"Hoahmmm... Ngantuk! Aku tidak mengerti apa-apa!" kata Ron menyerah sambil menutup buku pelajaran Transfigurasi keras-keras dengan frustrasi.
Kelas lima akan menghadapi Ujian Transfigurasi besok pagi. Semua murid Gryffindor kelas lima sibuk belajar di ruang asrama.
Harry, Neville, Seamus, dan Dean tertawa geli mendengar gerutuan Ron. Sementara Hermione hanya geleng-geleng kepala.
"Baru membalikan lima halaman saja sudah ngantuk," kata Hermione asyik menulis sesuatu dengan pena bulu di atas sebuah perkamen milliknya.
Ron menoleh, "Aku benar-benar tidak bisa pelajaran ini, Hermione. Professor McGonagall menjelaskan materi terlalu cepat!"
"Setuju," kata Dean dan Seamus berpendapat.
"Memangnya kau dapat nilai berapa di ulangan terakhir, Ron?" tanya Neville penasaran.
"Empat puluh," jawab Ron menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Nilaimu masih mending daripada nilaiku, Ron," kata Seamus nimbrung.
"Memangnya nilaimu berapa?" tanya Ron cepat.
"Dua lima," jawab Seamus yang membuat hampir sebagian besar murid kelas lima di sana tertawa, kecuali Hermione.
Tidak hanya Ron saja yang bermalas-malasan, banyak di antara mereka yang bermain catur, bergosip, dan keluar dari asrama untuk main. Ron pun mulai membereskan barang-barangnya.
"Kau sudah selesai belajar, Ron?" tanya Hermione.
"Belum. Aku malas. Ayo Harry, kita main catur," ajak Ron.
"Sebentar lagi," jawab Harry membaca paragraph di buku itu.
"Cih... lama-lama kau gila belajar seperti Hermione...," gumam Ron pelan namun kedengaran jelas oleh telinga Hermione.
Hermione mendelik. "Apa kau bilang?"
"Tidak," jawab Ron cepat. "Aku tidak membicarakanmu. Geer sekali..."
Hermione membenarkan posisi duduknya supaya berhadapan dengan Ron. "Kalau Harry mau belajar, jangan ganggu dia. Kau main saja dengan teman yang sudah selesai belajar atau main sendiri. Kenapa kau ajak Harry segala?"
"Hei, Hermione. Dia mau kok main catur denganku. Kau dengar kan kata Harry barusan? Dia tidak menolak!" bantah Ron.
"Wah, mulai seru, nih," kata Seamus menonton mereka.
Harry mulai melerai mereka. "Hei, kalian berdua—"
"Tapi jangan menjatuhkan nilai teman-teman yang mau belajar, dong! Apalagi Harry sahabatmu! Seharusnya kau ikut belajar juga supaya nilai-nilaimu bagus dan kau tidak dimarahi ibumu!"
Tidak sekali dua kali saja Ron dan Hermione beradu mulut seperti ini. Cukup lama mereka bertengkar, taka da yang mau tutup mulut. Sampai akhirnya keduanya sama-sama menuju kamar. Ron mungkin tidur, Hermione belajar di kamar sendirian.
Harry kewalahan. Kepalanya pusing gara-gara materi ujian Transfigurasi yang membuatnya berpikir terus juga pertengkaran kedua sahabatnya itu.
"Harry, sana hampiri mereka. Kau harus mendamaikan mereka, tahu," bisik Neville.
Harry membuka kacamata dan mengusap wajahnya. "Hhh, biarkan saja! Toh nanti mereka berdamai sendiri!"