Choi Youngjae, pacar sekaligus music box berjalan pribadimu. Oh, dia juga 'kos-mate' mu. Kos Pelita yang kalian tempati ini terdiri dari dua lantai, lantai 1 untuk laki-laki dan lantai 2 untuk perempuan. Ada juga ruang tengah lengkap dengan tv dan sofa yang digunakan para penghuninya untuk berkumpul. Walaupun kos campur, keamanannya sangat amat terjamin.
Jadi kesimpulannya, kalaupun karantina begini tidak begitu mengganggu intensitasmu dan Youngjae bertemu. Bedanya kalian hanya bertemu di ruang tengah.
Malam ini kamu dan Youngjae duduk di sofa ditemani gitar yang dipetik pelan oleh laki-laki itu. Kamu mendengar pacarmu menggumam melodi random sedangkan kamu masih sibuk mengerjakan tugas di laptopmu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"By, request lagu dong." ucap Youngjae yang masih mengatur nada.
Kamu tanpa mengalihkan pandangan dari laptop, "Someone you loved." sahutmu singkat.
Youngjae tidak merespon, tapi mulai memainkan gitarnya untuk lagu yang dimaksud olehmu.
I'm going under and this time I fear there's no one to save me This all or nothing really got a way of driving me crazy I need somebody to heal Somebody to know Somebody to have Somebody to hold It's easy to say But it's never the same I guess I kinda liked the way you numbed all the pain
Kamu menoleh begitu laki-lakimu menyanyikan bait pertama. Youngjae itu suaranya sangat-sangat indah.
Now the day bleeds Into nightfall And you're not here To get me through it all I let my guard down And then you pulled the rug I was getting kinda used to being someone you loved
Senyummu semakin lebar begitu nyanyian Youngjae bertanda akan berakhir.
"Suka gak?" tanya Youngjae.
Kamu mengangguk lalu tersenyum. Tangan kananmu terangkat lalu mencubit kedua pipi Youngjae. "Suka bangeettt, suaramu baguuss."
"Kok kamunya sih yang gemes." balas Youngjae mengusap puncak kepalamu, cukup merusak tatanan rambutmu.
Kalian lalu tertawa bersama, mengisi kekosongan ruang tengah.
"Ehm, punten mas, mbak. Berani ada yang bucin di sini gue tendang lo berdua." ucap seseorang yang datang. Bambam, dan Yugyeom yang menyusulnya dari belakang. Mereka langsung duduk lesehan di karpet dengan mie kuah instan yang diletakkan di meja depan mereka.
Pipimu memerah malu. Kamu lupa walaupun sudah larut begini, akan ada banyak anak kos yang menghabiskan waktu di ruang tengah selain kalian.
"Dah, cepet selesein terus tidur. Aku lanjutin nyanyi lewat telfon ya."
