PART 07

61 13 8
                                    

Gak selamanya perjuangan itu tentang perasaan.
.
.
.

-Algara Denanra Putra-

3K Word cukup? Cukuplah:)
Happy Reading

"Pagi semua." Suara Gilang yang baru datang.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab Alfian berbarengan dengan Nendo, dari dalam kelas.

"Lupa baca salam, Anjir!" Ucap pada dirinya sendiri. Gilang membalikkan badannya ia berjalan keluar dari kelas.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucap Gilang sambil berjalan dengan gaya so cool nya. Ia melambaikan tangan keseluruh penjuru ruangan kelas. Sambil sesekali memberikan kecupan jauh yang ia berikan ke siswi yang ada didalamnya.

Nendo melihat itu hanya menggeleng jijik, kelakuan temannya yang satu ini sungguh sangat memalukan, "Idih najis."

"Paan sih? Lo mau?" Jawab Gilang sambil berjalan menuju kursi tempat ia duduk.  Gilang duduk bersebelahan dengan Nendo. Nendo hanya mengedikkan bahunya, sambil mengelus perutnya dan bergumam, "Mit amit Ya Allah."

"Njir emang lu mau punya anak? Pake elus perut buncit lu."

"Etdah, punya gua roti sobek." Apa apaan temannya ini, ia bilang perutnya buncit, asalkan kalian tau Nendo sangat menjaga tubuhnya.

"Halah, roti gosong." Elak Gilang sambil terkekeh pelan.

"Mau liat lu?" Ucap Nendo sambil bersiap membuka bajunya.

"Jangan mas, mata dede ternodai." Jawab Gilang sambil menutup mata.

"Asli lu, agak bengkok." Adu bacot mereka masih berlangsung, sampai suara dari arah luar menghentikan mereka.

"Ulangan bahasa." Suara Vino sang ketua kelas.

"Gilang." Ucap Nendo lembut sambil mengedipkan matanya , Gilang bergidik ngeri melihat teman satunya ini, "Ya Allah, mata lu kenapa bego."

"Assalamu'alaikum." Ucap Alga dari arah luar kelas, ia berjalan duduk bersebelahan dengan Alfian.

"Weiss, King baru dateng lu." Suara sambutan dari Nendo.

"Yoi, sekarang ada ulangan?"

"Ada, sekarang bagian Gilang." Jawab Nendo yang diangguki Alga.

"Ada Bu Nadin, duduk semua." Intruksi Vino.

"Assalamu'alaikum semuanya." Ucap Bu Nadin.

"Waalaikumsalam Bu." 

"Sekarang kita ulangan bahasa."

"Siap Bu." Jawab serentak kelas itu.

***

"Huwaa, gua gak mau." Ucap Vanya pada sahabatnya.

"Emang gimana ceritanya lu bisa dipindahin nyokap?" Penasaran Alya.

"Bigi iming pinyi timin." Kesal Vanya sambil mengeratkan giginya. Masalahnya sedari tadi ia sudah berbusa menceritakan semua kejadian yang mengakibatkan ia harus dipindahkan ke Bandung.

A L E S G A R A       Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang