Tempat Pelarian yang Sempurna

59 8 3
                                    

-Kris POV-

Malam ini terasa lebih menenangkan, suara deburan ombak yang memecah pantai benar-benar menjadi obat atas penat dan resah yang dirasa kris beberapa minggu ini. Singlet putih Calvin Klein dan celana Boxer dengan merek senada memamerkan bisep dan otot kaki nya yang terbentuk sempurna. Kris memang penggila olahraga ekstrem, terutama yang berhubungan dengan laut. setidaknya sekali dalam 3 bulan menjadi agenda wajibnya untuk surfing ditengah deadline dan tumpukan pekerjaannya yang tak pernah usai di Jakarta. Tapi baru kali ini ia pergi tanpa memberitahu Amira sama sekali. Kris ingin sendiri, setidaknya ia ingin berbagi rahasia kepada laut Raja Ampat tentang amarah yang tak pernah bisa ia ungkapkan.

'Cause this world would beEmpty without youIt scares me that this life would meanNothing without youSomeday we'll have to say goodbyeI need to let you know that IWill never tryTo fill the space betweenIt'll only ever beYou and me

Reff lagu You and Me dari Shane Filan keluar dari mulut Kris, tapi lebih terdengar seperti menggumam dibandingkan petikan gitarnya yang terdengar jelas dan merdu. Begitulah Kris, ia marah tapi tak akan pernah sanggup menyingkirkan Amira dari Hidupnya, tak akan ada wanita lain yang bisa mengisi kosong di hatinya. Tapi benarkah keputusannya untuk lari dan menghindar ? itulah yang menjadi tanda tanya besar dalam benaknya saat ini.

Sederet pesan Whatsapp terus masuk kedalam handphone Kris. Puluhan pesan dari Amira dibiarkan begitu saja. ia masih asik dengan gitar dan ombak, telponnya tergeletak diatas pasir pantai Pulau Kri. Kris lebih memilih homestay di salah satu pulau kecil dibandingkan di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat. Pulau ini masih asri dengan air laut yang bening sehingga Kris dapat melihat ikan dan karang hanya dengan melihatnya dari atas permukaan air. Selain itu Kris juga ingin berenang dengan hiu dan ikan-ikan tanpa perlu repot menyelam ke dasar laut. Tempat pelarian yang sempurna baginya.

"Abi Call"...

Sudah ketiga kalinya panggilan Abi diabaikan seperti pesan dan panggilan lainnya dari Amira. Hingga satu pesan tak terduga dari Abi membuat Kris tersentak dan panik.

"Besok Amira nekat mau nyusul lu ke Waisai, Sorry Bro gue gag bisa bohong"

Kris melirik kearah pesan dari Abi, Sepersekian detik kemudian ia sudah menekan tombol call back. Mukanya memerah menahan marah, Abi selalu tidak bisa diandalkan mengenai urusan begini. ribuan sumpah serapah tertahan untuk keluar dari mulut Kris begitu Abi mengangkat telponnya. 

"Sialan lu ya, kok Amira bisa Tahu ?"

"Sorry bro, Lu tau kan Amira dekat ama Lisa. Gue diancam bro, sekali lagi sorry bro" Abi dengan cepat mematikan telpon dari Kris, Menyelamatkan diri dari makian lainnya yang tak ingin ia dengar dari sahabatnya itu.

Kris mengambil gitar dan sebungkus rokok Marlboro disampingnya. Ia bergegas menuju kamar, satu hal yang terpikir dalam benaknya saat ini adalah bagaimana caranya menghindar dari Amira untuk kesekian kalinya.

*Bersambung*


Laut Raja Ampat dan Seribu RahasiamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang