Chapter 1

10 1 0
                                    

"Yang paling enak itu emang di kamar, dari pada di luar warm and tired"
-Keira Mahendra

🍁🍁🍁

Gadis dengan rambut panjang berwarna coklat terbangun dipagi hari karena bundanya, Maya membuka tirai jendela kamarnya yang memperlihatkan mentari pagi, dan membuat mata coklat si empunya terpaksa terbuka.

"Hoooaaaaaammmm..." Keira menguap dengan lebar sambil meregangkan tangannya ke depan.

"Kalo nguap tuh mulunya ditutup, nggak sopan tau kalo nguap kayak gitu" Tegur Maya sambil menarik selimut dari tubuh Keira.

"Ih Bun...sekarang kan hari minggu aku mau tidur sampai siang!" Kata Keira sambil menarik kembali selimutnya.

"Anak cewek kok bangun siang, mau jodoh kamu makin jauh?" Kata Maya sambil menarik kembali selimut Keira.

"Ya nggak mau lah Bun!! Siapa juga yang mau jodohnya jauh" Jawab Keira langsung terduduk.

"Kalau gitu beresin kamar terus mandi, baru bantu Bunda di dapur" Kata Maya sambil mengelus pipi anaknya.

"Ih Bun...ini hari libur loh Bun" Gerutu Keira malas sambil kembali berbaring.

"Eh nih anak...ayo cepat" Kata Maya sambil menarik kedua tangan Keira menuju kamar mandi.

"Iya..iya...iya Kei bangun" Gerutu Keira sambil berdiri menuju kamar mandi.

"Yah udah...jangan lupa nyusul Bunda!" Ingat Maya sambil berlalu keluar kamar Keira.

"Hmmm" Gumam Keira malas.

Keira pun mulai membersihkan dirinya, dan menyelesaikan aktivitas pagi lainnya. Keira menggunakan kaos oblong oversize berwarna pink dan hotpants, dan tak lupa mencepol rambutnya. Lalu menuju ke dapur untuk membantu Bundanya, Maya memang hampir setiap hari minggu membuat cake ataupun kue kering. Tapi Keira tak pernah bosan untuk membantu Bundanya yaitu makan pastinya.

"Morning Kak" Sapa Keira menuju meja makan untuk sarapan kepada kakaknya, Kenan sambil mengecup pipi kanan kakaknya.

"Morning too Kei" Balasnya tersenyum dengan mengusap pucuk kepala Keira gemas.

"Ih! kak jangan dihamburin, susah tau rapihinnya" Gerutu Keira sambil merapikan rambutnya yang agak berantakan.

"Morning Yah, Bun" Sapa Keira dan mengecup pipi kedua orang tuanya.

"Morning juga sayang" Balas keduanya bersamaan.

"Habis sarapan bantu Bunda ya Kei" Ingatkan Maya sambil tersenyum.

"Iya Bun, Kei nggak lupa kok udah rutinitas kei tiap minggu" Ucap Keira dengan tersenyum manis lalu berubah datar.

Mereka ber-4 pun tertawa mendengar ucapan Keira. Selesai sarapan Keira pun mambantu Maya di dapur untuk membuat cake. Karena Keira sering membantu Maya jadi ia pun sedikit pintar untuk membuat cake.

"Bun nanti teman aku mau datang ya" Kata Kenan sambil memakan cake yang sudah jadi.

"Oh iya, banyak? Kalo banyak Bunda bikin cakenya agak banyakan" Kata Maya.

"Nggak dikit kok cuma 3 orang aja" Jawab Kenan.

"Iya Bun...nggak usah bikin lagi, ini aja udah cukup kok" Kata Keira cepat karena tak ingin membuat cake lagi karena ia sudah lelah.

"Iya..iya kamu ya malas banget cuma bikin cake juga" Kata Kenan sambil menjitak kepala adiknya.

"Sakit tau kak!" Kata Keira cemberut sambil mengusap kepalanya yang dijitak.

"Iya maaf deh" Kata Kenan sambil mengecup kepala Keira.

Tak lama teman Kenan datang.
Ting tong...(suara ketuk bel)
Kenan pun keluar untuk membukakan pintu

"Masuk masuk" kata Kenan.

"Eh kok nambah 1 orang?" Kata Kenan ke Satria sambil melihat ke cowok tersebut.

