22 Mei 2020
Entah ini sudah hari ke berapa aku berada dirumah. Yang aku ingat, karantina ini dimulai pada bulan maret dan sekarang sudah memasuki pertengahan bulan mei. Bayangkan sudah berapa lama kita karantina karena pandemi ini. Banyak sekali yang terjadi sejak terakhir kali aku menulis disini. Aku akan menguraikannya satu persatu.
Saat ini bulan ramadhan. Tersisa 5 hari lagi kita puasa, menuju lebaran. Puasa kali ini sangat unik dan mungkin aku hanya akan merasakannya sekali seumur hidup. Puasa saat karantina di tengah pandemi covid-19. Banyak hal yang tidak pernah terjadi yang sekarang bisa terjadi karena pandemi ini. Selama aku hidup, tidak pernah saat berbuka puasa keluargaku selalu lengkap. Biasanya ayahku lebih sibuk dari biasanya saat bulan ramadhan dan kami sangat jarang buka puasa bersama. Kakakku sedang koass di rumah sakit dan dia tinggal di kost. Biasanya ayahku selalu membawa adikku yang kedua bersamanya. Jadi biasanya kami berbuka puasa hanya bertiga. Aku, mama dan adikku yg bungsu. Tapi tahun ini, di hari ke 25 puasa, setiap harinya kami selalu lengkap. SELALU. Tentu saja ini hal yang sangat langka. Sebagai anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudara, akulah yang paling sibuk dirumah. Menyiapkan makanan buka puasa, sahur dan membereskan pekerjaan rumah. Aku jadi lebih sibuk dari biasanya.
Oh ya, ada berita yang sangat menyedihkan dan menyakiti hatiku. Pada tanggal 22 april, aku kehilangan kucing kesayanganku saat kakakku membawanya ke vet untuk di steril. Dia kabur dan tidak bisa ditangkap. Namanya Epen. Dia kucing oren yang gendut dan menggemaskan. Dia satu-satunya kucing peliharaanku yang tidur bersamaku setiap hari. Fyi, aku memelihara 16 kucing. Ini sudah bulan mei dan Epen masih belum kembali. Aku benar-benar merasa kehilangan karena kepergiannya. Aku sudah melakukan segala cara untuk menemukannya tapi tidak ada yang berhasil. Aku hanya berdoa semoga ada orang yang berbaik hati untuk memeliharanya. Aku tidak bisa membayangkan dia diluar sana kelaparan.
Ini adalah Epen.
Selain berita kehilangan Epen, ada berita yang lebih menyedihkan. Kucingku bernama Coco tiba-tiba pincang dan kencing darah. Tidak ada yang tau apa yang terjadi padanya. Kami membawanya ke dokter hewan dan dokter mengatakan bahwa Coco mengalami trauma dalam, bisa disebabkan akibat benturan yang keras. Bisa jadi dia ditabrak atau dipukul orang. Coco tidak mau makan dan minum. Tubuhnya sangat lemas. Akibatnya kami membawa dia tiap hari ke dokter hewan untuk diinfus. Tiap hari aku memberinya obat yang diberikan dokter, membersihkan kencing darahnya dan Alhamdulillah sekarang Coco membaik. Dia sudah makan dan minum seperti biasa, dan kencingnya sudah kembali normal. Sayangnya, butuh waktu yang lama untuk kakinya pulih. Awalnya Coco hanya pincang sebelah, sekarang kedua kakinya seperti lumpuh. Tapi kata dokter, dia bisa kembali seperti semula walaupun membutuhkan waktu yang lama.
Ini foto saat hari pertama Coco dibawa ke dokter hewan.