❤HappyReading❤
.
"Maybe I shouldn't have cried when you left and told me not to wait..."Song: Jorja smith
"Tapi Wendy nggak berubah kok."
"Lo banyak berubah, tanpa sadar lo itu berubah Wendy." sulut Dania. Sungguh seperti nya Dania sangat menentang dirinya untuk menjadi Idol.
"Masa?" Rissa mengangguk, "serius sumpah gue nggak bohong."
Ayolah dia tidak ingin mencari keributan disini, "Ada banyak hal yang kalian nggak tau. Jangan berpikir Wendy berubah." lirih nya. Dania mendengus sebal, "Pertama, gue nggak sama sekali mau lo jadi idol."
"kedua, lo harus tau Wend, ini awal dari masa depan lo."
"Ketiga, lo terlalu buru-buru buat mutusin semua nya."
"Keempat, kenapa sampe lo deket sama Kak Arga."
"Itu yang gue khawatirin, sebelum nya maaf gue nggak cerita ke kalian. Gue sering kena terror. Sering dihujat, sering banyak yang datengin rumah gue. Gue nggak nyaman. Tapi ini resiko gue sebagai public figure."
"Walau pun gue nggak seterkenal lo Wend. Gue Cuma main drama sama model aja gue digini in gitu loh. Kadang gue sama nyokap, rajin konsul ke psikolog, karena nyokap nggak mau gue kenapa-kenapa. Sampai akhirnya gue bisa lewatin itu semua dan bersikap seolah nggak terjadi apa-apa."
Dania mengenggam tangan Wendy, "maaf ya bukan gue mau ngejelekin agensi nyokap lo. Tapi gue rasa di anak tirikan disana. Hanya ada beberapa actor yang dipromosiin bener-bener disana, selebih nya nggak. Termasuk gue. Tapi gue bersyukur."
"sekarang gue khawatirin lo. Karena lo bener-bener dipromosiin sama nyokap lo. Mungkin ini belum terjadi, tapi setidak nya lo bakal ngerasaain apa yang gue rasain."
"Semangat ya," perkataan Dania dia pahami baik-baik. Apakah dirinya juga bakal seperti itu. Merasakan apa yang Dania rasakan selama ini. Lihat saja kedepan nya.
****
"Lo beneran nggak mau temuin Wendy?" mereka tengah berkumpul di gajebo. Vero menggeleng ntah sudah keberapa gelengan sekarang. "Nanti lo nyesel?"
"Nggak bakal." Dari tadi Varo dan yang lain nya terus membujuk dia untuk bertemu dengan Wendy. padahal dari surat yang dia baca kemarin , dengan jelas nya disana tertulis bahwa Wendy tidak ingin berhubungan dengan dirinya lagi. Dan dia harus menuruti apa yang tertluis disana, walau hati nya akan terluka. Tapi dia yakin luka nya akan segera membaik.
"Udah lah gue mau ke kelas, cape hati gue dengerin kalian." Vero berlalu meninggalkan ke lima teman nya. "Lo sih kan dia ngambek," Agam menyalahkan Varo. "kok lo nyalahin gue?"
"Gue Cuma nanya ya."
"Sama aja anjir,"
"Berisik bangsat, liat tuh!" Bintang menunjuk tiga orang siswi yang sedang berjalan kerah kantin. Mereka semua melihat objek yang ditunjuk oleh Bintang.
"Gila kok Wendy tambah cakep ya."
"Gila sih dia bisa jahatin temen gue."
"Wait, wait liat atas! Vero juga kek nya mau ke kantin."
"Astaga, gue nggak mau ketinggalan moment ini," Farhand heboh sendiri.
"Kuy lah," Agam dan Farhand langsung berlari kearah kantin. Tak disangka oleh mereka berdua, Bintang, Mixel, Varo dan Akshel ikut menyusul.
"Jangan deket-deket Goblog!" ujar Akshel menarik Farhand untuk mendekati mereka, mereka semua bersembunyi.
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
Dam,, mereka berdua berpapasan, kedua nya diam. Mereka semua ikut diam.
"Ayo Ver sapa!" ujar Mixel gemas.
"Ghia?!" panggil Vero tiba-tiba. Terlihat jelas memang jika Vero ingin menghindari Wendy.
"Lah kok malah?" Agam tidak mengerti dengan pikiran Vero.
Mereka semua merasa kecewa dengan apa yang diperbuat oleh Vero. Vero berjalan mendekati Ghia, lalu pergi bersama nya. Sedangkan Wendy, dia menunduk seperti nya sama kecewa nya dengan mereka. Oh ayolah mereka mau berdamai dengan ini.
Tak peduli dengan teman-teman nya, Varo berjalan mendekati Rissa. Lalu mencubit pipi Rissa gemas, "Awww sakit!" gerutu Rissa. Mau tidak mau mereka semua melihat ke uwuan itu.
"Gila tuh bocah main cubit-cubit aja."
"Bilang aja lah kalo iri." Kata Bintang dengan tenang.
Mixel dan Agam saling lirik, "Gue nyusul Vero yo."
Farhand dan Akhsel mengangguk. Mixel dan Agam tidak mau bertemu dengan Wendy juga, melihat kenyataan bahwa surat yang ditulis oleh Wendy sangat begitu menyakitkan Vero.
"Andai gue nggak tau tuh surat isi nya apa. Gue udah samperin Wendy sekarang."
"Ngucapin selamat." Ujar Agam, "Yang gue khawatirin tuh anak cari pelampiaan." Ucapan Mixel ada benar nya. "Ghia?" Agam berbisik pada Mixel.
Mereka duduk disalah satu meja kosong disana, tidak jadi ingin menghampiri Vero.
"Kemarin gue liat Ghia keluar dari rumah Vero,"
"Kemarin kan dia sama kita, main. Sakit lo!" Mixel menggelengkan kepala tak mengerti. Agam terkekeh lalu mengaruk tengkuk nya yang tak gatal. "Gue lupa."
"Dia juga kan satu kelompok."
"Lo lupa?" Agam terkekeh. "Iya gue lupa."
"Kalo dipikir-pikir, tuh anak emang cocok sama Ghia. Wendy cocok sama si Arga, Arga." Ucap Agam. Mixel berpikir, "Wendy tuh nggak cocok sama siapa-siapa. Kaya gini loh, "
Mixel bangkit berdiri lalu berhenti tepat didepan dikulkas es krim. Ia membeli 3 buah eskrim dan satu buah susu kotak rasa srobery. Dia memberikan satu eskrim itu pada Agam dan duduk ditempat nya.
"Nih gue kasih gambaran tentang hubungan mereka,"
Mixel membuka dua eskrim diwadah, "nih ya kita misalkan Wendy sama eskrim putih. Vero sama eskrim coklat."
"lalu kita misalkan Ghia, Arga sama ini." Mixel mengangkat susu kotak itu.
"Terus, kita liat Wendy dengan kepolosan nya, kepolosan itu kan warna nya putih. Jadi gue disini bakal numpahin warna Arga, maka warna nya akan tercampur menjadi pink. Karena itu Wendy jadi berubah karena Arga." Agam mengerjit bingung, tapi dengan percaya nya dia masih melihat dan mendengarkan Mixel.
"Gue bakal campurin warna Ghia ke es krim Vero. Maka warna nya bakal jadi coklat nggak ada yang berubah kan."
"Nah, Ghia bakal kalah sama Vero. Ngerti," Tanya Mixel sambil memasukan es krim bewarna pink itu pada mulut nya. Agam menggeleng, "Bagus, gue juga nggak ngerti gue ngomong apa."
"Lah terus tadi lo ngapain?"
"Cuma mau ngasih tutorial bikin es krim ini tambah enak." Mixel tertawa tanpa dosa. Agam mulai memakan es krim nya dengan sedikit kesal.
"Gue ngerasa bego banget, ngedengerin lo tadi ngomong."
Mixel tersenyum, "emang lo bego kan?" mendengar itu Agam bangkit berdiri dan menyodorkan es krim yang tadi dia makan tepat didepan wajah nya, "mamam tuh eskrim?!"
"Sewotan." Mixel melahap eskrim itu dengan menikmati sensasi rasa nya.
Tgglup:280520
djie 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔
Novela JuvenilCover by: @kaishe_ Wendy duduk meringkuk disamping tempat tidur nya, siaran langusng nya telah selesai 10 menit yang lalu. Dia sudah berbicara banyak dengan pengemar nya, tiba-tiba satu pertanyaannya muncul dipikiran, apakah dia pantas untuk menjadi...