Happy Reading
◽◽◽
Senin pagi di sambut gembira oleh Fia. Gadis itu baru saja selesai mandi, kini tengah bersiap-siap dengan seragam nya. Merias wajahnya sedikit, lalu mengambil tas nya dan turun ke bawah.
Kemudian, duduk di meja makan yang sudah ada kedua orangtua serta adiknya di sana. Tidak ada Kakak nya karena lelaki itu masih tidur. Tugas akhir kuliah yang membuatnya baru tidur jam tiga pagi.
"Mau berangkat sama Ayah atau sendiri, Fia?"
Fia yang baru menyuap nasi goreng ke dalam mulutnya tak langsung menjawab. Ia kunyah dulu sampai kini ia telan.
"Sendiri aja. Ayah kejauhan nanti kalau nganter aku dulu."
"Ya udah Ayah berangkat sama Reta aja ya?"
Ayah Fia mengarahkan pandangan nya pada gadis kecil yang memakai seragam merah putih. Ia menggelengkan kepala.
"Enggak, Ayah. Reta mau pergi sekolah sendiri, naik sepeda."
"Loh? Emangnya anak Ayah udah bisa naik sepeda?"
"Udah, Ayah. Waktu itu belajar sama Kakak."
Reta menunjuk Fia yang sedang mengunyah. Matanya tak memperhatikan adiknya, justru menatap ponsel di sebelah piring nya.
"Tapi, kalau berangkat naik sepeda harus hati-hati ya, Reta."
Ucap Ibu nya sambil tersenyum.
"Inget kata Ibu ya, hati-hati dan pelan-pelan aja."
"Iya, Ayah."
"Fia berangkat dulu ya, Ayah, Ibu."
Baru saja Fia berdiri untuk segera berangkat sekolah. Piring makan nya sudah tak tersisa, ia selalu lahap kalau sarapan.
"Kok pagi banget?"
Tanya Ibu nya.
"Hari ini hari ujian pertama, Bu."
Jawab Fia, lalu menyalami kedua orangtua nya, di akhiri mengacak poni adiknya.
◽◽◽
Fia turun dari bus dengan santai meski harus berdesakan dengan banyak orang. Ia kini tengah bersiap untuk menyebrang jalan. Sampai di seberang, Fia mengambil ponsel nya yang ada di dalam tas.
Ponselnya berbunyi, panggilan masuk dari Nafla. Ia terpaksa mengangkatnya.
"Halo?"
"Kelas kita gabung sama kelas mana? Gue duduk sama siapa?"
Fia menghela napas nya, ia saja belum sampai sekolahan sudah di tanya mengenai hal itu. Ya mana ia tau.
"Gue belum sampe sekolahan, Naf. Ini lagi jalan abis turun dari bus."
Jawab Fia masih sambil berjalan. Langkahnya kini ia percepat agar cepat sampai ke sekolah.
"Buruan, Fi! Ih gue penasaran banget gue duduk sama siapa."
"Yah gue juga sih. Cuma, lo aja yang buruan berangkat."
"Ya nanti, gue baru mau mandi."
Fia jelas tidak heran, ia berangkat saja Nafla masih tidur. Hari biasa saja Nafla berangkat sudah sangat kesiangan, di tambah saat ini hari ujian, akan lebih siang.
"Gue harap lo gak telat ya."
"Gak bakalan lah!"
"Oke. Kalau lo beneran mau berangkat nanti-nanti an, gue gak akan kasih tau lo duduk sama siapa. Ini gue udah nyampe sekolahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
See You [TAMAT]
Teen Fiction¦ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ¦ Lengkap! ♣♣♣♣♣ Ketika sama-sama suka, namun tidak ada yang mau menyatakan perasaannya lebih dulu. Lalu, saat sudah bersama, harus dipisahkan karena suatu hal. Bagaimana kisah mereka? ♣♣♣♣♣ 📌Rank📌 #1 melihatmu [15-6...