"Yung ayo kita main."
"Baiklah Saeng, kau ingin main ap-"
"Hyungg kenapa kau hanya main dengannya saja, kau lupa denganku!?"
"Bukan begitu, dia masih kecil,sedangkan kau sudah besar Saeng."
"Hyung berubah, Yung jahaatt."
"Aku tidak berubah Saeng, ak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa aku terlihat seperti itu?"
•••
Setelah pertengkaran yang cukup menegangkan. Akhirnya keduanya kembali seperti semula. Walaupun di hati Namjoon masih ada rasa bersalah. Tapi ia yakin bahwa Hyung-nya itu sangat menyayangi nya.
"Ekheemm... " Tuan Kim berdehem. Ia senang melihat kedua anaknya sudah berbaikan. Salah satu kebahagian seorang Ayah adalah melihat anaknya bahagia.
"Appaaaaaa..." Namjoon berlari memeluk Appa-nya. Sungguh pikiran Namjoon susah sekali di tebak. Tiba-tiba berlari memeluk Appa-nya, dan tentu saja itu membuat Tuan Kim terkejut.
"Appa aku senang. Aku sayang Appa." Bisik Namjoon tepat di telinga Appa-nya, dan itu membuat Tuan Kim geli.
"Namjoon-ie... Kau sakit? Apa perlu Appa belikan obat?" Tanya Tuan Kim membuat Namjoon tertawa kecil.
"Anii... Jonnie tidak sakit. Tapi Jonnie sayang Appa." Setelah mengatakan itu, Namjoon berlari ke arah Hyung-nya berada.
"Yung... Ayo kita siap-siap. Kita halus menyiapkan segala sesuatu untuk nanti malam. Banyak sekali pekerjaan kita." Namjoon membentuk bulatan besar dengan kedua tangannya.
"Yakk... Kau masih saja cedal. Bisakah kau membedakan antara 'L' dan 'R'? Itu huruf yang berbeda. Apa Hyung perlu membelikan mu bubuk cabai?" Tanya Jin.
"Memang Jonnie makanan? Memang dengan bubuk cabai Jonnie bisa bilang 'L'." Tanya Namjoon, yang dibalas dengan Jin yang mengangkat bahunya.
"Tidak salah kan kita mencoba." Jin mengedipkan sebelah matanya. Membuat Namjoon membuka mulutnya. Kenapa disaat pembicaraan serius ia malah melawak.
"Yakk Hyung. Kenapa kau mengedipkan sebelah matamu? Kau menggodaku ya?" Jin menatap adiknya lekat-lekat.
"Apa aku terlihat seperti itu?" Tanya Jin pada Namjoon.
"Ntahlah. Sudahlah. Ayo kita menyiapkan semua keperluan." Namjoon berlari ke gudang. Semua barang-barang yang mereka beli kemarin di letakkan di gudang (kecuali bahan makanan:v).
"Memang. Aku tampan dan terlihat menggoda. Sampai-sampai adikku merasa tergoda. Ohh Jin-ah kau memang tampan." Jin bergumam. Sungguh kepercayaan dirinya itu keterlaluan. Sangat keterlaluan.
Mereka mengeluarkan semua barang-barang dan menaruhnya di halaman belakang. Banyak barang yang harus mereka pindahkan. Sampai-sampai Namjoon kecapekan. Keringat bercucuran di wajah nya.
Namjoon menyenderkan punggung nya di dinding. Tepat di samping pintu ( Ya kali mau di depan pintu, Ngalangin jalan lah ). Namjoon menyeka keringat nya. Mengatur napas nya.