Aneh

80 33 0
                                    

"Vallen!Hoe...Vallen!"

"Eh..."Vallen terlonjak kaget mendengar teriakan Febi.Ya Febi salah satu sahabat Vallen selain Thea.Mereka kenal sekitar dua tahun yang lalu saat sama-sama melamar kerja dan untungnya mereka sama-sama diterima sebagai karyawan diperusahaan swasta.

"Ckk...lo ya,gue panggil dari tadi juga."omel Febi yang sudah ada didepan meja kerja Vallen.

"Hehe...sorry."jawab Vallen cengengesan.

"Lo kenapa sih beb?"tanya Febi khawatir.

"Emang gue kenapa?"tanya Vallen balik pura-pura tak paham.

"Lo tu aneh.Dari pagi gue lihat lo melamun terus.Sempet kena tegur bos juga kan lo."

"Hehe...sekali-kali jadi karyawan bandel gak pa-pa kali Feb."canda Vallen untuk menutupi kegundahan hati.

"Lo bukan orang seperti itu."protes Febi tak puas dengan jawaban Vallen.

"I'm fine.ok."Vallen mencoba tersenyum lebar,meyakinkan bahwa dia baik-baik saja.

"Tapi lo beda.Mulut bilang ok tapi dari mata lo,gue tahu ada yang tidak beres."

"Percaya deh sama gue."

"Tapi..."

"Udahlah Feb."potong Vallen mulai jengah.

Febi mendengus kesal"Ok!tapi jangan salahkan gue kalau gue gak ada pas lo nangis nanti."

"Gue gak akan nangis."kata Vallen meyakinkan,lebih tepatnya meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua baik-baik saja.

ARIS

Sejak pagi nama itu yang selalu muncul dalam otak Vallen.Seperti racun saja nama itu,membuat hatinya merasa perih.

Penawarnya?Entah kemana perginya orang itu.
Sejak insiden kemarin,Farel tak muncul dihadapannya.Biasanya pagi,siang dan malam Farel selalu datang untuk memastikan keadaan Vallen.Farel yang selama dua tahun ini selalu ada disampingnya.Farel yang menyebalkan dan tukang gombal mampu mengalihkan perhatiannya pada nama Aris.Farel seperti layaknya penawar racun itu.

"Kamu dimana?"batin Vallen yang merasa kehilangan.

😭😭😭

PLEASE,MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang