Truth or Dare

12.2K 283 5
                                    

KookV (gangbang)

"Baiklah kalau begitu, lepas celanamu."

Perintah itu mutlak, tidak ada penolakan sama sekali. Seseorang dengan mullet hair terlihat dengan susah payah melepas celana jeans yang membentuk kaki jenjangnya. Pipi chubbinya memerah kala angin menerpa pahanya yang tak lagi memeliki pertahanan. Hanya ada celana dalam yang menutupi area sensitifnya, juga kemeja yang masih terpakai.

"G-gunting batu k-kertas..."

Suaranya bergetar, tangannya bahkan juga bergetar. Sedikit malu dengan beberapa pasang mata yang kini melihatnya seakan tengah ingin menerkamnya.

Dia, Kim Taehyung. Seorang remaja yang terlihat polos diluarnya, tapi binal didalam.

Taehyung adalah biang gossip di kampusnya. Orang-orang yang tak kenal dia mungkin akan berpikir kalau remaja kelebihan lemak pada bokongnya itu adalah orang yang pendiam. Tapi salah, dia adalah gudangnya informasi. Setiap sudut kampus tak akan pernah luput dari pandangannya.

Kini tengah merasa menyesal telah menerima ajakan bermain truth or dare --permainan yang sudah lama booming-- dari kumpulan anak-anak hits di kampusnya. Hanya bermodal keberanian dia berada di basecamp milik mereka, dengan sedikit bujuk rayu kalau dia akan dapat reward yang menggiurkan jika dia berhasil menang sebanyak enam kali.

Tentu saja siapa yang bisa melewatkan satu unit mobil dan segala aib dari anak-anak hits jika dia berhasil menang nantinya....

Tapi ternyata hanya kekalahan yang dia terima dari empat putaran, membuatnya harus jujur tentang fantasy miliknya diputaran pertama, mencium salah satu orang di basecamp dengan ganas, jujur tentang orientasi seksualnya dan juga menanggalkan celananya diputaran ke empat. Kini di putaran kelima pun dia kalah.

"Truth..." jawabnya, dia memilih untuk jujur saat ini. Terlampau takut jika nantinya dia disuruh menanggalkan celana dalamnya atau mungkin yang lebih parah dari itu.

"Tanyakan apa dia masih perawan atau tidak, Kook!"

"Jangan! Tanya saja berapa kali dia masturbasi!"

Berbagai macam usulan bermunculan, terdengar vulgar ditelinga Taehyung. Satu-satunya remaja yang menawarkannya permainan ini, satu-satunya yang menjadi lawan Taehyung sejak awal permainan, juga satu-satunya orang yang terlihat mengerikan dimata Taehyung. Kini tengah menyeringai, terlihat begitu menyeramkan dimatanya.

"Baiklah, katakan. Siapa saja yang pernah mencicipimu?"

Taehyung menengang, pertanyaannya terlalu vulgar untuk dijawab. Tapi Taehyung memutuskan untuk menjawabnya begitu melihat tatapan tajam milik Jungkook, si lawan mainnya.

"T-tidak a-ada..."

Jawaban itu menuai banyak siulan jahil, juga tawa remeh yang membuat siapa saja merasa risih saat mendengarnya. Taehyung semakin memerah malu. Jungkook yang melihatnya jadi semakin tertarik, apalagi fakta bahwa lawan mainnya ini masih perawan benar-benar permainan semakin menarik menurutnya.

"Kita lanjut lagi, kau masih ingat peraturannya 'kan?" Tanyanya, membuat si cantik yang pantatnya jadi pusat perhatian ini sulit untuk menelan ludahnya sendiri. Mata Jungkook memaku begitu tajam. Seperti predator yang akan memangsa. "Enam putaran, kau kalah dan lakukan apapun yang aku inginkan." Lanjutnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Eunghh... ahkk shh..."

Desahan itu menggema, menginvasi seluruh ruangan. Kim Taehyung kini kakinya terbuka lebar, dengan tangan berotot yang menahannya agar terus melebar. Tangan-tangannya di ikat menyatu. Sedangkan di antara kaki-kakinya seseorang tengah memainkan wortel dengan begitu nistanya.

"Kau menikmatinya bukan?" Pertanyaan yang meluncur itu justru membuat Taehyung semakin bergetar karena nikmat. "Lihatlah bagaimana lubangmu yang lapar memakan wortel ini."  Katanya, suaranya terdengar berat. Padahal yang Taehyung tahu laki-laki dihadapannya ini tidak memiliki suara seberat itu.

Terdengar erotis di telinga Taehyung. Sampai-sampai mampu membuat telinganya memerah. Tidak, bukan hanya telinganya saja. Tapi seluruh wajahnya pun juga memerah.

Rasa malu, nikmat, sakit dan penasaran menjadi satu.

Taehyung menginginkan lebih...

Lebih dari sekedar wortel...

Ingin lebih dari itu...

Ingin penis...

Besar dan panjang...

"Aku bisa memberikanmu yang lebih dari sekedar wortel jika kau mau."

Perkataan itu, seolah mampu membaca pikiran Taehyung. Seketika pikiran Taehyung melayang. Memikirkan bagaimana postratnya di sodok sedemikian kuat oleh penis panjang, besar dan berurat.

Gatal...

Anusnya terasa gatal...

"Eumhh... ackhh..."

Taehyung memekik, memberikan kepuasan berlebih dari banyak orang di sekitarnya. Para pelaku pelecehan terhadap tubuhnya menyeringai. Saling tatap-tatapan seolah memberi isyarat.

"Lakukan Jeon!"

Hanya dua kata, setelahnya desahan Taehyung terdengar begitu keras dan memilukan.

Bagaimana tidak?

Kini tidak hanya wortel yang memenuhinya, tapi juga penis milik Jeon Jungkook. Menumbuk anusnya tanpa ampun di iringi tawa sebagai tanda kepuasan.

Taehyung kini sibuk mendesah, wajahnya memerah dan banjir airmata. Nikmat, malu dan sakit bersatu padu. Bahkan tubuhnya kini seolah tak terkendali, seakan kewarasannya telah di renggut.

"Astaga! Ternyata benar sekali kalau biang gossip ini pandai mengeluarkan suara..."

Mereka tertawa dengan lelucon yang dilontarkan seseorang. Sedangkan yang di ejek hanya mengeluarkan desahan dan erangan saja.

Tubuhnya benar-benar tak terkendali, apalagi kini tangannya sudah memegang penis di kanan kirinya. Lidahnya bahkan menjulur seperti anjing dimusim kawin.

Binal sekali...

Benar-benar binal...

Seperti jalang...

"Aakhhhhh..... Hen-hentikan!"

Taehyung memekik ribut saat pemuda Jeon itu menumbuknya begitu keras. Bahkan wortel dalam lubangnya sampai keluar dengan sendirinya. Membuktikan seberapa kuat sodokan serta gesekan penis Jeon Jungkook di anal Kim Taehyung.

"Kau ingin tahu aib kami bukan?"

Jeon Jungkook mengatakannya dengan geraman, tepat di telinga Kim Taehyung. Menunjukan segala dominasi yang dia miliki. Dengan suara, tatapan serta hentakan penisnya.

"Inilah aib kami,-"





"-juga aibmu... slut!"







Setelahnya Taehyung hanya mampu mendesah, terlanjur menikmati permainan anak-anak hits itu. Bahkan kini dia tidak malu-malu lagi untuk sekedar menjilat dan mengulum penis mereka.

Hingga mereka benar-benar puas dengan tubuhnya.

Jeon Jungkook si Ketua Geng itu melemparkan sebuah kunci padanya.

"Itu mobil yang ku janjikan, sampai jumpa manis."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fin.

Sebenarnya lagi sedang ingin membersihkan hati dan pikiran. Tapi teriknya mentari akhir-akhir ini justru bikin pikiran makin kacau...

Hey yo! Dion is back!

17 Nov 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAKE IT WETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang