❤️ viewers&voters&commenters❤️
🙆♀️
Hari ini, seorang bayi berumur 2 tahun dititipkan di rumah Sehun. Bayi itu adalah anak dari sepupu perempuan Changmin.
Sementara, kedua orang tua si bayi sedang ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga mau tidak mau harus menitipkan anaknya dirumah Changmin karena penitipan bayi sedang tutup selama virus masih berkeliaran. Terlebih Yura-si orang tua bayi yang merupakan sepupu Changmin tersebut lebih dekat dengan Sena daripada sepupu yang lain. Jadi, dia lebih tenang jika anaknya diasuh oleh Sena sehari itu.
Sejak pagi, Sena sudah dibuat berkeringat karena bayi perempuan itu sangat aktif. Bayi itu mengajak Sena berlarian mengambil ini itu yang dilempar-lemparkannya.
Belum ada yang membantu Sena mengasuh, baik itu Changmin maupun Sehun. Keduanya masih betah didalam kamar masing-masing.
Sudah pukul 9 tetapi Sehun belum juga bangun. Anak itu tidur larut semalam karena asik bermain lego dengan Jaehyun sebelum sepupu tampan Sehun itu dipaksa di gendong pulang oleh orang tuanya.
"Masak apa hari ini beibihh?" Tiba-tiba Changmin keluar dari kamar dengan handuk yang masih diselempang. Bangun tidur ku terus mandi ceritanya.
"Belum bisa masak yah, nih... ngga bisa ditinggal." Jawab Sena. Jemarinya menunjuk pada bayi digendongannya.
"LOHH?! Ada si cantik disini? Kapan dia datang? Mana Yura?" Tanya Changmin sembari ingin mengambil alih bayi itu dari tangan Sena. Tetapi sayangnya, si bayi menolak. Jemari kecilnya meremat kencang baju Sena.
"Udah dari jam 7 tadi. Ngga tau kayaknya Yura buru-buru banget. Alley aja ngga ikut kesini, dia nunggu didepan tadi kata Yura."
Alley adalah suami Yura yang awalnya berkewarganegaraan Irlandia lalu mengubah statusnya menjadi warga negara Korea 1 tahun lalu setelah mengikuti prosedur yang berlaku.
Changmin mengangguk tanpa ingin tau lebih lanjut. "Adek belum bangun?"
"Belum. Semalem kan dia tidur jam 12 lebih. Mungkin bentar lagi."
Bayi itu menarik kaos longgar yang dipakai Sena sehingga kaos itu sedikit memperlihatkan sesuatu membuat Changmin terbelalak.
"Eitsss no no no! Jangan ya cantik! Ini punya uncle." Segera tangan Changmin merapikan lagi kaos yang dipakai Sena.
"Yaudah kalo gitu aku aja yang masak yang." Katanya sambil bersiul dan melenggang ke dapur.
Sementara itu Sehun keluar dari kamar. Jari nya mengucek sepasang mata yang masih enggan membuka. Ia berjalan sedikit terseok menuju ruang tengah.
"Eh udah bangun si ganteng." Atensi Sena pada Celine yang tengah melempar bola kecil teralihkan.
"Masih ngantuk ma- eh, loh ma? Kok Syelin disini?"
"Celine dek bukan Syelin. Iya, tadi pagi tante Yura anterin kesini."
"Emangnya mau kemana tante Yura?"
"Ngga tau mama sih, ngga nanya."
"Mama ih suka gitu."
"Biarin daripada kepo kayak adek."
"Oppa.. Oppa... wetap?"
Debat kusir ibu anak itu diintervensi. Sehun menatap bayi cantik itu sembari mengerut tidak mengerti. "Ngomong apa tadi Syelin, ma?"
"Wetap tuh wake up, bahasa Inggris. Maksudnya oppa udah bangun? Gitu..."
"Oh.. yesseu.. yesseu. Oppa wekap."
Sena terbahak. "Bukan yesseu tapi yes, ngga pake seu."
"Yesss.. yess?"
"'S' nya satu aja. Yes. Coba."
"Ye-s? Gitu ma?"
"Ucapin yang lebih yakin dek. Yes! Gitu.."
"Yess... Aah susah mama."
"Ngga papa, belum terbiasa. Besok belajar lagi sama mama atau ayah. Eh.. apa uncle Alley?"
"Adek ngga berani ih sama uncle.. Malu."
"Oppa ttaja nolae lesdo." Si bayi narik-narik tangan Sehun.
"Eh Syelin bentar oppa mau eat dulu oppa hungry."
Gaya banget emang Sehun piyik sok sokan multilingual.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Oppa is dat mos ol wat moya?" Tanya Celine. Jari kecilnya menunjuk sesuatu."Aduh Syelin kamu ngomong apa sih, oppa ngga tau."
"Celine nanya oppa itu apa?" Sahut Changmin. Dia memperhatikan anaknya yang sedang diajak main Celine sambil sesekali menyeruput kopi.
"Oh.. itu.. bahasa Inggrisnya apa ya...? Mmm... Itu.. drug moskito."
"Ohokkk!!" Changmin tersedak kopi mendengarnya.
"Uhukkk.. Adek.. uhukkk.. ngga gitu dek hukkk uhukkk.."
"Eh ayah kenapa?" Sehun berlari menghampiri ayahnya yang terbatuk-batuk. Celine, bayi itu ikut berlari kecil dibelakang Sehun.
"Bu-hukkk.. Bukan drug uhukk mosquito uhukk.. ya ampun anakku uhuukk.. Tolong ambilin ayah minum dek.. Uhukk."
Sehun dengan cepat membawa sebotol tanggung air mineral lalu memberikan pada ayahnya.
"Hahhh.. hahh.. ehemmm.." Pria tampan itu mencoba melegakan tenggorokannya berulang-ulang.
"Udah enakan yah?"
Changmin mengangguk. Dia menatap Sehun kemudian menunjuk benda yang ditanyakan Celine tadi. "Itu.. ehmm.. ehmm.. namanya Insect Repellent sayang, ehmmm... bukan drug mosquito."
Benda yang ditunjuk Celine adalah tempat obat nyamuk elektrik berbentuk tikus.
"Gimana dek? Rasanya udah kayak punya adek belum?" Goda Changmin.
"Capek yah.. Syelin gerak terus kemana-mana. Pas bobo aja yang engga." Keluhnya.
Memang sedari pagi Celine mengekor kemana pun Sehun pergi. Bahkan menangis saat dilarang Sena ikut mandi dengan Sehun.
"Oppa cipy not?"
"Ayah..."
"Aduh.. yang ini ayah ngga tau Celine ngomong apa dek."
"Oppa heum no no not?"
"Aduh.. mama dimana sih yah?"
"Mama kan lagi mandi. Nanti setengah jam lagi baru seles- aaakkk!"
"Makanya jangan suka ngomongin istri dibelakang." Kata Sena. Tangannya melepaskan cubitannya di lengan Changmin.
"Sadis amat boss ku." Gerutu Changmin tapi Sena tidak peduli.
"Mama.. mama tadi Syelin ngomong sesuatu tapi adek sama ayah ngga tau apa artinya."
"Emang ngomong apa?"
"Cipi cipi gitu ma."
"Ehm... mungkin minta dicium pipi?"
"Yang bener ma?"
"Ngga tau juga sih hehehe."
"Punya adek ternyata ngga enak ya ma?"
"Kenapa emangnya dek?"
Sehun menatap Celine, "capek ma. Diikutin terus daritadi."
"Ya itu namanya Celine suka sama adek, nyaman gitu kalo istilahnya orang gede."
"Syelin suka sama adek?" Mata Sehun melotot.
"Kenapa sih dek? Ya bagus dong-"
"Tapi adek kan ngga mau suka-sukaan dulu ma, adek masih kecil!"
"Bukan suka yang gimana-gimana ih adek tau begitu dari siapa?!"
"Kan disekolah Suho bilang suka sama Irene, ma."
"Haduh bukan itu dek! Udah ah pusing mama."
.
.
.
.
.
🤕🤕
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedek Sehun
RandomBocah ✔ Manja ✔ Ucul ✔ Ganteng ✔✔✔ 🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼 Cerita ini mengandung alur dan bahasa campur aduk⛔