"Zein" Kata cowok tersebut sambil menjulurkan tangannya. Karena pasti ia yang dimaksud lebih 1 orang.

"Oh nama gue Kenan" Balas Kenan sambil membalas juluran tangan Zein.

"Gue yang ajak dia kemari" Kata Satria

"Oh, gue baru liat Sat" Kata Kenan penasaran

"Dia adek sepupu gue. Karena dia sendiri di rumah jadi gue ajak aja" Jelas Satria.

"Tapi lo jangan panggil Sat dong, lo kira gue B*ngsat apa?!!" Lanjut Satria cepat.

"Hahaha kan nama lo emang sat gimana sih" Kata Riky menyela sambil tertawa dan Kenan pun juga ikut tertawa kecuali Zein dia hanya menampilkan wajah datarnya.

"Masuk aja dikamar gue di lantai dua kamar pertama, gue mau ambil cake dulu" Kata Kenan sambil pergi menuju dapur.

"Eh kita ikut deh sambil nyapa calon mertua" Kata Riky. Riky memang orang yang ceria, biasa playboy mah sifatnya harus bagus didepan cewek.

"Enak aja lo calon mertua, langkahi dulu mayat pak presiden baru lo gue anggap calon" Balas Kenan sambil menjitak kepala Riky.

"Dan gue nggak sudi adek gue sama lo, lebih baik adek gue ngejomblo seumur hidup" Lanjut Riky.

"Ih kakak kok sumpain Kei jomblo seumur hidup sih!!" Lanjut Keira cepat karena mendengar perkataan Kakaknya.

"Lebih baik lo ngejomblo seumur hidup daripada sama playboy kelas kakap" Jawab Kenan tegas.

"Udah udah....., Kenan ini cake nya kasih ke teman-teman kamu" Kata Maya menyela sambil menyodorkan cake ke Kenan, dan diambil oleh Kenan.

"Halo Bunda, halo Kei cantik" Sapa Riky sambil tersenyum manis dan mengedipkan sebelah matanya ke Keira.

"Hai juga kak" Balas Keira. Keira merasa geli dengan tingkah Riky tersebut dan membalasnya dengan senyuman agak terpaksa.

"Hai Bunda" Sapa Satria juga. Lalu menyikut Zein untuk menyapa.

"Ah.. Halo tante" Sapa Zein kaku karena baru pertama kali bertemu Maya.

"Panggil Bunda aja seperti yang lain, nama kamu siapa nak?" Kata Maya. Membuat Zein agak terkejut.

"Zein tan...eh Bunda" Jawab Zein dengan muka dinginnya.

"Nih orang ganteng-ganteng kok dingin banget, Zein ya??Hmm" Kata Keira dalam hati sambil memperhatikan Zein.

Merasa diperhatikan Zein pun menengok ke arah Keira dan mata mereka saling bertemu.

"Ya udah kita ke kamar aja yo" Kata Kenan, dan membuat tatapan mereka terputus yang membuat Keira salah tingkah dan membuat pipinya merah ia pun langsung berubah arah membelakangi mereka, dan Zein hanya tetap datar dan berlalu menuju kamar Kenan bersama yang lain.

"Gilaa...ganteng banget kalo diperhatiin begitu, baru matanya oh my god" Histeris Keira dalam hati sambil menepuk pipinya.

"Kenapa Kei?" Tanya Maya karena bingung dengan anaknya yang menepuk pipinya sendiri.

"Aaa....ng...ngak kenapa-napa Bun" Jawab Keira gugup.

"Si Zein itu ganteng ya Kei, cocok buat jadi calon mantu" Kata Maya dengan tersenyum jahil ke anaknya.

"Iih apaan sih Bun, baru juga ketemu udah di cap jadi calon mantu aja" Kata Keira cemberut, tapi di dalam hatinya senang karena benar kata bundanya cocok jadi calon mantu hehehe.

"Hahahaaa iya..ya, soalnya ganteng banget" Kata Maya dengan tertawa.

"Ingat umur Bun" Ingat Keira. Mereka pun melanjutkan aktifitas yang belum selesai tadi.

🍁🍁🍁

Bagaimana partnya?
Jangan lupa sarannya ya😊
Terima kasih sudah membaca cerita saya🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Lazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang