Kini suasana kelas XI ipa 1 sedang sangat rusuh, dikarenakan hari ini guru kimianya berhalangan untuk hadir, berbeda dengan yang lain, mita lebih memilih untuk membaca cerita dibandingkan untuk berkumpul dan bercanda-canda dengan mereka.
" dorrr " ucap perempuan cantik yang memiliki lesung di pipinya
" astaghfirullah, mutia ngagetin ajaa" ucap mita.
oiya mutia adalah sahabat sebangku mitaa, ia orang yang paling pengertian, yang selalu memberikan support, yang selalu mengingatkan mitaa dikala mita lupa, oke lanjutt
" woii kalian berduaaaaa !!! " ucap seseorang dengan sangat lantang
" ihhh lenaaaaaa !" ucap mutia dan mita dengan serempak
" sorry sorry, jangan marah gitu, gabaik, nanti cantiknya jadi pindah ke gua, mau ? " ucap selena dengan sangat pedenya
Pertanyaan lena hanya dijawab dengan ekspersi muka datar dari keduanyaa
" ah kalian mah gaseruuu " ucap selena dengan bete sambil duduk didepan mita dan mutia
" mita, lagi baca apaaa " ucap mutia dengan kepo
" iya kaya serius bangett bacanya " ucap lena
" kalian mau tau? " ucap mita meyakinkan mereka
" iya! " ucap keduanya
" jadi mita baca cerita inspirasi tentang unta, ayah dan anaknya..... "
Ucap mita" hah unta? " ucap lena
" ih lena jangan potong cerita mita duluu, lena sama mutia harus dengerin dulu sampai habis, baru setelah itu boleh ngomong oke? " ucap mita
" hehe hampura atuh mit, siap 86 laksanan! " ucap lena
" asiaap " ucap mutia
" iya gapapa lena, oke mita lanjut cerita yaaa, Pada suatu hari Seorang ayah,seorang anak, dan seekor unta.
Mereka bertiga sedang mengadakan perjalanan jauh. Di awal perjalanan mereka berdua naik unta bersama. Panas hari itu sangat terik. Tiba-tiba mereka menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu bapak sama anak jahat banget ke unta. Panas kaya gini untanya disuruh nahan 2 beban."Karena komentar itu, akhirnya ayah turun dari unta. Membiarkan anaknya yang menaiki unta sendirian. Namun, tak lama kemudian mereka kembali menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu anak jahat banget sama bapaknya, masa bapaknya di suruh jalan, anaknya enak naik unta."
Mendengar komentar tak sedap, sang anak akhirnya turun dari unta. Mempersilahkan ayahnya untuk menaiki unta. Berharap tak menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka lagi. Namun, lagi-lagi mereka menemuinya. Sekarang mereka berbicara "Ih itu bapak jahat banget. Masa anaknya yang kecil disuruh jalan, dia enak naik unta"
Mereka berdua bingung dan akhirnya sang ayah turun dari unta. Kini tak ada yang menaiki si unta. Mereka berjalan bersama. Berharap tak disalahkan lagi. Tiba-tiba.. Mereka kembali menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka. "Ih itu dua orang bodoh banget ya. Bawa unta tapi gak dinaikin. Buat apa di bawa kalo gitu." Kini ayah dan anak benar-benar bingung. Gitu deh ceritanyaa "
" oalah gituuu " ucap lena
" iya gitu, kaliankan udah denger ceritanya, nah mita mau minta pendapat kalian, pelajaran apa sih yang bisa kita dapetin dari cerita yang mita ceritain? " ucap mitaa
" jadi kalau misalkan kita hidup dengan mengikuti perkataan orang lain itu tidak akan pernah ada habisnya, jika kita sudah melakukan suatu hal yang baik sekalipun pasti ada yang menganggapnya tetap buruk, jadi kita tidak perlu untuk mencari ridhonya manusia, tetapi yang harus kita cari ialah ridhonya sang maha kuasa " ucap lena
" 100 untuk lenaa " ucap mutia
***
Kringgg* suara bel istirahat pertama berbunyi
" mita cepetan, kebiasaan nih lemot " ucap lena berdiri di depan kelas
" iyaiya sebentar lenaa " ucap mita sambil membereskan buku-bukunya
Setelah mita memberskan buku-buku yanga ada di mejanya, mita tak lupa untuk membawa mukenanya dan langsung lari menuju mutia dan lena
" aduh ratu, lama banget " ucap mutia
" hehe maap " ucap mita
Sudah menjadi kebiasaan mereka disetiap istirahat pertama mereka pergi ke mushola, untuk melaksanakan sholat dhuha.
Dan disaat perjalanan ingin ke mushola ada satu orang laki laki yang menghampiri mereka bertiga
" mita kan? " ucap laki laki tersebut
" iyaa " jawab mita dengan bingung, karena mita tidak terlalu kenal dengan laki laki yang ada disekolah.
" anak baru yang ikut osis kan? Besok pulang sekolah kumpul ya, jangan pulang dulu " ucapnya
Mita hanya menjawab pertanyaan dengan senyuman tipis dan anggukan kepalanya saja.
" gua ga disuruh nih? " ucap lena
" iya elu juga, awas aja ga dateng, nanti gua denda " ucap laki-laki tersebut
" iya bawel lu " ucap lena
" yaudah duluan ya semuanya " ucapnya
setelah kepergian laki laki tersebut, mereka melanjutkan perjalannya menuju ke mushola
" lena, tadi itu siapa si? " ucap mita dengan bingung
" lu gatau mit ? " ucap lena
" engga " ucap mita
" ya ampu mitaa, udah satu minggu sekolah di sini , masa ga tau yang tadi itu siapa, dia itu ketos disini, namanya arnanda maheswara kelas XI bahasa 1, ulang tahunya 2 mei 2003, hobi dia itu main basket, ngerti ? " ucap lena mencoba meyakinkan mita
" hehe ngerti ngerti, ya allah lenaa, kan mita cuma mau tau dia siapa, buka biodata lengkap diaa, eh tapi ko lena bisa tau semuanya? " ucap mita dengan bingung dan penasaran
Lena hanya terdiam
" mita gatau? " ucap mutia
" engga tau "
" yaudah nanti aja, mending kita dhuha dulu " ucap mutia
Rasulullah SAW bersabda:
''Hendaklah masing-masingmu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka tiap kalai bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu, cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha.''
(HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).Setelah melaksanakan sholat dhuha, mutia dan lena mampir ke kamar mandi terlebih dahulu, sedangkan mita hanya duduk di pinggir mushola
Tiba-tiba mata mita terpacu dengan laki- laki yang sedang mengikat tali sepatunya sepertinya ia juga habis selesai melaksanakan sholat dhuha, tanpa mita sadari ia pun menengok ke arah mita, mita kaget dan langsung menunduk, tiba-tiba perasaan aneh itu muncul." wei mita kenapa? " ucap lena
" astaghfirullah lena ngagetin ajaa "
Ucap mita" lagian mita kenapa nunduk sambil merem gituu? " ucap mutia
" enggaa enggaa, udah yu ke kelass " ucap mita dengan malu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mitaaz
General FictionDetik demi detik berjalannya sebuah waktu, rangakaian sebuah tulisan yang semakin hari semakin memenuhi buku tersebut dengan resolusi - resolusi yang akan datang, mungkin beberapa orang bertanggapan bahwa semua itu tidak akan mungkin terjadi, tapi m...