Gangnam_
Seorang pria berlari tergesa-gesa menghampiri Soo Hyuk yang sedang berada di meja kerjanya dengan kedua kakinya yang terjulur saling bertumpu. Nampaknya pria itu membawa berita penting.
"Maaf bos, ada kabar buruk. Seo Jun tertangkap tadi pagi oleh polisi."
"Mwo? Siapa yang menangani kasusnya?" Sontak saja Soo Hyuk menurunkan kakinya juga membenarkan posisi duduknya.
"Detektif Park Hae Soo."
"Park Hae Soo? Sudah pasti Kwon Jiyong ikut andil dalam hal ini. Brengsek, sudah berapa kali dia mengacaukan usahaku.
"Apa yang harus kami lakukan bos?"
"Terus awasi dia. Apa kau sudah dapat informasi siapa yang menolong Jiyong saat itu?"
"Info sementara dia hanya sekretaris barunya Jiyong."
"Ya sudah kau boleh pergi!"
Si anak buah meninggalkan Soo Hyuk sendiri yang sedang kesal karena urusannya harus kembali berantakan karena Jiyong.
Sore itu Seungri sudah tiba di apartemen Jiyong setelah selesai dengan semua urusan kantornya. Dengan malas kakinya melangkah keluar dari lift yang langsung berhadapan dengan pintu apartemen Jiyong. Tarik napas panjang, dihempaskan, lalu dia menekan bel. Jantungnya lagi-lagi tidak bisa santai, terlebih saat Jiyong sudah membukakan pintunya.
"Masuk!" perintah Jiyong tanpa melihat Seungri dan meninggalkan dirinya yang masih tercengang di depan pintu.
"Ishhh ... dia menyuruhku datang tapi ditinggal begitu saja." Betapa gregetnya Seungri. Ingin rasanya dia mencekik bosnya itu.
"Cepat masuk, sedang apa kau di sana?" Jiyong berbalik badan melihat Seungri karena dirasa Seungri tak kunjung masuk.
"Ne, tunggu sebentar."
Dengan buru-buru Seungri melepaskan sepatunya. Ini kali keduanya dia datang ke apartemen Jiyong. Tapi dirinya masih saja bingung dengan interior yang dimiliki Jiyong. Apartemen dengan cahaya sedikit remang, lukisan yang sepertinya berharga tidak murah. Ternyata Jiyong berjiwa seni juga, menurut Seungri.
"Sajangnim, ada perlu apa menyuruhku datang?" Seungri berdiri tepat di hadapan Jiyong yang sedang duduk di sofanya.
"Buatkan aku makanan!"
"Ne?" Oke kali ini otak Seungri agak sedikit lambat mencerna perkataan Jiyong.
"Kau ini tuli atau bagaimana? Aku memintamu untuk buatkan aku makanan."
"Tapi kenapa harus aku, sajangnim?" Kembali Seungri protes.
"Kau kan sekretarisku dan aku bosmu. Aku ini sedang sakit."
"Harusnya sajangnim pergi ke dokter dan istirahat, bukannya menyuruhku datang."
"Kenapa kau senang sekali membantahku? Aku hanya ingin kau yang melayaniku." Jiyong malah dengan asiknya rebahan di sofa dan memejamkan mata. Seungri yang melihatnya sungguh ingin melemparnya dengan sepatunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Glory (End)
FanfictionDibalik sifat dinginnya, Jiyong takluk dihadapan sekretarisnya. Bahkan dia tak akan segan-segan menghabisi siapapun yang berani menyentuh miliknya. Dengan keberaniannya, Seungri berusaha menjinakkan bosnya. Dengan segala keusilan yang dia lakukan, s...