Ini chapter khusus, anggap aja gitu.
Happy reading!
Breaking news!
Adreas Jefferson Djung, CEO dari The Djung Corporation terlibat kasus penganiayaan terhadap seorang wanita!Jeff Djung selaku CEO The Djung Corporation dituntut oleh seorang wanita berinisal PN. Diduga, Jeff melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita berinisial PN. Menurut keterangan pelapor, Jeff melakukan tindakan kekerasan bersama dengan anak keduanya dengan Tyra Abyantara, yaitu Jupiter Elvano Djung. Diketahui, pihak Jeff Djung sudah menyatakan permintaan maaf terhadap pihak yang terlibat.
Gerakan tangan Tyra langsung terhenti. Ia mempererat pegangannya pada pisau yang sedang ia pegang. Apa yang Tyra dengar tadi?
Itu suaminya kan? Om-om bucin bernama Jeffey?
Apa ini gara-gara tamparan ikan yang Jeno berikan?
Tyra berjalan tergesa menuju depan televisi. Ada si sulung di sana.
"Mom..."
Tyra mendudukan dirinya di sofa, Mark langsung memeluk tubuh mommynya erat.
"Everything gonna be okay mom. Im sure daddy can handle it."
"Salah mommy A', kenapa dari awal mommy nda tegas sama wanita itu." Bahu Tyra bergetar, menahan tangis.
"Mom, jangan nyalahin diri sendiri kaya gini. Daddy sama Jeno nggak salah. Daddy kan nggak mukul itu setan ancol. Jeno juga cuma nampar pake ikan. Banyak saksi matanya Mom, mom jangan khawatir." Mark tambah erat memeluk tubuh mommynya.
Ponsel Mark bergetar, ia terpaksa melepaskan pelukannya pada mommynya.
"Mom, mau ke tempat daddy sama Jeno nggak?"
——
"Kalian bisa cek rekaman cctv di supermarket itu. Saya yakin banyak saksi mata juga. Saya tidak melakukan kekerasan pada wanita itu. Wanita itu dulu yang bersikap arogan terhadap istri saya, bahkan menampar istri saya. Jupiter sebagai anak yang melihat kejadian itu tidak mungkin diam saja. Itu hanya tindakan pembelaan." Jeff mencoba menjelaskan. Ia dan Jeno sedang berada di kantor polisi dekat kantornya. Tadi Jeno tiba-tiba datang ke kantornya, ia mendapat panggilan untuk datang ke kantor polisi bersama sang ayah.
Jeno duduk diam di sebelahnya. Sebenarnya sambil menahan hasrat ingin mengumpat.
Pengacara Jeff langsung mengurus semuanya, bukti-bukti sudah ia kumpulkan.
"Kami juga bisa menuntut pelapor dengan tuduhan kekerasan dan penganiayaan dan pencemaran nama baik."
Wanita itu salah, berurusan dengan keluarga Djung.
Ketika Jeff dan Jeno keluar dari ruangan, sudah ada Tyra dan Mark di sana.
"Ayo pulang, kita ngobrol di rumah."
——
Jeno yang tadi siang duduk dengan kerennya di kantor polisi tanpa terlihat gugup langsung berbanding terbalik ketika mereka sekeluarga sampai di rumah.
Ia memeluk tubuh Tyra dengan erat semenjak mereka turun dari mobil hingga duduk di sofa ruang tamu.
"Jupiter, sesek ih, momm nda bisa nafas. Jangan ngadi-ngadi."
Jeno tetap diam, malah pelukannya tambah erat.
"Emang dasar setan ancol nggak tau diri. Cari masalah mulu kerjaannya." Mark berbicara.
Tyra mencoba menyingkirkan kepala Jeno yang menutupi pandangannya.
"Jupiter ih!" Tyra mendorong kepala Jeno. Jeno langsung mencebik.
"Jahat!"
"Diem dulu Noo!" Mark membekap mulut Jeno dengan bantal sofa.
"Jadi gimana Mas? Apa bakal kena penjara...?" Tyra bertanya pada sang suami.
"Mana ada, penganiayaan itu kalo sampe memar, dia nggak ada memar sama sekali, Jeno cuma tampar pake ikan doang." Jeff mengelus pipi Tyra yang masih lebam. Nyatanya, justru seharusnya Tyra yang melaporkan wanita itu ke polisi.
"Tenang aja adek, mas juga bukan orang miskin kalo pilih bayar denda."
"Sombong amat." Jeno mencibir.
——
"Dek, maaf..." Tyra yang sedang menata kasur langsung menoleh. Jeff berdiri di belakangnya. Sudah lengkap dengan piyama tidurnya.
"Loh mas minta maaf kenapa?" Tyra memegang kedua pipi sang suami sehingga manik mereka saling berhadapan.
"Harusnya Mas lebih tegas sama dia sejak awal. Harusnya mas juga dengerin larangan kamu buat diemin wanita itu. Maaf, kamu jadi kena tampar."
"Mas Jeffey, adek ndapapa. Adek malah yang seharusnya minta maaf, gara-gara adek ladenin wanita itu, Mas Jeffey sama Jeno jadi kena tuntut." Jeff langsung menggeleng-geleng.
"Dek, kamu nggak pernah ada salah."
Tyra tersenyum manis, "kalo gitu kita sama-sama nda salah. Ini takdir. Dijadiin pembelajaran ya mas buat kita. Kamu sama Jeno juga udah minta maaf kan. Apalagi sebenernya yang mulai di sini bukan kita. Intinya semuanya udah selesai Mas, kedepannya kita harus lebih berhati-hati lagi dalam bertindak."
Jeff mengangguk-angguk seperti seekor anak anjing.
"Aihh lucunyaa suaminya Tyraa!"
"Dek, mau dipeluk..."
Tanpa pikir panjang, Tyra langsung memeluk erat tubuh bongsor suaminya itu.
"Dek, sambil boboan yuk? Cuddles."
"Banyak maunya!" mulut Tyra mengomel, tapi berbanding terbalik dengan tindakannya sekarang. Jeff dan Tyra sudah nyaman berpelukan di atas kasur. Jeff menenggelamkan kepalanya di ceruk leher istrinya.
"Nyaman banget dek. Rasanya kaya pulang ke rumah."
Tyra mengelus rambut hingga punggung Jeff dengan lembut.
"Mas jangan bandel lagi ya kedepannya? Dengerin apa kata adek, jangan gegabah. Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat cerita sama adek. Adek bakal selalu ada buat mas."
Jeff mengecup leher Tyra lembut.
"Adek kayak indomaret 24 jam buka buat tempat sambat mas." Mau tidak mau Jeff terkekeh mendengar ucapan Tyra.
"Makasih banyak adek, mas sayang banget sama istri mungil mas ini."
"Ish! Aku nda mungil mas!"
"Iyaa iyaa, Mas sayang banget sama induk kucing ini."
"Mas Jeffeyyyyy!"
——
Tbc
Sha's space
Ya gitulah pokonya 😶✌🏼
Ayooo kitaa support Om jaehyun teruss! Si Om emang bandel dikit, tapi Sha yakin kedepannya nda bakal bandel lagi.
Sha yakin juga, si Om udah diambekin sama Bubu kemaren 😭👎🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
√ Keluarga Masa Gitu?
Fiksi Penggemar[END] Ini cerita tentang keluarga Jung, besannya, dan menantu-menantunya. KMG side story > Pasutri Gaje Jaeyong, Johnten, Markhyuck, Nomin, Yuwin. 🏅#1 di tag #Nomin 130620 🏅#2 di tag #Markhyuck 260220 🏅 #1 di tag #Markhyuck 🏅 #1 di tag #nct 040...