14.I Dont Love You

2.3K 201 38
                                    


Jungkook membuka matanya pelan-pelan. Tersenyum lebar begitu mendapati pria manis yang kini  berbaring di sampingnya. Jungkook merasa beruntung  karena bisa memiliki sosok pria yang selama ini di puja-puja oleh banyak orang di luar sana.

Detail wajahnya sungguh menakjubkan. Mulai dari matanya yang indah, hidung mungilnya yang menggemaskan dan jangan lupakan bibir berisi milik istrinya yang nampak begitu menggoda.


Sebenarnya sudah lama sekali Jungkook ingin menyentuh istrinya itu namun apa daya Jimin selalu saja menolaknya jika ia berniat untuk mendekatinya. "sebenarnya aku ingin sekali menyentuhmu tapi kau selalu menolak jika aku menyentuhmu. Apa mungkin kau jijik padaku hingga kau sama sekali tidak mengijinkanku untuk menyentuhmu barang sejengkal pun? Aku sadar jika selama ini kau hanya menjadikanku alat untuk mempermudahmu meraih kesuksesanmu tapi walaupun begitu, bisakah setidaknya kau menyayangiku, tidak apa-apa jika itu hanya sedikit saja."


Jimin  terbangun dari tidurnya dan begitu kaget saat mendapati Jungkook yang sedang menangis tersedu-sedu di sampingnya. Jimin memutar bola matanya dengan malas. Sungguh ia merasa bosan dengan sikap Jungkook yang menurutnya sangat kekanak-kanakan dan juga cengeng ini. Mana ada seorang pria yang sedikit-sedikit menangis hanya karena masalah sepele seperti Jungkook. Sudah penyakitan, lemah lagi.


Karena tidak ingin membuat Jungkook curiga, Jimin pun segera merapatkan tubuhnya pada Jungkook. Tangan mungilnya ia arahkan untuk melingkari pinggang ramping sang suami, tidak lupa setelah itu ia mengusap-ngusap punggung suaminya itu. Berusaha membuat Jungkook tenang kembali.

Jimin mendongakkan wajahnya, ia mensejajarkan wajah mereka berdua hingga saat ini mereka saling bertatapan satu sama lainnya. Jika Jimin menatap Jungkook dengan penuh rasa bosan maka lain lagi dengan Jungkook yang menatapnya dengan penuh rasa cinta.


Jimin menoleh kesamping, ia memutar bola matanya, merasa bosan jika harus berlama-lama berinteraksi dengan suami lemotnya ini.

"kenapa kau menangis,  hmm?" apakah ada sesuatu yang menganggu pikiranmu? jika iya maka ceritakanlah padaku. Aku siap mendengarkan semua keluhanmu."  senyuman palsu itu terus bertahan di wajah cantiknya hingga membuat wajah Jungkook yang semula kusut berubah menjadi berseri-seri dalam waktu yang singkat.


Jungkook mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah istrinya, awalnya Jungkook hanya ingin mengelus pipi Jimin namun lama kelamaan sentuhannya itu mulai merambat ke arah bibir Jimin.


Membuat Jimin sampai membolakan kedua matanya. Hampir saja tangan kanannya melayang dan menampar wajah sok polos itu. Menyebalkan. berani-beraninya pria itu menyentuh wajahnya. Padahal Jimin sudah mengklaim jika seluruh tubuhnya ini hanya milik Sehun, kekasihnya.

"Jungkook?"

"ya, ada apa sayang?" melihat tatapan Jungkook yang berubah intens, Jimin pun diam-diam menyeringai. Sepertinya ini adalah kesempatan emas untuknya. "aku benar-benar merindukanmu, jadi bisakah kau menyentuhku?"

Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya. Tidak menyangka jika ternyata pria itu memiliki perasaan yang sama dengan dirinya, sama-sama saling merindukan satu sama lainnya. Dan lagi Jimin sudah mengijinkan Jungkook untuk menyentuhnya sekarang.

Jimin mencium pria itu, membuat Jungkook yang sedang melamun pun langsung tersadar dari lamunannya itu. Terkejut karena ini adalah kali pertamanya Jimin mengecup bibirnya dan yang lebih mengejutkan daripada itu adalah saat ini Jimin telah menanggalkan seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya. Jungkook sempat ragu, takut Jimin hanya berniat untuk mempermainkannya saja.

"Kenapa kau menatapku seperti itu, apakah kau tidak mau melakukannya denganku, hmm?"Jimin berpura-pura memasang raut wajah
sesedih mungkin, padahal di dalam hatinya ia sedang mati-matian menahan rasa jijik. Kalau bukan karena harta dan juga popularitas mana mungkin ia dengan sukarela mau menyerahkan dirinya untuk di jamah oleh pria yang sama sekali tidak ia cintai.

Jika peluang Jimin untuk mendapatkan harta warisan dari keluarga Jungkook sangat sedikit maka biarkanlah anaknya yang akan merebutnya nanti.

Jimin tertawa terbahak-bahak di dalam hatinya begitu melihat Jungkook di depan sana juga telah menanggalkan semua pakaiannya. Mulai dari baju, celana hingga pakaian dalamnya sudah tergeletak di bawah lantai.


Baiklah, mari biarkan setidaknya malam ini saja pria bodoh itu memiliki tubuhnya.

'masa bodoh jika setelah ini pria tolol itu akan menganggapku mencintainya. Yang benar saja, bukankah itu adalah hal yang mustahil? lagipula mana pantas pria penyakitan sepertinya di sandingkan dengan pria sesempurna seperti diriku ini' batin Jimin berbicara.




Tbc.

Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang