Lebih Dekat

43 6 3
                                    

Pagi itu cuaca cukup cerah untuk pergi ke pasar. Hal yang sama dilakukan Percy saat itu. Ia pergi membeli beberapa keperluan yang sudah habis di kulkasnya.

Sebagai anak rantau, ia harus bisa mengatur makanannya sendiri, bahkan berhemat uang, padahal di negaranya ia jarang melakukan itu.

Dengan kantong plastik yang sudah penuh dengan barang belanjaan, Percy kembali ke dorm.

°°°°
Jam 10 pagi, waktunya untuk memasak bagi dirinya di akhir pekan.

Ia memasak beras yang dikirimkan ayahnya dari Bali, dan menambahkan lauk sederhana berupa tahu goreng, dan tomat mentah kesukaannya.

Bukan rahasia lagi, jika dia sering membeli tomat. Bahkan sekarang ia bisa dikatakan sebagai langganan tomat. Karena setiap 2 hari sekali ia akan membeli 1 kilogram tomat dari penjual sayur yang diperkenalkan Min Hee kepada Percy.

Ia memasak terlebih dahulu dan memakannya saat ia merasa lapar. Tidak peduli jam. Dia memiliki waktu makan yang tidak konsisten.

Percy menghabiskan waktunya dengan menonton drama kesukaannya. Tentu hal itu sangat menyenangkan baginya. Terlebih dia bukan berasal dari Korea Selatan pasti sangat menyenangkan jika bisa bertemu dengan para pemain drama.

Hingga dia merasa ada yang kurang di jam itu.

"Apa kamu sudah makan siang oppa?"

Tak sadar Percy mengetik pesan itu untuk Jungkook. Mungkin ka merasakan ketidak hadirannya.

Saat itu, para member bangtan masih latihan dance individual. Tentu saja semua member sibuk dengan tugas mereka. Karena cukup lama Jungkook tidak membalas, Percy sadar bahwa Jungkook sedang sibuk latihan, seperti yang dikatakannya kemarin di chat tentang waktu latihannya.

Tak terasa jam 1 siang. Percy merasa perlu mengisi tubuhnya dengan asupan, karena dirinya merasa sedikit pusing setelah seharian menonton drama di kamarnya.

"Percy, apa kamu sudah makan? Aku baru saja istirahat"

Dengan cepat Percy membuka aplikasi chatnya dan menemukan pesan Jungkook di chat paling baru yang ia miliki.

"Aku? Aku baru saja mau makan. Bagaimana latihannya?"

Percy melupakan makanannya di atas meja, dan asik tengkurap dengan posisi kaki keatas, sambil tersenyum melihat ponselnya.

"Jadi kamu belum makan, ayo makan dulu. Aku juga akan pergi makan, setelah ini aku harus latihan lagi. Mungkin nanti sore baru aku bisa membalas pesanmu. Mianne~ maaf"

Itu adalah pesan terakhir Jungkook kala itu. Entah kenapa perasaan Percy mulai goyah. Bimbang dengan apa yang ia rasakan dan ia pikirkan.

Ia pun kembali mengambil makanannya di atas meja dan melanjutkan menonton sambil makan.

°°°°

Hari sudah siang, Percy masih tetap duduk didepan laptop yang menyala. Ia menekan tombol pouse, memikirkan sesuatu yang seharusnya ia lakukan dari tadi. Dan dia ingat, dia ingin mengembalikan jaket yang ia pinjam.

Ia segera bangun, dan membuka kulkas dorm. Mungkin itu kulkas yang cukup untuk seorang anak kost. Hanlim School cukup memperhatikan muridnya, karena mereka nantinya akan menjadi seseorang di dunia entertain, tentu itu sangat berpengaruh.

Ia mengambil beberapa buah, dan memotongnya. Di dalam sebuah kotak persegi yang cukup untuk dirinya dan Jungkook nantinya.

Percy menghentikan tangannya dan menatap ke depan. Memikirkan apakah ia boleh ke sana tanpa izin.

Why? You is My Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang