Selamat membaca 🙆🙆🙆Sweet Dimas♥️♥️
Typo banyak [belum revisi!]-g-
Hari kedua Nabila berada disekolah barunya. Senin pertamanya mengikuti upacara bendera, hal yang paling Nabila benci.
Menurutnya upacara bendera adalah hal yang membosankan, berdiri berjam-jam dan mendengarkan orang berbicara panjang lebar yang selalu diulang-ulang tiap minggunya, panas matahari pagi. Dan masih banyak lagi penderitaan yang harus dialami oleh siswa seperti Nabila dan yang lainya saat melaksanakan upacara.
"Heh, nanti bolos kantin aja yuk. Habis ini pelajaran fisika pusing." Ucap Alya yang berdiri dibarisan belakang Nabila.
"Nggak mau aku murid baru belum apa-apa udah dinilai jelek lagi nanti." Balas Nabila.
"Dih, dibilangin kalau ngomong jangan pakek aku-kamu geli gue dengernya bil." Ujar Alya.
"Iya iya, nanti ak- maksudnya gue usahain."
"Nah gitu lho kan keren."
"Jadi, kantin kan?" Bujuk Alya lagi.
"Enggak!" Tolak Nabila mantap.
Alya hanya bisa menghela nafas panjang. Susah sekali menghasut seseorang untuk diajak berbuat maksiat.
"Gue bayarin deh." Ujar Alya tak menyerah.
Nabila tampak berfikir. "Gimana kalau elo cerita kenapa Abang gue bisa manggil elu Nadira?"
Hell! Wajah Alya langsung berubah pias.
"Ha? Maksud elo apa?"
Nabila tau, Alya menutupi sesuatu darinya terlihat dari suara gadis itu yang sedikit gugup.
"Ya udah terserah kalau gitu."
-g-
Selesai upacara Nabila masih mendiamkan Alya. Ini cara satu-satunya mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.
"Hari ini kosong deh kayaknya." Ucap Tita, gadis itu tegah duduk dikursi panjang depan kelas.
"Masak?"
"Iya gue denger tadi mau ada rapat dadakan sama kepala sekolah, kan Minggu depan kita ada acara camping."
"Camping?"
"Iya, buat ngisi waktu luang sebelum ujian semesteran." Jelas Alya.
"Elo ikut kan bel?"
"Kalau ada kalian, gue enggak ada alasan itu nolak kan?"
Ketiganya tertawa, Nabila bersyukur karena dipertemukan dengan mereka berdua. Semoga saja ini yang terakhir kali untuknya berada disekolah. Dia sudah menemukan keluarga disini, bersama Alya dan tita mereka sangat baik dan menyenangkan.
Tanpa disadari seseorang tengah menatap ketiganya dari atas lantai dua kelas sebelas. Dimas, Rama, Bayu dan Adit. Keempat cowok itu tengah berdiri diatas dengan pandangan jatuh kepada ketiga gadis yang tengah tertawa ringan dikursi bawah.
"Cantik ya dim?" Ujar Bayu.
Dimas setuju dengan ucapan Bayu kali ini namun ia memilih untuk diam.
"Enggak ada sosok Gadis di cewek itu. Dia beda, baik dari fisik maupun perilaku." Kali ini Rama yang berbicara.
"Gue tau." Ucap Dimas datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dimas
Teen Fiction" Untuk apa tuhan menciptakan mata kalau manusia menilai seseorang dengan telinga" ~Dimas "Semakin aku lari, semakin aku merasa ada sesuatu yang selalu menarikku untuk berbaik kebelakang, dan kembali melihat mu"~Nabila 🍁�...