"1"

948 56 3
                                    

Hembusan angin malam menyeruak masuk ke dalam sebuah kamar, seorang wanita lalu bangkit untuk menutup jendela yang terbuka itu.

Namun penglihatannya teralihkan saat melihat kegelapan langit malam yang ditemani ribuan bintang dan satu rembulan, wanita bernama Yon Jiae itu pun melangkah menuju balkon untuk melihat keindahan langit malam, bukan namanya bukanlah lagi Yon Jiae melainkan berganti menjadi Jeon Jiae setelah ia menikah dengan pria yang berasal dari keluarga Jeon.

Jiae mengabaikan dinginnya angin malam yang menusuk kulitnya karena ia hanya menggunakan piyama tidur panjang tanpa lengan.

Menunggu kepulangan sang suami setiap hari merupakan kebiasaannya, ia tidak ingin di cap sebagai istri yang buruk karena Jiae mengingat perkataan sang ibu saat usianya lima belas tahun.

Saat itu ibunya mengatakan jika kelak ia mempunyai suami dia harus melayani suaminya dengan baik dan menuruti apapun yang dikatakan suaminya karena dirinya merupakan tanggung jawab sang suami.

Jiae menatap bintang-bintang di langit dan mengingat kenangan yang selama ini ia alami bersama kedua orang tuanya, mungkin saat ini orang tuanya tengah bersedih melihat kehidupan Jiae yang menyedihkan.

Setiap Jiae merindukan orang tuanya ia akan melihat bintang yang paling terang dan meyakini kalau itu adalah orang tuanya, Jiae sangat merindukan momen kebersamaan besama ayah dan ibunya, tidak terasa air mata Jiae meluncur begitu saja dari matanya.

Tujuh tahun lalu ibu Jiae meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya sejak usia Jiae tiga belas tahun, selama dua tahun berjuang akhirnya sang ibu harus menghembuskan nafas terakhirnya saat hari kelulusan Jiae.

Dua hari sebelum sang ibu meninggal ibunya memberikan sebuah nasihat kepada Jiae yang masih ia ingat sampai sekarang.

Flashback on

Seorang wanita berusia sekitar empat puluh lima tahun kini tengah terbaring lemah di tempat tidurnya dengan peralatan medis yang membantu dirinya untuk bertahan hidup.

Lalu seorang anak masuk ke kamar tersebut dengan masih menggunakan seragam sekolahnya sambil membawa tasnya, ia menghampiri wanita yang tertidur di ranjang tersebut,dan wanita itu tidak lain adalah Jiae.

"Ibu harus cepat sembuh,Jiae ingin banyak bercerita mengenai pelajaran sekolah Jiae.Jiae sedikit merasa kesulitan saat mengerjakan tugas karena ibu tidak menemani Jiae saat belajar,Jiae rindu saat ibu memarahi Jiae saat nilai Jiae jelek pokoknya Jiae rindu ibu hiks," ucap Jiae terisak sambil memeluk sang ibu.

Karena merasa tidurnya terganggu ibu Jiae pun terbangun dan melihat sang anak menangis di atas perutnya,melihat itu tangannya berusaha menyentuh kepala sang anak untuk memberikan ketenangan kepada sang anak.

"Jiae kenapa menangis sayang?" tanya ibu Jiae dengan suara lembut.

"Ibu bangun?Jiae mengganggu tidur ibu ya?" ucap Jiae merasa bersalah karena membuat sang ibu terbangun.

"Tidak,Jiae tidak membangunkan ibu kok,katakan kepada ibu kenapa Jiae menangis?"

"Jiae rindu ibu hiks,Jiae ingin ibu menemani Jiae belajar seperti dulu hiks ibu harus janji jangan meninggalkan Jiae ya!"

"Jiae sayang,jangan menangis lagi nanti ibu jadi sedih,Ibu tidak bisa janji kepada Jiae karena ibu takut tidak akan bisa menepati janji ibu nanti."

The Hurt Wife ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang