Tinggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat dan jagalah sesuatu yang baik sehingga kamu akan mendapatkan yang terbaik.
-My Husband Tetanggaku-🕊️🕊️🕊️
DI KANTIN sangat ramai tapi tidak dengan meja ini. Meja ini terasa hening dan sepi seperti kuburan. Melihat Diky dan Nabila yang sama-sama diam membuat Salwa greget untuk bisa membantu mereka berdamai. Tidak ada gelak tawa lagi, sekarang hanya ada keheningan dan kecanggungan.
"Ekhemm.." Salwa memecahkan keheningan.
Diky hanya melihat sekilas lalu fokus kepada gawai nya, sedangkan Nabila sibuk dengan makanan nya. Salwa semakin dibuat geram oleh mereka berdua.
"Woy! Sebenernya mau makan apa mau mejeng aja?" Kata Salwa dengan wajah yang super jengkel nya.
"Daritadi diem-diem aja,nyaut ngapa nyaut" lanjutnya.
Dan lagi,lagi respon mereka berdua cuman melihat sekilas dan diam seribu bahasa. Benar-benar membuat Salwa menjengkelkan dan kesal. Kalo saja mereka bertiga bukan berada di kantin pasti sudah meneriaki Diky dan Nabila.
Dasar manusia gak dewasa,punya masalah bukannya diselesain malah diem-dieman. Emang lu kira Masalah bakalan cepet kelar?
Ha?! Gak semudah itu Ferguso..
Pengen banget Salwa teriak seperti itu,tapi apalah daya nya jika keadaan tidak berpihak kepadanya. Salwa tidak sengaja melihat Hariz yang sedang berbincang dengan para dosen.
Banyak mata yang tertuju kepadanya,banyak juga yang mengagumi ketampanan nya. Tidak heran jika dia dijuluki GTK singkatan dari Ganteng tapi killer. Salwa bukan mahasiswi fakultas kedokteran jadi tidak tau bagaimana cara Hariz mengajar. Tapi berkat para ciwi-ciwi fakultas kedokteran sering membicarakan tentang nya,Salwa jadi mengetahui.
Dia tipe dosen yang disiplin waktu dan tidak suka menerima skripsi yang telat untuk mengumpulkan. Jika ada yang telat maka Hariz akan memberikan nilai merah dan memberikan hukuman menghafal ilmu kedokteran dalam waktu satu hari jika tidak hafal maka Hariz akan memberikan hukuman itu 2× lipat.
Mengeringkan,Salwa selalu bersyukur bahwa dia bukan anak fakultas kedokteran. Jika tidak,berabe sudah hidup nya. Memikirkan skripsi saja hampir setengah mati apalagi jika dia harus menerima hukuman.
"Nabila, lu nabila kan?"
Kami bertiga refleks menoleh ke arah suara, terlihat seorang laki-laki memakai kemeja merah dan celan berwarna hitam yang sedang membawa makanan. Salwa berpikir bahwa dia bukan mahasiswa di universitas Gunadarma.
"Ka Raka.." balas Nabila yang tak Percaya bisa bertemu dengan Kaka kelas sewaktu SMK.
Laki-laki yang dipanggil Raka itu duduk disamping diky dan memberikan senyuman yang manis,"Kamu kuliah disini juga?" Tanya Raka .
"Iya ka,Kaka juga kuliah disini? Wah ko aku baru ketemu sama Kaka ya." Ucap Nabila yang senang.
Diky tidak memperdulikan percakapan mereka berdua,sedangkan Salwa setia mendengarkan. Meskipun ada seseorang yang sedang memperhatikan nya dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Tetanggaku
Short Storybelajarlah untuk mengerti bahwa sesuatu yang baik untukmu tidak akan Allah ijinkan pergi kecuali akan digantikan dengan yang lebih baik percanyalah jika dia bukan yang terbaik untukmu maka Allah akan jauh dari mu ,maka ikhlas kan karna Allah akan g...