AKU sedang tidak percaya diri sekarang. Serius.
Melihat ibu yang kini menangis, kadang sesegukan di atas brankar yang ia tiduri, dengan baju pasien khas rumah sakit ini benar-benar membuatku tak percaya diri. Tidak, bukan, kurasa ini bukan perasaan tak percaya diri. Ini adalah metamorfosis dari perasaan canggung yang kurasakan tiga puluh menit yang lalu, ini adalah metamorfosis dari perasaan resah dan gelisah yang kurasakan sejak beberapa jam ke belakang. Sebuah perasaan asing sekaligus menghangatkan—tentu saja ini berbeda dari perasaan tiap kali bersama Myungsoo atau perasaan ketika di perhatikan oleh beberapa orang terdekat. Ini berbeda, lebih terasa... dekat sekaligus jauh. Asing yang menghangatkan, tuhkan aku mulai merancau lagi.
Aku mengesah. Mengusap punggung tangan ibu menggunakan jemari dan tersenyum lembut. "Jangan menangis, jangan menangis."
"Ibu tahu kau pasti membenci ibu, ibu memang jahat." Ucap ibu.
Aku tidak bisa untuk tidak menyetujui apa yang dikatakan oleh ibu karena ibuku memang jahat dulu. Bahkan di dalam memori kepalaku, setiap hal yang diucapkan ibu saat itu masih terekam dengan sangat jelas. Dan aku tidak menutupi jika aku benar-benar membencinya—ditambah ibu selalu meminta uang padaku seperti lintah darat—dan tidak lupa membenci ayahku yang sampai sekarang aku bahkan tidak mengetahui seperti apa wajahnya. Omong-omong, banyak sekali orang yang kubenci ya...
"Kenapa ibu berbohong padaku soal uang-uang yang ibu minta itu? kenapa ibu tidak menceritakan tentang penyakit yang ibu derita kepadaku?" desakku.
Ibu menunduk, mengusap bekas airmata di pipinya pelan. Rambut anti badai khas ibu hari ini tak terlihat, jaket bulu andalan ibu juga tak dipakainya, hari ini bersamaan dengan segala fakta yang terpapar di depan mata, ibuku terlihat sederhana; seperti mudah di dekap dan mungkin akan bahagia jika kami dapat menjadi teman cerita. Mengingatkanku dengan Go ahjumma—ibunda Myungsoo.
Ada helaan napas yang terdengar sebelum bibir ibu kembali terbuka. "Ibu hanya takut kalau akan mempermalukanmu, bagaimana bisa aktris terkenal memiliki ibu yang penyakitan. Apalagi penyakit ini disebabkan oleh ibu sendiri. Rasanya lebih baik jika kau terus membenci ibu daripada harus melihat pemberitaan aneh-aneh tentangmu, karena ibu sudah cukup menyusahkanmu, nak." Ibu menatapku dengan mata berair. "Maafkan ibu karena selalu mengatakan hal yang tak seharusnya dikatakan kepadamu. Ibu benar-benar minta maaf soal itu."
Dan perasaan buruk tentang itu menguap pada detik berikutnya bersamaan dengan setetes airmataku yang mengalir saat magic word itu akhirnya dikeluarkan.
***
"Kenapa kau tadi lama sekali tidak masuk ke dalam ruangan?" tanyaku sambil memakai safetybelt. Myungsoo dan aku sudah akan menuju pulang sekarang, tadi aku menawarkan untuk menginap di kamar rawat ibu untuk menemaninya, namun ibuku mengatakan supaya aku pulang saja ke apartemen. Di sana tidak ada ranjang tidur lain, nanti badanku bisa sakit-sakit. Setelah memeriksa keamanan dan kenyamanan, akhirnya aku mengiakan. Lagipula, ibu sudah ditemani oleh Pyo Sul ahjussi. Tentu saja ibu lebih memilih ditemani oleh pria daripada wanita, jika aku jadi ibu aku juga akan melakukan hal yang sama. Kutolehkan kepala menatap Myungsoo yang sedang melakukan hal yang sama padaku—memakai safetybelt-nya—menunggunya menjawab pertanyaanku.
"Kupikir kau dan ibumu pasti membutuhkan space." Dia menoleh, menatapku dengan senyuman baik di bibir dan di kedua matanya. Hal yang selalu dilakukan Myungsoo tiap kali tersenyum padaku. Selain karena wajah rupawannya, kupikir baru kali ini aku menemukan seseorang yang tiap sedang berbincang denganku dia tak hanya menggunakan bibir, tetapi juga matanya. Mata yang ikut berbicara.
Aku mengangguk saat keinginanku mendesak. Tidak mungkin aku memeluknya di dalam mobil ini, tidak akan ada yang tahu setelah itu akan terjadi apa mengingat Myungsoo begitu tergila-gila padaku bisa saja kami berakhir dengan adegan mobil bergoyang di parkiran dan di tengah malam—nyaris dini hari malah—seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Celebrity And Her Perfect Match | MYUNGZY COUPLE
FanficDISCLAIMER: Cerita ini hanya fiksi belaka. Author hanya meminjam nama tokoh, tempat, dan merek untuk kebutuhan cerita. Cerita milik author, sedangkan Idol milik orang tua dan agensinya.🧡 Judul sebelumnya: Hello, "Bagaimana kalau kita berkencan?" "A...