahu rumahku kan? Jemput aku pukul 7. Kita akan makan malam bersama. Lalu berkencan seperti pasangan pda umumnya.”

Jay berdiri, dengan tangan yang tadi menyentuh Abi dia kepalkan kuat. “Baiklah, sampai bertemu nanti malam.” Pria itu menjawab tanpa rasa ragu sedikit pun.

Abi tersenyum. “Sampai nanti sayang.”

Sapaan manis itu membuat Jay menghela napas kaku.

“Kamu terlihat gugup. Berlatihlah untuk terlihat lebih alami. Hmm..” Lanjut Abi. “Bye.”

Setelah Abi menghilang di balik pintu ruang kerjanya, dia duduk dan menyentuh dadanya sendiri. Dia sungguh-sungguh punya kekasih sekarang, meski hanya kontrak, tapi dia tahu bagaimana Abi bekerja. Dia sudah menyelidiki gadis itu, dia tidak pernah setengah-setengah dalam melakukan apa pun. Jujur saja, semua itu membuat Jay lebih gugup.

Bukan berarti Jay tidak menyukainya, dia hanya takut akan merusak kinerja Abi, dia sangat buruk dalam melakukan perannya. Di tambah kini dia berdebar hanya karena tatapan yang mereka lakukan tadi.

Di luar ruangan, Abi menundukkan kepala menyapa sekretaris Jay sambil meneruskan langkahnya pergi. Dia harus bersikap sopan dan manis. Ke depannya, dia akan membutuhkan mereka semua.

**

Jay menyelesaikan pekerjaannya. Dia berdiri dan memilih masuk ke kamar mandi. Dia tidak akan sempat pulang dan membereskan dirinya yang terlihat kacau. Dia akan membersihkan di di sini dan menemui Abi. Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia tidak sabar menemui seorang gadis, tidak sabar untuk melalui malamnya. Entah apa yang akan dia pelajari malam ini, dia penasaran dan akan melakukan semua arahan Abi dengan senang hati.

Dan entah kenapa dia begitu percaya dengan gadis yang baru saja dia kenal itu, dia yakin Abi akan mampu membantu apa yang dia inginkan selama ini.

Jay menyelesaikan semuanya dengan cepat, dia menatap sesaat dirinya di pantulan kaca lalu meninggalkan kamar mandi dengan rasa percaya diri. Dia meraih kunci mobil dan juga jas serta tas miliknya, lalu pergi meninggalkan tempat yang selama seharian ini mengurungnya bersama tumpukan pekerjaan.

Jay menyapa sesaat sekretarisnya lalu masuk ke dalam lift. Meninggalkan tatapan terkejut dengan tampilan rapi Jay yang jauh dari kebiasaannya saat jam pulang. Wajahnya tampak bersih dan bersemangat akan sesuatu.

Dia meraih ponselnya dan mengirimkan pesan singkat pada Abi, mengabarinya jika dia sudah selesai dan sedang dalam perjalanan menemuinya.

Bersamaan dengan itu seseorang masuk ke dalam lift dan berdiri di sampingnya. Dia tersenyum dan menatap Jay dari atas hingga bawah. “Kamu terlihat sangat rapi? Apa yang akan kamu lakukan?”

THE QUEEN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang