─ PROLOG ໑.

11 2 1
                                    

Hope you're enjoy with my story guys!


         Album kecil warna coklat tampak usang. Satu-persatu lembar halaman terus dibuka. Angin sepoi-sepoi menyejukan malam ini. Meredakan sejenak beban masa lalu menyayat hati.
        
         Foto-foto disana masih jelas, walau sedikit terkena debu karena tidak terawat. Senyum kecut menghias bibir. Menolak ingat kisah pahit. Diletakanlah album ke atas meja, mengambil diary kecil disampingnya.
        
         "Apa yang sedang kau baca?" tanya si tuan berbalut kemeja hitam basah. Wajahnya penuh keringat, mungkin habis berlari seperti biasa.
        
         "Aku membaca diary lama yang membawa ingatanku ke beberapa tahun lalu." jawab sang puan.
        
         Si tuan tersenyum, lalu duduk disamping puannya. "Kau hanya membaca sendiri? Tidak berkenan kah untuk menceritakan kepada mereka dan padaku, nona?"
        
         Sang puan menutup diary, menatap orang disampingnya lamat-lamat. Yang ditatap menaikan alis, pertanda ia bingung dengan keadaan ini.
        
         "Baiklah. Akan ku ceritakan kisahku kepada mu dan kalian semua."
        
          Tersenyum sejenak, menghembuskan napas. Ia memejamkan mata, tanda siap memulai cerita hidupnya beberapa tahun lalu yang kian berhasil menciptakan air mata saat diingatnya.

    • • •

───────────────────────────

Wah kira-kira gimana ya kisah yang akan diceritakan gadis itu? Ada yang penasaran gak?

Harap tinggalkan jejak dengan menekan bintang serta mengisi kolom komentar dibawah ya sobat!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INTERFECTOREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang