03 - Siapa?

14 3 2
                                    

"Salma?"

"Eh, Sal, udah lama kamu?" tanya Ghandi.

"Enggak kok. Tadinya mau balikin jacket kamu. Kata tante, ga lama lagi kamu pulang, ya udah aku tungguin aja." jelas Salma.

"Jadi repot-repot ke rumah buat anterin jacket doang, padahal kan bisa dikasih besok aja."

"Eh ga ngerepotin kok, malah aku terima kasih soal tadi." jelas Salma lagi.

Ghandi mengangguk,

"Iya sama-sama. Gimana keadaanmu?" tanya Ghandi lagi.

"Udah agak mendingan." jawab Salma.

"Syukurlah."

Mereka terus berbincang sampai melupakan seseorang di sana. Gwen, ia masih diam di tempatnya, tak ada niatan untuk bergabung ke dalam pembicaraan mereka atau sekedar menyapa. Ingatannya terus mengulang kejadian itu. Dengan perlahan ia melangkah mundur, memberi ruang untuk kedua manusia dihadapannya, juga memberi ruang untuk hatinya. Hatinya perlu bernafas, pikirnya.

"Lho, Nak Gwen mau kemana? Sudah mau pulang?" suara ibu Ghandi menghentikan langkahnya. Semua mata memandangnya, termasuk Ghandi dan Salma.

"Lo udah mau pulang?" tanya Ghandi.

"Tadinya mau..." gantung Gwen. Ia mencoba mencari alasan.

"Kue bolunya udah siap masa Nak Gwen udah mau pulang? Ayok sini cicipin dulu!"

Gwen hanya mengangguk, kalau Ibu Ghandi yang meminta, ia tak enak menolaknya.

Gwen mulai mencicipi kue bolu buatan ibu Ghandi. Ia tersenyum saat merasakannya.

"Enak, bu. Selalu enak kalau buatan ibu." pujinya.

"Aah, kamu bisa aja. Tapi ibu bikinnya ga sendirian loh, Nak Salma juga tadi bantuin ibu bikin adonannya." jelas sang ibu. Gwen kembali terdiam mendengarnya.

"Beneran bu? Bentar aku cobain," ujar Ghandi.

"Emm, enak, enak banget, Sal." pujinya.

"Tuh kan, ibu aja kaget pas cicipinnya. Salma pintar banget ternyata bikin kuenya." puji sang ibu.

"Ah, ibu, kan cuma bikin adonan doang. Semua orang juga bisa kok." bantah Salma.

"Eh, ga semua loh ya, aku sama Gwen ga bisa tuh bikin yang seenak punyamu. Bener kan Gwen?" kata Ghandi.

"Ah, iya..." jawab Gwen dengan sura lirih.

"Loh, Gwen, kenapa? Ga enak yah kuenya?" tanya Salma.

Gwen menggeleng cepat,

"Enak kok, enak banget." ucapnya sedikit senyuman.

Memang enak, kue bolu buatan ibu Ghandi. Tapi rasanya berubah saat ia tahu Salma juga ikut membuatkan kue bolu itu untuknya dan Ghandi. Dadanya selalu sesak saat tangannya memaksa masuk kue itu ke dalam mulutnya. Matanya terasa panas, menahan sesuatu yang ingin sekali ia keluarkan saat ini. Kerongkongannya seperti dicekik, menahan seluruh kata-kata yang ingin ia ucapkan. Memori di otaknya memutar kembali kejadian dua tahun lalu.

Flashback

"Gwen, lo tau ga, gebetan gue itu siapa?" Gwen dan Ghandi sedang berada di perpustakaan saat ini. Gwen sedang membaca buku dan Ghandi hanya sekedar menemani Gwen.

Gwen mengalihkan pandangannya dari buku,

"Siapa emang?" tanyanya. Ia sebenarnya sudah lelah mendengar semua ucapan Ghandi kalau menyangkut orang yang ditaksirnya itu, terlalu berlebihan pikirnya. Tapi ia hanya ingin menjadi teman yang baik untuk sahabatnya itu. Jadi ia tetap berusaha mendengarkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEEN OF DISASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang