Beberapa bulan yang lalu:
Kota Jeju, Korea SelatanSeorang wanita berusia empat puluh tahunan berjalan di sebuah bandara dengan membawa sebuah koper. Wanita itu adalah seseorang yang telah menemui Nyonya Besar sebelumnya. Dia sekarang sedang ada urusan bisnis di Pulau Jeju, Korea Selatan. Di belakangnya terdapat Sekretaris pribadi yang sedang mengawal. Mereka berjalan di tengah-tengah ratusan orang yang sedang hilir mudik.
"Kau sudah siapkan mobilnya?" ucap wanita tersebut.
"Sudah, Pimpinan. Saya sudah menyiapkan mobil di pulau ini," jawab Sang Sekretaris.
"Bagus kalau begitu," Sang Wanita terus berjalan dengan menatap ke arah depan.
Sesampainya di luar bandara, beberapa orang dengan menggunakan jas membungkuk untuk memberi hormat kepada Pimpinan. Salah satu dari mereka memberi arahan dimana mobilnya berada.
Ketika berada di depan mobil. Sopir membuka pintunya dan menyilakan Pimpinan beserta Sekretarisnya masuk ke dalam. Setelah itu dia menutup lagi pintunya dan duduk di kursi kemudi.
"Tolong antarkan kami ke hotel!" ucap Pimpinan.
"Baik, Bu," tanpa diperintah lagi, sopir tersebut langsung menginjak pedal gas. Mobil berjalan dengan cepat membelah jalanan. Pimpinan melihat pemandangan dari balik jendela mobil. Tidak ada yang menarik untuk dinikmati. Suasananya sama seperti kota-kota pada umumnya.
Dia melihat sepeda motor sedang melintas di sebelah mobil yang dia tumpangi. Sepeda itu dikendarai oleh seseorang dengan menggunakan helm bewarna merah. Di belakangnya terdapat sebuah boks dengan gambar paha ayam. Sepertinya dia sedang mengantar pesanan.
"Pimpinan, jadwal Anda selanjutnya adalah menemui CEO Perusahaan Taewoen yang bernama Lee Donghae. Anda harus menghadirinya nanti," ucap Sekretaris sambil memegang sebuah tablet.
"Jam berapa pertemuannya diadakan?"
"Pertemuannya akan diadakan nanti malam pukul delapan di Hotel Donghwa," ucap Sekretaris.
"Baiklah, aku akan ke sana nanti," ucap Pimpinan.
"Anda juga diundang untuk makan malam di villa Pimpinan Lee Donghae besok. Tepatnya pukul sembilan malam," ucap Sekretaris sambil menggeser-geser layar tablet.
"Emm, Sekretaris Renata...." Wanita itu memanggil Sekretarisnya.
"Iya Bu, ada apa?"
"Kau sudah mengecek suhu besok malam?"
"Sudah, Bu. Memangnya ada apa?" ucap Sekretaris Renata sambil mengerutkan dahinya.
"Berapa suhunya?"
"Untuk besok malam, suhu di pulau ini kira-kira antara 19° C-25° C, Bu."
"Itu artinya apakah musim gugur akan tiba sebentar lagi?"
"Menurut hasil prediksi, sepertinya musim gugur akan tiba besok lusa."
"Jika memang musim gugur akan tiba berarti aku tidak bisa hadir dalam acara makan malam besok. Tolong beritahu CEO Lee Donghae untuk membatalkan acaranya."
"Baik, Bu. Tetapi apa yang akan Ibu lakukan besok hingga tidak bisa hadir? Apa Ibu ada acara lain?
"Aku sedang ada urusan lain di pulau ini," ucap Pimpinan sambil mengembalikkan pandangannya melihat ke arah luar jendela.
Lenggang terjadi setelah percakapan tersebut. Tidak ada suara apa pun yang terdengar selain bunyi ban mobil yang berdesis. Pimpinan menikmati pemandangan yang dia lihat. Gedung di kota ini tidak terlalu tinggi. Semua ukurannya medium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone in This Country
HorrorFreisy dan Davka yang memiliki hubungan kakak dan adik hidup ketika dunia sedang kacau. Saat itu krisis moneter berkepanjangan terjadi dan banyak pemimpin dunia yang gugur, sehingga menyebabkan politik tidak stabil. Tidak hanya itu, kini sosial buda...