Happy reading
•
•
•
•
Jaemin POV
"Jaem, liat nih aku bawa bakso melahirkan kamu mau gak? udah bawa tiga mangkok nih". Haechan membawa tiga mangkok bakso melahirkan di atas nampan. Tapi tawaran haechan di abaikan abaikan jaemin.
Aku merenung, di kantin. Memperhatikan syrel yang sedang meminum milk shake, ditemani teman perempuannya dan di depannya ada tiga orang laki laki yang baru selesai bermain basket.
Ternyata sikap syrel itu tidak sejudes yang aku kira. Dia bersikap baik pada teman laki lakinya.
Lihat, tadi saja si kecil itu memukuli preman bertubuh besar, ketimbang tubuh dirinya yang pendek. Dan sekarang? Dia bersikap aneh. Syrel yang tadinya bersikap dingin padaku, tapi berbeda dengan yang ini. Ia bersikap seperti sedang perhatian kepada pacarnya. I-itu... Agak cringee.... Ya gak sih?.
Masih memperhatikan sosok syrel yang berubah drastis. Aku mengetuk ke empat jari ku secara bergantian.
Haechan yang bingung hanya ber hmm hmm. "Jaem? Kamu denger gak?",Tanyanya. "Jaemin? OY!", Haechan menggunakan nada tinggi pada kata akhir. Gemas pada jaemin yang tidak menjawab tawaran emasnya tadi.
Aku yang tadinya sedang tenang dan tidak melirik apapun, terkejut juga karena haechan gaskan. Menengok ke arah haechan yang masih berdiri membawa nampan berisi mangkok bakso. "Berisik banget sih".
"Yeuuu, ini orang di panggil-panggil gak nge jawab, ya udah aku ngegas aja". "Lagian kamu lagi liatin apaan sih, serius banget perasaan". Haechan mengikuti arah mata jaemin yang tadinya sedang serius memperhatikan.
Spontan jaemin reflek menarik nampan baksonya yang masih di pegang haechan. "Eh eh, maksih banget lohh baksonya. Buat aku semua nih?". Jaemin sengaja untuk mengalihkan perhatian haechan yang kepo.
"Ya ampun, kaget jaem!. Gimana kalo tumpah?, Mana seragam aku udah bau laki banget. Nanti kalau misalnya bau kuah bakso cewek cewek gak mau deketin aku, harus tanggung jawab!". Haechan marah seperti ibu-ibu.
"Dih, kayak yang laku aja"., Kataku sambil sibuk memasukkan buntalan bakso kedalam mulut.
"Nah, kalau bener suka ngomong". Haechan langsung duduk di sebelah kanan aku.
"Eh, sembarangan aja kalau ngomong!, Bilangin bapak aku tau rasa ya kamu!". Sepertinya haechan tadi tidak mencerna kata kataku barusan.
Aku tadi sengaja mencegah haechan untuk tidak melihat apa yang sedang aku lihat. Malu sekali rasanya kalau dia sampai tau, aku ini sedang memperhatikan cewek. Nanti dia bisa mengolok-olok ku dan berpikir yang iya-iya.
"Kamu bawa tiga mangkok emang buat siapa aja? Serakah bener", aku heran melihat haechan.
"Ya buat a-".
tanggapan haechan terputus karena tiba-tiba Jeno dan renjun datang. Duduk dihadapan aku, haechan.
"Buat aku lah", itu Jeno tanpa di perintah dia mengambil mangkok bakso melahirkan milik haechan yang menganggur. "Iya kan njun?",tanya Jeno pada renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Solitude |Na Jaemin
Teen Fiction"Bagaimana perasaanmu saat mengetahui kenyataan bahwa orang yang sangat kamu cintai, ternyata kakakmu sendiri?" . Choi Syrel merasa dia ini tidak pantas untuk menjadi seorang remaja perempuan yang berhati lembut seperti tofu. Menjadi ramah kepada or...